«

»

Berbagai Cara Menuju Makrifatullah

29 September 2012

Apabila kita ingin mencapai tujuan, kita harus tahu apa dan bagaimana jalan yang sesuai dengan tujuan itu. Tidak semua cara atau jalan bisa digunakan untuk mengenal Allah. Jalan yang salah akan membawa kepada pengenalan yang salah. Berbagai cara banyak dilakukan oleh manusia untuk mengenal Allah namun sebagian dari mereka tidak dapat mencapai tujuannya tersebut. Hanya cara yang Allah berikan dan tunjukkan yang dapat diikuti.

Jalan menuju ma’rifatullaah adalah dengan mentadaburi ayat-ayat yang terang dan jelas sebagai satu pernyataan dari Allah (ayat qauliah). Ayat ini adalah pernyataan-pernyataan pengenalan yang difirmankan Allah di dalam Al Quran. Begitu banyak ayat dalam Al Quran dijadikan sebagai informasi untuk mengenal Allah. Selain mengenal Allah melalui firmanNya, ada juga ayat-ayat kauniah sebagai bukti ciptaan Allah yang menjadi bahan berfikir manusia terhadap kejadian alam yang begitu unik ini.

Dari dua jalan ini Islam mengajak manusia menggunakan akal dan naql untuk menuju ma’rifatullaah.  Akal berarti menggunakan rasionalitas dan objektifitas memandang suatu objek ciptaan Allah sehingga secara keilmuanpun dapat dipertanggungjawabkan. Manakala pendekatan naql menggunakan ayat Allah di Al Quran sebagai isyarat yang dapat difikirkan tentang keberadaan Allah SWT. Kedua metode ini akan melahirkan keyakinan dan mencetuskan pembenaran (tasdiq) dalam hati kecil serta membuahkan keimanan yang mantap terhadap Allah SWT.

Ada manusia yang menggunakan metode dugaan-dugaan (hipotesa) dan hawa nafsunya untuk mengenal Allah. Mereka pasti tidak akan sampai kepada tujuan yang sebenarnya. Malah mereka bisa dipermainkan syaitan. Dugaan berarti belum pasti dan belum tentu benar sehingga perlu dibuktikan kebenarannya. Oleh karena itu mendasari sesuatu dengan ketidakpastian akan membawa kepada spekulasi benar atau salah. Karena dugaan tersebut berasal dari sekian jutaan alternatif  atau dugaan yang dilandasi oleh hawa nafsu maka pengenalan kepada Allah tidak akan mungkin tercapai. Hal ini  terjadi pada penganut agama-agama lainnya. Mereka menggambarkan tuhan seperti apa yang mereka khayalkan. Metode ini akan berakhir dengan kekufuran.

Sumber: Buku Kepribadian Muslim

Leave a Reply

Your email address will not be published.

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>