Kalimat Laa ilaaha illa Allaah terdiri dari 3 jenis huruf (alif, lam dan ha) serta empat kata (Laa, ilaha, illa, Allah SWT) tetapi mengandung pengertian yang mencakup seluruh ajaran Islam. Keberadaan kata ini adalah walaa, terhadap Allah SWT dan baraa, terhadap selain Allah SWT. Bagi muslim sikap ini merupakan sikap hidup yang inti dan warisan para nabi. Penyimpangan dari sikap ini tergolong dosa besar yang tidak diampuni (syirik). Dengan sikap walaa, dan baraa, seorang mukmin akan selalu mengarahkan dirinya kepada Allah SWT di setiap perbuatannya. Untuk memahami walaa, dan baraa, ini kita perlu mengkaji unsur-unsur kalimatnya, seperti laa, ilaaha, illa dan sebagainya. Kalimat Muhammad Rasulullah merupakan bagian kedua dari syahaadatain. Di dalamnya terkandung suatu pengakuan tentang kerasulan Muhammad SAW. Artinya dalam rangka mengamalkan walaa, dan baraa, yang terkandung di dalam Laa ilaaha illa Allaah maka mesti mengikuti petunjuk dan jejak langkah Muhammad SAW. Beliau mendapatkan pengesahan Ilahi untuk menunjukkan kebenaran dan melaksanakannya. Maka beliau merupakan teladan pelaksanaan walaa, dan baraa,.