Pada 3 September 2019 saya hadir di acara Minang Entrepreneur Award (MEA) 2019 yang juga dihadiri oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla. Acara bertempat di Universitas Negeri Padang.
MEA adalah sebuah kompetisi yang diperuntukkan bagi mahasiswa di wilayah Sumbar, Riau, Jambi dan Kepri. Peserta terbagi dua, yaitu yang bisnisnya sudah eksis, dan yang bisnisnya baru tahap persiapan atau perencanaan. Nantinya pemenang akan mendapatkan hadiah berupa uang dengan total ratusan juta rupiah. Peserta akan diuji oleh panelis independen dari berbagai perguruan tinggi.
MEA tahun ini memasuki tahun kedua, setelah sebelumnya dilaksanakan tahun lalu di Universitas Andalas (Unand). Tahun lalu MEA juga dihadiri Wapres, yang memberikan langsung hadiah kepada pemenang.
Saya mengapresiasi acara MEA ini, karena merupakan ide cemerlang dan bisa memotivasi mahasiswa untuk menjadi pelaku wira usaha sukses ke depannya. MEA diinisiasi oleh Wapres Jusuf Kalla dan juga tokoh Minang lainnya seperti Fahmi Idris, Andrinof Chaniago, Syahrul Ujud, Firdaus HB, para akademisi, serta tokoh-tokoh lainnya yang dari rantau maupun ranah yang ikut terlibat dalam memberikan berbagai masukan.
MEA bisa dibilang menjadi sebuah acara yang penting untuk membuka pola pikir (mindset) generasi muda, khususnya mahasiswa bahwa pintu rezeki itu sangatlah banyak. Selama ini kerap terbaca oleh publik bahwa mahasiswa yang sudah lulus berupaya menangkap peluang menjadi pegawai negeri sipil atau aparatur sipil negara (ASN). Seolah-olah peluang kerja ini yang paling menjanjikan karena memberikan jaminan hingga hari tua.
Seperti diketahui, pembukaan lowongan CPNS tidaklah setiap tahun, dan posisi yang ditawarkan pun jumlahnya sedikit. Sedangkan tamatan perguruan tinggi jumlahnya bertambah setiap tahun. Sehingga persaingan sangat ketat. Jika pun ada yang lolos seleksi dan diterima, di beberapa tahun awal akan menerima penghasilan yang jumlahnya bisa dibilang tidak memuaskan. Bahkan boleh jadi cukup lama dalam kondisi tersebut.
Maka, dengan semakin banyaknya jumlah pesaing yang akan berjuang lolos ke sebuah posisi, tentu bisa dicoba oleh para tamatan perguruan tinggi untuk menjadi pelaku wira usaha. Boleh jadi, sebenarnya banyak yang memiliki potensi menjadi pelaku wira usaha, tetapi belum pernah serius untuk memulainya.
Dengan menjadi pelaku wira usaha, maka berpotensi untuk berkontribusi lebih besar bagi bangsa dan negara. Misalnya, jika sudah memiliki penghasilan yang bagus bisa membayar zakat, infak dan sedekah, dan juga pajak. Serta juga berkontribusi di bidang sosial. Kemudian membuka peluang kerja bagi orang lain untuk berkiprah di usahanya. Selain itu, jika berkeluarga akan bisa memberikan nafkah yang cukup bagi anak dan istri sehingga memiliki kualitas hidup yang lebih baik.
Seperti kita ketahui bersama, jumlah pelaku wira usaha atau entrepreneur di Indonesia masih sangat sedikit jika dibanding dengan jumlah penduduk. Yaitu baru sekitar 3,1%. Sementara di negara-negara yang sudah maju ekonominya, jumlah para entrepreneur sudah cukup banyak, berada di kisaran 14%.
Maka, MEA adalah salah satu pemicu bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi kewirausahaan mereka. Dan tidak hanya MEA, pemicu lainnya adalah kegiatan semacam kuliah kewirausahaan. Kampus-kampus perguruan tinggi di Sumbar, selama ini sudah menggelar kuliah kewirausahaan dengan mengundang narasumber para pemimpin puncak dari berbagai perusahaan dan keahlian. Para mahasiswa bisa mendapatkan ilmu dan pengetahuan baru bagaimana dunia bisnis dijalankan para pemimpin puncak yang sudah memiliki jam terbang lama dan memulainya dari bawah.
Dan yang tak kalah pentingnya selain berwira usaha adalah membangun karakter positif. Dengan karakter positif, seseorang berwira usaha dengan memiliki nilai-nilai kebaikan yang universal seperti jujur, kerja keras, tanggung jawab, tidak curang, kerja sama, bisa menerima masukan, komunikasi yang baik, dan lainnya.
Dengan karakter positif yang ada, maka insya Allah wira usaha yang dijalankan akan sukses dan mendapatkan keberkahan. Dan karakter positif ini juga tidak hanya untuk berwira usaha, bagi yang memilih menjadi pegawai pun juga disyaratkan memiliki karakter positif agar berhasil dalam pekerjaannya.
Semoga dengan kegiatan seperti MEA dan juga kuliah kewirausahaan, mahasiswa, lulusan perguruan tinggi dan generasi muda semakin banyak yang terpacu mengembangkan potensi dirinya untuk berkiprah di dunia wira usaha. Sehingga turut berperan dalam memajukan bangsa melalui perekonomian. ***
Irwan Prayitno
Gubernur Sumbar
Padang Ekspres, 11 September 2019