«

»

Bermalas-malasan di Bulan Ramadhan, Padahal Nabi dan Sahabat Memperbanyak Kegiatan

21 Juli 2013

Bukittinggi – Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno melakukan kunjungan Safari Ramadhan ke Masjid Muslimin Pintu Kabun Kota Bukittinggi, Jum’at malam (19/7). Hadir dalam kesempatan tersebut Walikota Bukittinggi Ismet Amziz, Kadis Sosial Sumbar Abdul Gafar, SE, MM. Kadis Pertanian Sumbar Ir. Djoni, Kadis Prasjal Tarkim Sumbar , Kabiro Humas Sumbar Irwan. S.Sos, MM, dan Kabiro Binso Sumbar Eko Faisal,S.Kom, MM.

Dalam kesempatan tersebut Tim Safari Ramadhan Provinsi menyerahkan bantuan dana Rp10 Juta, 40 buah Al Quran, 28 buah terjemahan.

Gubernur Irwan Prayitno dalam sambutannya menyampaikan, dengan nilai-nilai Ramadhan dan puasa kita dapat mewujudkan pembangunan daerah secara baik dan tepat sasaran. Kunjungan Tim Safari Ramadhan selain menjalin silaturrahim juga dalam rangka menghimpun aspirasi masyarakat serta mengajak peranserta masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan daerah.

Kita menyadari dan perlu koreksi diri, betapa bulan puasa ini melatih diri kita untuk menahan lapar dan haus serta hawa nafsu. Seharusnya belanja kita di pasar menjadi berkurang, namun data statistik dan BI menyatakan bahwa justru di bulan Ramadhan terjadi kenaikan harga dan inflasi yang tinggi.

Ini menandakan ada kesalahan sikap masyarakat kita yang tidak mampu memaknai puasa secara baik, sehingga pemerintah terpaksa jika terjadi lonjakan harga melakukan stabiltas harga dengan operasi pasar dan sebagainya. Padahal dengan harga tinggi daya beli masyarakat jadi rendah yang tentunya juga mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi, ungkapnya.

Irwan juga menyampaikan, sikap bermalas-malasan di bulan puasa itu tidak benar, karena Nabi Muhammad dan para sahabat justru melakukan ibadah dan kegiatan sebanyak-banyaknya di bulan Ramadhan termasuk ketika perang badar, perang yang dimenangi secara hebat oleh umat Islam.

Oleh karena itu sikap dan sifat seperti ini perlu kita koreksi agar kita manjadi umat yang pandai bersyukur dan masyarakat yang dapat mensejahterakan dirinya secara mandiri dengan kerja keras dan sungguh-sungguh.

Mari kita buang sikap dan sifat bermalas-malasan dalam diri dan pikiran kita, karena itu suatu perilaku buruk yang dapat memiskinkan hidup kita sendiri, ajaknya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>