«

»

Tahun Baru

2 Januari 2013

Apakah selama setahun yang te­lah berlalu kita telah melaku­kan hal-hal  yang baik dan ber­manfaat atau sebaliknya. Silakan hitung juga manakah yang lebih ba­nyak, melakukan hal-hal yang ber­manfaat atau hal-hal yang menimbulkan mudarat.

Oleh : Irwan Prayitno
Gubernur Sumatera Barat

Waktu cepat berlalu. Rasanya belum terlalu la­ma kita berada di tahun 2012. Kini kita segera me­nutup lembaran tahun 2012,  lalu memasuki tahun 2013. Seperti kata priba­ha­sa; orang-orang yang ­lalai akan tergilas oleh waktu.

Yang sangat mencolok, ham­pir semua bank mela­ku­kan tutup buku, tidak me­­layani transaksi untuk se­mentara sampai awal ta­h­un. Begitujuga se­jum­lah perusahaan-perusahaan dan sejumlah instansi. Tutup buku, merupakan lang­kah penting bagi se­buah perusahaan, ter­uta­ma perbankan.

Saat itu, mereka meng­­hi­­t­ung semua tran­sak­si yang  dilakukan sela­ma se­ta­hun, baik transaksi be­rupa uang masuk, mau­pun tran­­­s­aksi uang keluar. De­­ngan demikian, bisa di­ke­­ta­­hui kinerja sebuah bank/pe­­rusahaan apakah me­re­­ka berhasil mem­peroleh ke­untungan, atau malah me­rugi.

Dari hasil evaluasi ini bisa disimpulkan apa yang ha­­rus dilakukan tahun be­ri­kut­nya. Jika peru­sahaan me­­rugi, maka bisa diambil beberapa tindakan apakah pe­rusahaan tersebut harus dibubarkan, atau masih bisa dipertahankan dengan sejumlah perbaikan. Jika pe­rusahaan beruntung, tentu bisa dilakukan upaya-upa­ya di tahun berikutnya agar keuntungan yang di­peroleh lebih besar lagi, serta mengembangkan dan mem­perbanyak kegiatan-kegiatan yang menda­tangkan keuntungan.

Jika diamati, kegiatan akhir tahun yang dilakukan pe­rusahaan-perusahaan profesional ini sangat me­narik dan juga bisa dilakukan secara pribadi atau di masing-masing rumah tangga. Secara pribadi kita bisa me­lakukan “tutup buku” di setiap akhir tahun.

Sediakan waktu sehari atau dua hari untuk mela­kukan evaluasi pribadi.

Apakah selama setahun yang te­lah berlalu kita telah melaku­kan hal-hal  yang baik dan ber­manfaat atau sebaliknya. Silakan hitung juga manakah yang lebih ba­nyak, melakukan hal-hal yang ber­manfaat atau hal-hal yang menimbulkan mudarat.

Evaluasi pribadi bisa dilaku­kan seperti  yang dilakukan per­ba­n­kan atau perusahaan profe­sio­nal, sejauh mana keun­tungan yang diperoleh tahun lalu? Se­be­rapa banyak kita telah mel­a­kukan hal-hal  positif dan ber­man­faat, mana yang lebih ba­nyak diban­dingkan dengan hal-hal yang menimbulkan mu­darat? Jika anda seorang karya­wan silakan dievaluasi apakah an­­da telah melakukan peker­jaan­­nya dengan baik dan ber­pres­­tasi? Jika  anda seorang ke­pala rumah tangga, apakah an­da telah melaksanakan ke­waji­ban­nya terhadap istri dan anak-anak anda dengan baik? Jika ia se­orang pejabat, apakah ia telah men­­jalankan amanah yang di­per­­cayakan kepadanya dengan baik? Dan seterusnya sesuai de­ngan fungsi dan tugas masing-masing.

Lalu lakukan evaluasi, laku­kan perubahan dan perbaikan agar hal-hal bermanfaat bisa kita la­­kukan lebih optimal di tahun de­pan. Tentu jika evaluasi kita la­ku­kan secara rutin, lalu me­la­ku­kan perbaikan atas segala kesa­lahan dan kelemahan di tahun la­lu maka tentu, kita menjadi le­bih baik dari tahun sebe­lumnya, lalu menjadi lebih baik lagi di t­a­hun berikutnya dan sete­rusnya.

Waktu terus terus berlalu, dan cepat berlalu tanpa terasa. Se­perti firman Allah dalam surat Al Ashr; “Demi masa. Sesung­guh­­nya  ma­­­nu­sia itu benar-be­nar dalam ke­­rugian.” Mak­sud­nya orang yang menyia-nyiakan wak­tu ada­lah orang yang benar-be­nar me­rugi. Kita semua tentu fa­­ham dan bahkan telah me­ra­sa­kan ke­benaran firman Allah ter­­sebut. Ba­nyak bukti yang me­nunjukkan kebenaran ayat itu dari zaman dulu kala, hingga saat ini.

Sebuah koran terbitan Ja­kar­ta melaporkan diper­kirakan ada puluhan triliun rupiah uang yang beredar saat ini, uang ter­sebut disediakan khusus oleh mas­yarakat untuk menyambut ta­­hun baru.  Hal itu tidak meng­he­ran­kan, karena jika rata-rata Rp10.000 saja setiap  orang di In­­d­o­nesia mengeluarkan uang eks­­tra untuk tahun baru, maka total jumlahnya mencapai  Rp 2,45 triliun, dengan asumsi jum­lah penduduk Indonesia di akhir 2012 berjumlah 245 juta jiwa.

Mensyukuri rahmat yang te­lah kita peroleh selama tahun 2012 tentu boleh-boleh saja. Na­mun tentu tidak dengan cara ber­pesta pora dan pemborosan di saat negara kita berada dalam masa-masa sulit seperti saat ini, ser­ta menyia-nyiakan waktu yang sangat bermanfaat. Mari me­lakukan evaluasi agar kita bisa menjadi lebih baik serta hi­dup bahagia, dunia dan ak­hirat. (*)

Padang Ekspres 31 Desember 2012