Kesertaan Allah pada diri manusia hanya dapat dirasakan oleh mereka yang beriman kepada Allah. Tidak beriman kepada Allah sangat sulit bagi diri manusia untuk merasakan adanya keterlibatan Allah dalam segala urusan kehidupannya. Ia pun tidak merasa adanya bantuan dan lindungan Allah. Orang yang beriman dalam kehidupan sehari-harinya merasakan sekali keikutsertaan Allah di segala aktifitas, apakah dalam proses ataupun hasil kegiatannya. Orang yang beriman sangat merasakan bahwa Allah adalah segalanya dan Dialah tempat yang paling layak untuk dijadikan tempat berlindung.
Merasakan kesertaan Allah adalah sebagai hasil dari ma’rifatullaah. Dengan mengenal Allah maka akan menghasilkan suatu pemahaman dan pengamalan yang baik, kemudian membuahkan hasil berupa sikap adanya keikutsertaan Allah atas segala perbuatan manusia. Orang yang beriman merasakan kesertaan Allah karena dua hal yaitu karena adanya pengawasan Allah kepada manusia dan karena adanya kebaikan Allah yang begitu banyak. Allah sebagai Pencipta selalu mengawasi manusia, sehingga segala gerak-gerik manusia dapat diawasi dan dideteksi oleh Allah SWT. Karena pengawasan Allah ini, manusia yang sadar seharusnya melakukan tindakan-tindakan yang benar dan sesuai dengan Islam. Dengan pengawasan tersebut kita takut mendapatkan hukuman dari tingkah laku yang tidak sesuai dengan nilai Islam. Kebaikan dari Allah berupa rezeki, kenikmatan kehidupan, makan, minum, harta, anak, dan segala yang kita nikmati di dunia. Di dalam diri manusia terdapat kebaikan-kebaikan Allah seperti adanya fisik yang kuat, mata, telinga dan organ tubuh lainnya. Ini semua adalah kebaikan Allah, belum lagi Allah berikan kepada kita oksigen, udara segar, panas matahari, bulan dan bintang yang semuanya diperuntukkan Allah untuk manusia.
Pengawasan Allah yang dilakukan kepada manusia akan menuntut manusia untuk melakukan tingkah laku yang baik. Begitu pula karena banyaknya kebaikan Allah maka wajar kita membalas kebaikan tersebut dengan berbuat baik pula. Allah berfirman agar kita berbuat baik seperti halnya Allah telah berbuat baik kepada manusia. Dengan pengawasan Allah dan kebaikan Allah maka diwajibkan kita mentaati Allah dalam bentuk mengerjakan semua perintahNya. Ketaatan kepada Allah juga harus didasari oleh iman dan mewujudkan keimanannya dalam bentuk amal saleh. Dengan ketaatan ini maka Allah akan memberikan balasan berupa dukungan dan kekuatan Allah kepada orang yang taat tersebut. Dukungan ini khusus bagi mereka yang beriman dan memahami betul akan pengawasan Allah dan kebaikan Allah. Sehingga orang beriman yang taat tersebut akan mendapatkan kemenangan.
Orang kafir yang tidak merasakan pengawasan Allah dan tidak juga merasakan kebaikan Allah berarti tidak menginginkan kesertaan Allah bersamanya. Orang kafir biasanya mengkufuri nikmat Allah dan berbuat lalai, sehingga berakibat kepada kemaksiatan kepada Allah.
Sumber: Buku Kepribadian Muslim