Padang – Gubernur Sumbar mengklaim sektor pertanian di Sumbar terus meningkat dari tahun ke tahun. Target Sumbar untuk mendukung kebijakan perberasan nasional pun terpenuhi, yakni rata – rata 2,56 persen per tahun.
“Tiap tahun produksi sektor pertanian meningkat. Terutama beras. Untuk jagung memang belum bisa penuhi target, tapi juga terus mengalami peningkatan,†ujar Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, Sabtu (11/5).
Berdasarkan data di Laporan Keterangan Pertanggungjawab Kepala Daerah (LKPD) Sumbar tahun 2012 tercatat, produksi padi sebesar 2.391.079 ton. Sedangkan jagung 495.497 ton.
Untuk beras, menurut dia, ada peningkatan 4,89 persen. Ini berarti meningkat sebanyak 2.279.602 ton. Sedangkan produksi jagung, walau belum bisa penuhi target, namun telah meningkat 471.849 ton atau 5,01 persen dibanding tahun sebelumnya.
Irwan mengakui sektor pertanian harus terus dipicu agar tingkat produksinya bisa lebih banyak. Karena itulah, pada tahun 2012, Pemprov Sumbar memberikan insentif sebagai penghargaan produksi produk organic sebanyak 1600 ton. Insentif ini Rp.250 per kilogramnya.
“Sampai Desember 2012 insentif yang diberikan pada petani mencapai Rp399 juta lebih untuk sekitar 15 ribu kilogram produk beras,†ujarnya. Selain untuk beras, juga diberikan insentif untuk sayur, palawija dan buah organik.
Selain itu, menurut Irwan, Pemprov Sumbar juga menetapkan kawasan sentra produksi (KSP) tanaman pangan dan hortikultura. Penetapan KSP ini dimaksudkan agar terpolanya system usaha tani yang melibatkan pelaku – pelaku usaha berbasis komoditas unggulan.
 Di Sumbar, pada tahun 2012 sudah ada sebanyak 70 KSP. Ini meningkat sebanyak 7 kawasan disbanding tahun 2011 yang saat itu baru hanya ada 63 kawasan.
 Dari 70 itu, untuk komoditi jagung 23 kawasan, kacang tanah 6 kawasan, jeruk 4 kawasan, pisang 7 kawasan, manggis 12 kawasan, sayuran 11 kawasan dan tanaman hias sebanyak 7 kawasan.
“Untuk program pembayaran insentif dan KSP itu masih kita lanjutkan di tahun ini. Kita harap akhir tahun akan terlihat peningkatannya disbanding tahun 2012,†ujarnya.
Singgalang, 13 Mei 2013