«

»

Politik Cerdas dan Berintegritas

14 Desember 2017

Pada 4 Desember 2017 saya hadir sekaligus memberi sambutan dan arahan di acara yang diselenggarakan oleh KPK RI bekerjasama dengan Dinas Pemuda dan Olahraga Sumbar, yaitu Politik Cerdas Berintegritas. Acara ini diselenggarkan di Bukittinggi dan pesertanya adalah generasi muda, baik yang berada di organisasi pemuda maupun organisasi sekolah serta pelajar dan mahasiswa. Dari provinsi yang ada di Indonesia, Sumbar termasuk yang awal menyelenggarakan acara ini  bersama dengan Riau. Saya mengapreiasi acara ini baik kepada KPK RI dan Dinas Pemuda dan Olahraga Sumbar.

Acara seperti ini sungguh sangat bagus, karena memberikan pencerahan dan pengetahuan kepada generasi muda untuk melakukan pencegahan sedari awal agar tidak melakukan tindakan korupsi. Selain itu, acara ini juga menunjukkan ke publik bahwa KPK RI juga melakukan kegiatan pencegahan. Karena opini yang berkembang di masyarakat melalui media, KPK RI lebih dikenal dengan penindakan, khususnya operasi tangkap tangan (OTT) yang kerap menjadi headline media.

Maka, dengan semakin giatnya KPK RI mengadakan kegiatan yang bekerjasama dengan berbagai pihak, termasuk pemda, dalam hal ini Pemprov Sumbar, perlu diapresiasi. Karena semakin masif melakukan kegiatan pencegahan. Belum lama ini, KPK RI juga melakukan kegiatan supervisi terkait kegiatan pencegahan kepada OPD (organisasi perangkat daerah) yang ada di Pemprov Sumbar bersama inspektorat provinsi. Dan sebelumnya lagi KPK RI juga sudah turun membantu dalam menyempurnakan sistem pelayanan publik.

Kembali kepada acara yang diselenggarakan di Bukittinggi dengan menghadirkan generasi muda, maka kegiatan seperti ini sangat tepat. Karena generasi muda umumnya memiliki idealisme, belum tersentuh dengan politik praktis dan juga belum masuk ke birokrasi dan kekuasaan. Mereka masih independen. Mampu menyuarakan kebenaran dan ketidakadilan dengan lantang yang merupakan karakter orang muda.

Generasi muda, belum masuk ke arena kekuasaan sehingga dalam kondisi yang masih baik dilatih dengan arahan yang baik dari lembaga seperti KPK RI, insya Allah mereka akan menjadi pemimpin yang menjadikan kekuasaan sebagai amanah untuk melayani masyarakat. Dan jauh dari kecenderungan untuk melakukan tindakan tidak terpuji seperti korupsi.

Di samping itu generasi muda adalah yang terdepan dalam menghadapi para penjajah di masa sebelum negara ini merdeka. Mereka tampil menyuarakan pembelaan terhadap nasib rakyat yang dijajah, mereka ingin menjadikan bangsanya bebas dari penindasan dan penjajahan. Dan di masa sesudah merdeka, generasi muda adalah motor perubahan. Tenaga, pikiran, semangat, integritas mereka akan mempercepat perubahan masyarakat menjadi lebih baik. Meskipun diakui juga, di masa sesudah merdeka inilah godaan bagi generasi muda sangat kuat sehingga menghancurkan diri mereka sendiri dan juga karakter positif yang ada pada mereka.

Sebuah ungkapan yang terkenal dari John Emerich Edward Dalberg Acton atau yang biasa dikenal Lord Acton, “Power tends to corrupt, and absolute power corrupts absolutely”.  Kekuasaan cenderung korup, dan kekuasaan absolut menyebabkan korup absolut. Pengertian “corrupt” sebagai kata sifat ada beberapa, yaitu korup itu sendiri, rusak, jahat, buruk, kotor, tidak murni, tidak jujur. Sedangkan pengertian dalam kata kerja adalah merusak, mengubah, menyuap, dan memperburukkan.

Oleh karena itu, generasi muda yang memiliki idealisme dan semangat juang tinggi, juga harus memiliki karakter yang kuat. Karena sesungguhnya mereka meskipun sebelum memasuki birokrasi atau memegang kekuasaan, ketika masih di bangku sekolah atau kuliah juga menghadapi ujian terhadap karakter yang kuat tersebut.

Melatih diri untuk tidak korup itu sama halnya melatih diri untuk tidak mencontek ketika ujian. Demikian pula dengan melatih diri untuk tidak titip tanda tangan untuk mengisi daftar hadir kuliah agar bisa bolos kuliah.  Selain itu karakter kuat yang akan menjauhkan generasi muda dari perilaku korup adalah berkata benar, rajin, jujur, menepati janji, tidak berbohong, disiplin, bertanggung jawab, kerja keras, belajar serius dan sungguh-sungguh.

Sementara bagi generasi muda yang sudah menamatkan sekolah atau kuliah lalu bekerja maka karakter yang harus dimiliki agar tidak melakukan perbuatan korup adalah bekerja sungguh-sungguh, bertanggung jawab, menepati janji, tidak menipu, tidak berbohong, realistis terhadap pendapatan yang diterima sehingga sesuai antara penerimaan dengan pengeluaran. Karena jika seseorang sudah tidak realistis maka ia akan mengorbankan pekerjaannya dan kemudian menjadi pintu masuk untuk melakukan perbuatan korup atau tindakan korupsi.

Karakter seperti serakah, haus akan kekuasaan, berbuat curang, tak malu menipu, sering berbohong, merusak pekerjaan orang lain, tidak bisa menyelesaikan pekerjaan sendiri, ringan berkata kasar, menjadikan generasi muda lebih cenderung korup, dan di situlah pintu masuk terjadinya tindakan korupsi kelak.

Karakter positif seperti jujur, menepati janji, bertanggung jawab, sungguh-sungguh, dan hidup ingin sederhana adalah fitrah manusia yang semestinya ada pada diri generasi muda. Dan merupakan nilai-nilai kebaikan yang berlaku universal dan berlaku di seluruh dunia. Negara maju yang dipimpin oleh orang-orang yang bertanggung jawab, jujur, menepati janji, sungguh-sungguh, dan karakter positif lainnya sudah terbukti mampu menjadikan masyarakatnya sejahtera dan minim korupsi.

Oleh karena itu, saya turut berharap agar KPK RI memperbanyak kegiatan terkait pencegahan seperti pendidikan dan pelatihan kepada generasi muda sehingga generasi muda semakin banyak yang terselamatkan dari pengaruh negatif dan memunculkan karakter positif ketika mereka berpolitik maupun masuk ke dalam birokrasi dan kekuasaan nantinya ke depan. ***

Irwan Prayitno
Gubernur Sumbar

Singgalang, 14 Desember 2017

Leave a Reply

Your email address will not be published.

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>