Pada 15 Desember 2020 kami menghadiri Rakor Lintas Sektoral di Mapolda Sumbar. Peserta rakor di antaranya adalah Kapolda Sumbar dan jajaran Forkopimda, Dinas Perhubungan, dan Dinas PU. Agenda utama adalah membahas persiapan menghadapi Natal dan Tahun Baru di masa pandemi. Pelaku utama atau leading sector yang akan menangani keamanan dan kelancaran Natal dan Tahun Baru adalah dari kepolisian dengan sandi Operasi Lilin. Pemprov, pemkab/ko serta pemangku kepentingan lainnya juga akan turut berpartisipasi membantu kelancaran dan keamanan Natal dan Tahun Baru di Sumbar.
Seperti kita ketahui bersama, setiap akhir tahun selalu terjadi mobilitas orang berkaitan dengan liburan Natal dan Tahun Baru. Khusus pada tahun 2020, pemerintah memutuskan mengurangi libur cuti bersama dari enam hari menjadi tiga hari. Ini berkaitan dengan masa pandemi yang masih berlangsung.
Di samping itu pemerintah melakukan antisipasi keamanan di saat Natal dan Tahun Baru. Karena pada saat itu ada yang hendak melakukan ibadah, dan ada pula yang hendak melakukan liburan. Potensi munculnya kerumunan cukup tinggi, terutama di saat menjelang pergantian tahun. Pemerintah menginginkan Natal dan Tahun Baru aman, lancar, sehat dan tidak ada masalah.
Upaya yang dilakukan di antaranya adalah antisipasi kemacetan. Di beberapa tempat, akan didirikan posko untuk memperlancar arus kendaraan. Selain itu, juga dilakukan antisipasi menghadapi terjadinya bencana alam seperti longsor dan banjir, angin puting-beliung, dan hujan lebat yang bisa menimbulkan kemacetan. Untuk itu, alat berat disiagakan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana tersebut.
Selain membahas masalah kemacetan dan antisipasinya, dalam rakor juga dibicarakan masalah inflasi dan ketersediaan pangan. Setiap liburan akhir tahun, biasanya harga tiket pesawat mengalami kenaikan, kebutuhan BBM meningkat, konsumsi masyarakat juga meningkat. Kenaikan ini turut memicu inflasi. Untuk mengantisipasi kenaikan harga pangan dan permintaan yang meningkat, maka pemerintah menyiapkan pasokan pangan dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di akhir tahun.
Kami juga membahas isu-isu sensitif terkait kelancaran perayaan Natal. Tahun lalu sempat muncul isu sensitif bahwa di Sumbar terjadi pelarangan perayaan Natal. Padahal faktanya tidak ada pelarangan. Bahkan polisi bertindak cepat dengan menangkap pembuat isu tersebut dan dijadikan tersangka. Kami berupaya agar tidak ada lagi hal negatif seperti ini sehingga parayaan Natal bisa berjalan aman dan lancar.
Yang juga tak kalah pentingnya, dalam rakor tersebut juga dibahas tentang potensi munculnya kerumunan dan pelanggaran protokol kesehatan. Karena saat ini pandemi masih berlangsung. Biasanya akhir tahun banyak orang berkerumun di berbagai tempat untuk mengikuti detik-detik pergantian tahun. Tahun ini pemerintah akan mencegah adanya kerumunan tersebut guna menyelamatkan masyarakat agar tidak tertular covid. Titik-titik yang berpotensi menjadi kerumunan dalam menghadapi pergantian tahun akan ditiadakan demi kepentingan kesehatan masyarakat. Masyarakat masih bisa menikmati liburan dengan tidak berkerumun.
Apa yang kami lakukan ini bertujuan agar masyarakat tetap bisa menikmati liburan akhir tahun dengan lancar, aman dan nyaman, serta sehat. Dari sisi pemerintah, kami akan mengupayakan pelayanan sebaik mungkin untuk mengantisipasi munculnya klaster tahun baru. Namun kami tetap membutuhkan kerja sama atau peran dari masyarakat agar bisa menghindari kerumunan ketika liburan sekaligus mematuhi protokol kesehatan.
Pemerintah telah mengurangi libur cuti bersama akhir tahun dengan tujuan untuk mengurangi risiko terjadinya penularan. Maka masyarakat diharapkan bisa tetap berlibur dalam suasana pandemi. Yang artinya liburan dalam kondisi yang harus mematuhi protokol kesehatan agar tetap aman dan sehat.
Semoga upaya yang kami lakukan ini bisa memberikan manfaat bagi masyarakat dalam hal kelancaran perjalanan, keamanan berlalu lintas, dan kelancaran pasokan pangan. Serta dalam hal kepatuhan dan kesadaran mengikuti protokol kesehatan selama liburan akhir tahun. Jika kita semua bisa berkontribusi positif terhadap kelancaran lalu lintas dan kepatuhan terhadap protokol kesehatan, maka insya Allah liburan akhir tahun masih tetap bisa kita nikmati dalam suasana pandemi.
Jangan lupa, setelah merayakan pergantian tahun, kita akan menghadapi kehidupan di tahun yang baru dengan berbagai tantangan dan kondisi yang mungkin berbeda dengan saat ini. Kita harus tetap bisa berpikir rasional agar bisa terus menjalani kehidupan di masa pandemi yang belum bisa diketahui kapan berakhir. ***
Irwan Prayitno
Gubernur Sumbar
Harian Padang Ekspres 22 Desember 2020