Pengenalan kepada bentuk-bentuk thaghut akan dapat menghindarkan diri dari bahayanya. Sebab fenomena syirik berkait erat satu dengan yang lain. Jahil (tidak faham) terhadap thaghut membuka peluang semua orang untuk menjadi musyrik. Orang yang faham saja, masih berpeluang besar menjadi musyrik, apa lagi jahil. Fenomena ini perlu disadari karena hakikat syirik ini amat besar bahayanya bagi manusia.
Mempersekutukan Allah merupakan pekerjaan yang dilakukan oleh thaghut, mereka tidak saja melakukan untuk dirinya saja tetapi mengajak orang lain untuk mengamalkan syirk tersebut. Thaghut mempunyai arti beragam di antaranya adalah syaitan, pemerintah yang zalim, hukum jahiliyah, dukun atau tukang sihir dan berhala. Sadar atau tidak sadar, sebagian manusia sangat dekat dengan ciri-ciri thaghut tersebut. Mereka sebagai bagian dari syaitan karena mengamalkan tingkah laku yang jauh dari Islam. Bahkan banyak yang mengamalkan budaya dan kebiasaan jahiliyah yang saat ini mendominasi kehidupan kita. Berhubungan dengan dukun dan tempat keramat sebagai satu ritual ibadah tertentu bagi sekelompok umat Islam Indonesia. Mereka mendatangi kuburan dan meminta pertolongan serta berdoa kepada manusia yang telah mati dan banyak kebiasaan lain yang sulit diterima oleh akal sehat. Mana mungkin batu, tanah, kayu atau orang yang sudah mati dapat mengabulkan permintaan kita kecuali para jin yang bersifat syaitan yang melakukan hal ini. Karena ada jin yang juga muslim seperti manusia.
Bahaya mempersekutukan Allah dengan selain Allah sangat besar akibatnya di dunia maupun di akhirat. Kejiwaan kita menjadi tidak tenang dan tidak merdeka karena bergantung kepada sesuatu yang semestinya juga perlu bergantung kepada yang lain. Bergantung kepada Allah maka semua urusan akan beres dan selesai. Beberapa bahaya syirik adalah kezaliman yang besar, tidak mendapat ampunan, dosa yang besar, kesesatan yang jauh, diharamkan masuk surga, dan dimasukkan dalam neraka. Bahaya-bahaya ini sangat lengkap dan berat bagi mereka yang syirik.
Bahaya syirik ini begitu hebat karena mereka telah melakukan suatu kesalahan yang besar yaitu menjadikan tandingan selain Allah. Suatu hal yang wajar apabila seorang presiden ada tandingan di daerah kekuasaannya akan marah dan terusik. Begitu juga suatu kekuasaan tidak diakui bahkan mengakui kepada yang lain. Tugas para nabi dan rasul adalah membebaskan manusia dari penghambaan kepada sesuatu selain kepada Allah agar mereka menghambakan dirinya kepada Allah saja. Ketika Islam tegak di Mekah, Nabi SAW langsung saja merubuhkan semua thaghut (berhala) di sekitar Ka’bah.
Sumber: Buku Kepribadian Muslim