«

»

Meja Kurang Setengah Biro

2 Juli 2016

Hari itu, saya berkesempatan diskusi dengan Bapak Irwan Prayitno yang juga Gubernur sumatera barat tentang berbagai hal. Diskusi yang buat saya sangat bermanfaat dan menambah nambah ilmu saya tentang berbagai hal.

Selagi asyik diskusi, masuklah sespri beliau membawa setumpukan map yang berisi naskah-naskah dinas yang harus beliau disposisi dan ditandatangani. Lalu beliau minta maaf kepada saya karena harus menyelesaikan tugas tersebut.

Semula saya berfikir bahwa beliau akan pindah ke ruangan lain yang lebih luas, bermeja besar, kursi kerja nan empuk serta dihiasi dengan ornament-ornamen antic, pakai bendera dan dibelakangnya ada foto presiden dan wakil presiden. Namun saya kecele, ternyata beliau hanya berpindah dari kursi tamu ke meja kecil dengan kursi biasa yang terletak disudut ruangan tersebut.

Meja kecil sederhana berukuran panjang 150 cm dengan lebar 60 cm. Kursinya hanya kursi biasa, tampa sandaran empuk dan tidak berputar. Lalu didepannya ada 2 buah kursi biasa yang sederhana tempat para tamu atau staf menghadap beliau.

Lalu saya iseng bertanya, “Apa ini meja kerja Bapak?”

Dengan nada datar tampa ekspresi beliau menjawab, “benar”

“Lalu kalau ada staf Bapak yang menghadap kepada Bapak dimana?”

“ iya, disini juga” jawab beliau dengan enteng dan tampa beban.

Subhanallah..

Benar-benar bikin saya kaget bukan kepalang.

Seorang Gubernur dengan segala fasilitas yang memungkinkan beliau dapat, hanya bekerja dengan meja kecil ini?

Dalam istilah perkantoran ada istilah meja pejabat eselon I, meja eselon II dan meja setengah biro untuk pejabat lebih rendah dari itu. Bahkan seorang stafpun, mungkin lebih berkelas meja dan kursinya dari meja yang dipakai oleh pak Gubernur.

Padahal, dari meja itulah keputusan-keputusan penting dibuat, dari atas meja itulah maju mundurnya pembangunan, kesejahteraan dan jalannya pemerintahan di sumatera barat bergantung. Dari meja itulah harapan harapan rakyat sumatera barat digodok, dari meja itulah segala hal tentang pemerintahan di sumatera barat lahir.

Inilah bukti keteladanan dan kesederhanaan seorang Irwan Prayitno. Beliau tidak memandang kemewahan duniawi dalam menjalankan pemerintahannya. Beliau tidak peduli dengan segala atribut yang membebaninya dalam bekerja, dimanapun bisa asalkan bekerja dengan hati.

Kemegahan dan kemewahan tidaklah menjadi landasan buat beliau dalam mengabdi. Padahal, beliau cukup panggil kepala biro umum, semuanya pasti akan terpenuhi. Tak soal buat beliau segala pernak pernik untuk berbakti.

Sungguh suatu keteladan buat kita semua, bahwa dalam bekerja, dibutuhkan ketulusan dan keikhlasan, tampa harus dengan fasilitas yang mewah.

Moga pengalaman saya dengan meja kurang setengah biro pak Gubernur ini, menjadi cemeti buat saya pribadi untuk bekerja dengan ikhlas tampa harus bermewah diri.

Meja kurang setengah biro pak Gubernur, membuat saya malu hati.

Jasman Rizal

Leave a Reply

Your email address will not be published.

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>