Apakah selama setahun yang teÂlah berlalu kita telah melakuÂkan hal-hal yang baik dan berÂmanfaat atau sebaliknya. Silakan hitung juga manakah yang lebih baÂnyak, melakukan hal-hal yang berÂmanfaat atau hal-hal yang menimbulkan mudarat.
Oleh : Irwan Prayitno
Gubernur Sumatera Barat
Waktu cepat berlalu. Rasanya belum terlalu laÂma kita berada di tahun 2012. Kini kita segera meÂnutup lembaran tahun 2012, lalu memasuki tahun 2013. Seperti kata pribaÂhaÂsa; orang-orang yang Âlalai akan tergilas oleh waktu.
Yang sangat mencolok, hamÂpir semua bank melaÂkuÂkan tutup buku, tidak meÂÂlayani transaksi untuk seÂmentara sampai awal taÂhÂun. Begitujuga seÂjumÂlah perusahaan-perusahaan dan sejumlah instansi. Tutup buku, merupakan langÂkah penting bagi seÂbuah perusahaan, terÂutaÂma perbankan.
Saat itu, mereka mengÂÂhiÂÂtÂung semua tranÂsakÂsi yang dilakukan selaÂma seÂtaÂhun, baik transaksi beÂrupa uang masuk, mauÂpun tranÂÂÂsÂaksi uang keluar. DeÂÂngan demikian, bisa diÂkeÂÂtaÂÂhui kinerja sebuah bank/peÂÂrusahaan apakah meÂreÂÂka berhasil memÂperoleh keÂuntungan, atau malah meÂrugi.
Dari hasil evaluasi ini bisa disimpulkan apa yang haÂÂrus dilakukan tahun beÂriÂkutÂnya. Jika peruÂsahaan meÂÂrugi, maka bisa diambil beberapa tindakan apakah peÂrusahaan tersebut harus dibubarkan, atau masih bisa dipertahankan dengan sejumlah perbaikan. Jika peÂrusahaan beruntung, tentu bisa dilakukan upaya-upaÂya di tahun berikutnya agar keuntungan yang diÂperoleh lebih besar lagi, serta mengembangkan dan memÂperbanyak kegiatan-kegiatan yang mendaÂtangkan keuntungan.
Jika diamati, kegiatan akhir tahun yang dilakukan peÂrusahaan-perusahaan profesional ini sangat meÂnarik dan juga bisa dilakukan secara pribadi atau di masing-masing rumah tangga. Secara pribadi kita bisa meÂlakukan “tutup buku†di setiap akhir tahun.
Sediakan waktu sehari atau dua hari untuk melaÂkukan evaluasi pribadi.
Apakah selama setahun yang teÂlah berlalu kita telah melakuÂkan hal-hal yang baik dan berÂmanfaat atau sebaliknya. Silakan hitung juga manakah yang lebih baÂnyak, melakukan hal-hal yang berÂmanfaat atau hal-hal yang menimbulkan mudarat.
Evaluasi pribadi bisa dilakuÂkan seperti yang dilakukan perÂbaÂnÂkan atau perusahaan profeÂsioÂnal, sejauh mana keunÂtungan yang diperoleh tahun lalu? SeÂbeÂrapa banyak kita telah melÂaÂkukan hal-hal positif dan berÂmanÂfaat, mana yang lebih baÂnyak dibanÂdingkan dengan hal-hal yang menimbulkan muÂdarat? Jika anda seorang karyaÂwan silakan dievaluasi apakah anÂÂda telah melakukan pekerÂjaanÂÂnya dengan baik dan berÂpresÂÂtasi? Jika anda seorang keÂpala rumah tangga, apakah anÂda telah melaksanakan keÂwajiÂbanÂnya terhadap istri dan anak-anak anda dengan baik? Jika ia seÂorang pejabat, apakah ia telah menÂÂjalankan amanah yang diÂperÂÂcayakan kepadanya dengan baik? Dan seterusnya sesuai deÂngan fungsi dan tugas masing-masing.
Lalu lakukan evaluasi, lakuÂkan perubahan dan perbaikan agar hal-hal bermanfaat bisa kita laÂÂkukan lebih optimal di tahun deÂpan. Tentu jika evaluasi kita laÂkuÂkan secara rutin, lalu meÂlaÂkuÂkan perbaikan atas segala kesaÂlahan dan kelemahan di tahun laÂlu maka tentu, kita menjadi leÂbih baik dari tahun sebeÂlumnya, lalu menjadi lebih baik lagi di tÂaÂhun berikutnya dan seteÂrusnya.
Waktu terus terus berlalu, dan cepat berlalu tanpa terasa. SeÂperti firman Allah dalam surat Al Ashr; “Demi masa. SesungÂguhÂÂnya maÂÂÂnuÂsia itu benar-beÂnar dalam keÂÂrugian.†MakÂsudÂnya orang yang menyia-nyiakan wakÂtu adaÂlah orang yang benar-beÂnar meÂrugi. Kita semua tentu faÂÂham dan bahkan telah meÂraÂsaÂkan keÂbenaran firman Allah terÂÂsebut. BaÂnyak bukti yang meÂnunjukkan kebenaran ayat itu dari zaman dulu kala, hingga saat ini.
Sebuah koran terbitan JaÂkarÂta melaporkan diperÂkirakan ada puluhan triliun rupiah uang yang beredar saat ini, uang terÂsebut disediakan khusus oleh masÂyarakat untuk menyambut taÂÂhun baru. Hal itu tidak mengÂheÂranÂkan, karena jika rata-rata Rp10.000 saja setiap orang di InÂÂdÂoÂnesia mengeluarkan uang eksÂÂtra untuk tahun baru, maka total jumlahnya mencapai Rp 2,45 triliun, dengan asumsi jumÂlah penduduk Indonesia di akhir 2012 berjumlah 245 juta jiwa.
Mensyukuri rahmat yang teÂlah kita peroleh selama tahun 2012 tentu boleh-boleh saja. NaÂmun tentu tidak dengan cara berÂpesta pora dan pemborosan di saat negara kita berada dalam masa-masa sulit seperti saat ini, serÂta menyia-nyiakan waktu yang sangat bermanfaat. Mari meÂlakukan evaluasi agar kita bisa menjadi lebih baik serta hiÂdup bahagia, dunia dan akÂhirat. (*)
Padang Ekspres 31 Desember 2012