«

»

Aku Pahlawan Masa Kini

14 November 2019

Setiap 10 November, seluruh masyarakat Indonesia memperingati hari pahlawan. Hari di mana rakyat Surabaya bersama para pejuang yang ada di situ secara heroik menghadapi tentara sekutu. Selama 60 detik serentak di Indonesia dibunyikan sirene untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan Indonesia.

Memperingati hari pahlawan setiap tahun secara seremonial, merupakan suatu bagian dari cara kita memaknai perjuangan para pahlawan yang telah mengorbankan nyawa dan hartanya untuk mencapai kemerdekaan.

Jika ingin lebih memaknai bagaimana perjuangan para pahlawan tersebut, kita juga bisa menonton video perjuangan para pahlawan yang banyak beredar di internet dan juga membaca buku-buku yang membahas perjuangan para pahlawan.

Para pahlawan bangsa, baik yang kita kenal maupun yang tidak dikenal, hidup di masa penjajahan yang sudah pasti menderita lahir batin. Hidup di tengah moncong senjata penjajah yang siap membunuh tidak pernah diinginkan oleh manusia manapun. Oleh karena itu dalam kehidupan yang sudah berbeda dengan masa dulu, sudah seharusnya kita memaknai perjuangan para pahlawan dalam konteks kehidupan masa sekarang. Yang sudah tidak perlu lagi mengangkat senjata melawan musuh, tetapi bersungguh-sungguh dalam bidang kehidupannya. Selain itu, kita perlu menghormati jasa para pahlawan yang sudah berjuang sesuai dengan kondisi saat ini sehingga kita bisa menikmati kehidupan yang lebih baik.

Maka tema peringatan hari pahlawan tahun ini, “Aku pahlawan masa kini”, menjadi suatu hal yang sesuai dengan kondisi saat ini. Selama ini kita sudah mengenal pahlawan dari buku-buku pelajaran maupun buku-buku sejarah dan biografinya. Pemerintahpun menetapkan nama-nama mereka sebagai pahlawan melalui surat keputusan. Dan alhamdulillah, telah bertambah satu lagi pahlawan nasional dari Sumbar yang bernama Ruhana Kudus. Seorang perempuan yang memiliki komitmen terhadap pendidikan, khususnya pendidikan perempuan, juga seorang penulis sekaligus wartawan. Semoga kita bisa ikut merasakan perjuangan Ruhana Kudus dengan membaca kisah hidup dan perjuangannya.

Selain menghormati pahlawan yang berjuang di masa penjajahan hingga pascakemerdekaan, kita pun harus menghormati para pahlawan masa kini. Yaitu orang-orang yang memiliki karakter kepahlawanan, seperti: disiplin, pemberani, sungguh-sungguh, bertanggung jawab, memiliki prinsip membela kebenaran, berpikiran maju, mendahulukan kepentingan yang lebih luas, dan lainnya.

Jadi, dalam kondisi saat ini, pelajar yang belajar sungguh-sungguh, rajin, semangat, adalah pahlawan masa kini. Karena turut berperan menjadi bagian dari kemajuan bangsa dan negara. Sebaliknya, seorang pelajar yang malas-malasan, bolos sekolah, tawuran, bukanlah pahlawan masa kini. Bahkan ia justru berperan dalam kemunduran bangsanya.
Mereka yang berjuang menolong korban bencana, membantu kaum dhuafa keluar dari kemiskinan, membantu kaum tak mampu mengurus pengobatan ke rumah sakit, juga merupakan pahlawan masa kini.

Demikian pula para aparatur negara yang bekerja melayani masyarakat dengan baik, sehingga masyarakat bisa mendapatkan hak-haknya, juga merupakan pahlawan masa kini. Setiap kita yang berperan di bidang masing-masing, menjalankan tugas dengan amanah, merupakan pahlawan masa kini.

Saat ini, menjadi pahlawan masa kini tidak lagi berperang fisik melawan penjajah dengan mengangkat senjata memerangi musuh. Tetapi memerangi kebodohan, kemiskinan, kemunduran, budaya asing yang merusak, yang kebanyakan non fisik. Dan itu semua harus diperangi oleh setiap insan Indonesia dengan karakter kepahlawanan. Sehingga berpengaruh positif kepada kehidupan masyarakat.

Kita yang hidup saat ini adalah pahlawan masa kini, seperti halnya juga ketika masa penjajahan dan kemerdekaan orang yang hidup pada masa itu adalah pahlawan pada masanya, baik yang dikenal maupun tidak dikenal.

Oleh sebab itu, peran positif dari masing-masing kita terhadap kemajuan bangsa dan negara sama halnya dengan peran seluruh rakyat melawan penjajah pada masa penjajahan dan kemerdekaan. Tidak bisa dibayangkan jika hanya segelintir saja yang berperang melawan musuh, dan sebagian lain bermalas-malasan. Demikian pula saat ini, kita tidak akan maju dan menjadi bangsa yang beperadaban tinggi jika hanya sebagian saja yang memiliki karakter kepahlawanan.

Negara-negara maju yang hidupnya sudah sejahtera, penduduknya memiliki karakter kepahlawanan yang bisa menjadikan negara dan bangsanya maju. Maka kita pun harus demikian, menjadikan diri kita sebagai unsur pendorong kemajuan negara dan bangsa. Karena kita adalah pahlawan masa kini. Maju-tidaknya bangsa dan negara kita, ada di tangan kita, bukan di tangan orang lain.

Allah Swt berfirman dalam Alquran surat Ar-Ra’d ayat 11 yang artinya, Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”. Semoga kita tetap bisa terus menjadi pahlawan masa kini sehingga kondisi kita menjadi lebih baik lagi di masa datang. ***

Irwan Prayitno
Gubernur Sumbar

Harian Singgalang, 14 November 2019

Leave a Reply

Your email address will not be published.

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>