«

»

Berceramah Tidak Mau Dibayar

13 Agustus 2015

Tidak hanya sebagai Gubernur Sumbar yang sibuk mengurus urusan pemerintahan, pembangunan dan mengurus masyarakat. Irwan Prayitno juga dikenal sebagai salah seorang ustad yang handal berdakwah memberikan ceramah agama. Tidak terhitung banyaknya lokasi dan acara yang dikunjunginya untuk berceramah agama.

SWARI ARFAN—Padang

Pengetahuan Irwan Prayitno tentang agama melebihi syarat sebagai seorang dai. Banyak ayat-ayat yang mampu dihafalnya di luar kepala sebagai referensi untuk menjelaskan masalah-masalah agama dan kehidupan sehari-hari saat berdakwah. Analisa dan ceramahnya tentang masalah agama dan kehidupan sehari-hari sederhana, masuk di akal dan menyejukkan.

Kebiasaan Suami Nevi Zuairina membaca Al Quran telah dimulai sejak kecil. Dulu, alumni SMA 3 Padang ini bahkan tidak bisa tidur kalau belum membaca atau dibacakan Al Quran. Kebiasaan itu tak berubah hingga kini.

Namun, kecintaan Irwan Prayitno terhadap dunia dakwah tersebut bukan tanpa cobaan. Irwan Prayitno tidak memungkiri, banyak yang menuding dirinya banyak menerima amplop dari bayaran berceramah di setiap undangan acara yang dihadirinya. Pendiri Yayasan Pendidikan Adzkia ini menegaskan, dirinya sama sekali tidak dibayar untuk berceramah. Semua ceramah yang dilakukannya gratis.

Diakuinya, selama menjadi Gubernur Sumbar, hampir seluruh mesjid dan surau di pelosok Sumbar sudah dikunjunginya untuk memberikan ceramah agama. Mulai dari mesjid terbesar di Sumbar, yakni Mesjid Raya Sumbar, hingga ke surau-surau di nagari terpencil hingga daerah perbatasan Sumbar.

Menurutnya, dirinya datang berkunjung ke mesjid dan surau berceramah, jika diundang oleh masyarakat. Undangan berceramah tersebut sangat banyak datang kepada dirinya, saat peringatan hari besar Islam, seperti Maulid Nabi Muhammad SAW, Isra’ dan Mira’, Idul Fitri, Idul Adha dan peringatan Tahun Baru Islam. Namun yang rutin dilakukannya dalam tiap Minggu, yakni ceramah saat menjadi Khatib Sholat Jumat. “Jika diundang berceramah, InsyaAllah saya datang,” jelas Rang Kuranji Padang itu, kepada POSMETRO, Rabu (12/8).

Selain bertujuan ingin menyampaikan dakwah agama, dengan berceramah ke mesjid dan surau, dirinya dapat bertemu langsung dan mengetahui kondisi masyarakatnya serta pembangunan yang dilaksanakan di seluruh pelosok Sumbar.

Tidak hanya ke mesjid dan surau berceramah, Irwan Prayitno bahkan mengaku dirinya, juga banyak diundang oleh instansi pemerintah, swasta dan perbankan untuk memberikan ceramah dan tausiah. Irwan Prayitno sangat menghargai undangan tersebut. Karena itu dirinya tidak bisa menolak. “Semuanya demi dakwah dan syiarnya Agama Islam,” ungkapnya.

Ditanya sudah berapa kali ceramah, Irwan Prayitno mengaku tidak bisa ingat lagi, karena begitu banyaknya. Namun, dalam seminggu, Irwan prayitno mengaku dirinya dua hingga tiga kali berceramah. Irwan Prayitno mengaku, dirinya sudah membuat CD album rekamannya berceramah di berbagai acara. Sudah ada 200 judul ceramah dengan rekaman 8 volume.

Aktivitas berceramah menurutnya, sudah dilakoninya sejak masih menjadi mahasiswa di Fakultas Psikologi di UI. Aktivitas tersebut semakin meningkat sejak dirinya bergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Dirinya, sewaktu kuliah, beralih ke masjid di kampus-kampus lewat kelompok-kelompok tarbiah yang lebih berorientasi pada pembinaan aqidah dan akhlaq. Aktivitas tarbiah berpusat di masjid-masjid kampus.

Kebiasaannya berceramah dan berdakwah berlanjut hingga Irwan Prayitno mengambil kuliah S-2 dan S-3 di Universitas Putra Malaysia (UPM), Selangor. Bahkan waktu kuliah di Malaysia, Irwan Prayitno pergi menunaikan dakwah hingga sampai ke London, Inggris.

Tidak hanya saat diundang khusus saja berceramah. Irwan Prayitno mengaku, selama menjadi Gubernur Sumbar, saat menghadiri dan membuka berbagai kegiatan undangan lainnya, dirinya juga berkesempatan menyelipkan sedikit pesan-pesan yang terkandung dalam ayat-ayat Al Quran dan Hadist. Dalam rapatnya dengan jajaran Pemprov Sumbar pun, Irwan Prayitno mengaku dirinya juga menyelipkan pesan agama kepada peserta rapat yang hadir waktu itu. “Pokoknya di manapun berada dakwah perlu disampaikan,” terang Irwan Prayitno.(**)

Posmetro Padang, 13 Agustus 2015

Leave a Reply

Your email address will not be published.

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>