
Pelantikan Kepala Inspektorat Provinsi Sumatera Barat, yang baru, Drs. Mardi, MM yang sebelumnya menjabat Kabiro Pemerintahan Sumbar, pada 3 Oktober 2017.
 PADANG-SINGGALANG
Pejabat eselon II di lingkungan Pemprov Sumbar mendapat peringatan dari Gubernur Irwan Prayitno. Para pejabat tersebut diminta untuk hati-hati menggunakan anggaran perjalanan dinas, selain itu jangan menekan bawahan tanpa alasan.
“Saya ingatkan, jangan mentang-mentang punya kewenangan, tapi melakukan perbuatan sewenang- wenang. Jangan kasar pada bawahan, menekan tanpa alasan yang jelas, itu kejam, marahnya sering sudah melampaui kewenangan, diluar kinerja dan mulutnya kasar,†sebut Gubernur Irwan Prayitno saat melantik Kepala Inspektorat Sumbar, Mardi Selasa (3/10) di Auditorium Gubernuran Sumbar.
Menurutnya, kondisi itu cukup banyak terjadi. Dirinya juga sudah memiliki daftar pejabat eselon II yang melakukannya. Dicontohkannya, pejabat tersebut biasanya meminta uang tanpa aturan, tidak dapat, kemudian marah-marah pada bawahannya.
“Menurut saya itu sudah tidak amanah, melampaui kewenangan,â€ulasnya.
Bahkan, katanya ada pejabat eselon II yang melakukan penggantian pejabat eselon III yang hanya hitungan hari untuk pensiun, kemudian diganti. Hal itu sudah tidak sesuai dengan kepatutan dan kearifan, kenapa tidak ditunggu saja sampai pensiun.
Diungkapnya, ada pula kepala dinas yang memunguti uang dari bawahannya. Jika ada bawahannya yang ikut perjalanan dinas, kemudian uangnya ditagih dipunguti. Begitu juga jatah keluar daerah yang ada uang perjalanan dinasnya. Semua undangan diambil, bawahan tidak pernah pergi. Sementara, ada kalanya harus pergi itu bawahannya.
“Tidak salah, tapi dianggap melampaui kewenangan, tidak amanah. Jangan sampai tidak manusiawi. Ingat, tuhan itu melihat yang kita lakukan. Apa yang kita lakukan akan kembali kita. Berbuat baiklah kepada bawahan, ini hukum sebab akibat,†ulasnya.
Selain itu, Irwan juga mengkritisi sistem dalam jajaran eselon III. Karena ada indikasi, pejabat eselon II yang mengganti eselon III dan IV dengan sesuka hatinya. Kemudian dilaporkan dengan alasan sekenanya. Karena pimpinan tidak tahu, disetujui, akhir diganti.
Untuk itu, kepala dinas jangan mencoba-coba mengganti pejabat eselon III dengan alasan kedekatan, teman dekat atau kawan sepeguruan. Jika, ternyata yang ditunjuk tersebut sudah mendapatkan cacatan kinerja buruk.
“Ini tidak boleh, mungkin juga teman dekat, teman sepeguruan. Saya ingatkan, jangan coba coba. Karena semata mata teman. Jika dipakai, sementara sudah rusak, amanah dilanggar. Saya tidak ingin dengar ini, jika ada laporan pada saya, akan saya tindak,â€tegasnya.
Khusus untuk Kepala Inspektorat, Irwan berpesan agar memberikan pembinaan, ikut aturan yang berlaku. Karena, kebijakan gubernur, dalam mutasi, rotasi mempertimbangkan masukan Inspektorat. “Jangan tebang pilih dalam memeriksa pegawai. Kawan tetap kawan, kalau salah tetap laporkan,†pesannya.
Gubernur Irwan Prayitno melantik Mardi, menjabat Kepala Inspektorat Sumbar. Pelantikan tersebut mengisi kekosongan jabatan ditinggal pension Erizal Agus.
Mekanisme penunjukan Mardi menggunakan system job fit (pergeseran). Sementara mengganti Mardi di posisi Kepala Biro Pemerintahan diisi pejabat pelaksana tugas (Plt), Kepala Bagian Otonomi Daerah, Biro Pemerintahan Setdaprov, Iqbal Ramadipayana.
Singgalang, 4 Oktober 2017