Padang, Padek—Krisis ekonomi global tidak mempengaruhi minat investor menanamkan investasi di Sumbar. Hingga kini telah terjadi peningkatan nilai investasi sebanyak 239 persen dari target investasi penanaman modal asing (PMA).
Data Badan Koordinasi PeÂnaÂnaman Modal (BKPMP) Sumbar, realisasi PMA di Sumbar mencapai USD 55.194,50. Sementara untuk penanaman modal dalam negeri ( PMDN) sebesar Rp 368,45 miliar atau 79 persen. Persentase realisasi PMDN jauh lebih rendah dibanÂdingkan realisasi PMA.
Kepada Padang Ekspres, kemaÂrin (9/9), Kepala BKPMP Sumbar Masrul Zein mengatakan, tahun ini ada 24 PMA berinvestasi di Sumbar. Dari 24 perusahaan itu, terserap 266 tenaga kerja. PMA tersebut bergerak di bidang usaha pertambangan umum, jasa pertambangan, proÂperti, geothermal, jasa akomodasi, perkebunan sawit, pengolahan saÂwit, industri bumbu masak, industri kemasan air minum, industri miÂnyak goreng dan perdagangan ekspor.
Adapun 24 PMA yang telah menanamkan investasi adalah PT Jio Gua Mining USD 200 ribu, PT Jixing Mining Indonesia USD 32 ribu, PT Dempo Tongda Properties USD 488,5 ribu, PT Barenjoy Indonesia USD 82 ribu, PT Tirta InvesÂtama USD 6.598,91 (selengÂkapnya lihat grafis).
“Hari ini, investor asal Turki, yakni Hitay Group akan datang ke Sumbar.
Mereka telah diberi izin untuk survei panas bumi di lintas Pariaman dan Tanahdatar. Nilai investasi yang akan ditaÂnamÂkan Hitay, informasi seÂmentara jumÂlahnya triliunan,†ujarnya.
Kedatangan investor Turki ini tindak lanjut kunjungan gubenur ke Turki. Mereka terÂtaÂrik dan mengurus izin untuk survei. Izin Hitay Group untuk survei telah ada dari pemeÂrintah pusat. Makanya, mereka datang ke sini,â€Â tuturnya.
Sedangkan realisasi PMDN, baru terealisasi Rp 365 miliar dari target Rp 461 miliar. “Kami tetap optimis, target PMDN tercapai sampai akhir tahun. Kan masih ada empat bulan lagi,†tuturnya.
Untuk PMDN ada 14 peruÂsahaan menanamkan investaÂsinya. Empat belas perusahaan telah menyerap 310 tenaga kerja. Di antaranya PT Selago Makmur Rp 10 miliar, PT Bina Pratama (Solsel) Rp 8,147 miÂliar (selengkapnya lihat grafis).
PT Bina Prtaama (SijunÂjung) Rp15,405 miliar, PT Bumi Sarimas Indonesia Rp12,780 miliar, PT Semesta Berjaya Rp33,26 juta, PT Wira Inno Mas 23,910 miliar, PT Lestari Jaya Basamo Rp250 juta, PT Bintara Tani Rp 15,60 juta, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk Rp304,83 juta, PT Japfa ComÂfeed Indonesia (Tbk) Rp61,125 miliar, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk Rp32,074 miliar, PT Selo Kencana Energi Rp158 miliar, PT Koperasi Sopir Taxi (Kosti) Padang Rp 11, 031 miliar.
“Pada 18 September menÂdatang, BKPMP Sumbar akan mengelar temu usaha di JaÂkarta. Temu usaha tersebut untuk mempromosikan potenÂsi- potensi daerah. Rencananya kami akan tawarkan untuk pembangunan cable car di tiga daerah yakni Padangpariaman, Tanahdatar dan PadangÂpanÂjang,†tuturnya.
Masrul mengatakan data realisasi investasi yang didaÂpatkannya bersumber dari loporan pemerintah kota dan kabupaten. Setiap tahunnya, baik PMDN atau PMA wajib memberikan laporan kegiatan investasinya. Berdasarkan laÂpoÂran tersebut, diketahui nilai investasi yang ditanamkan PMA dan PMDN.
“Data kami bukan semÂbarang data saja, tapi data yang valid. Kami melihatnya dari laporan kegiatan investasinya. Selain itu, kami akan juga melaÂkukan pengawasan terhaÂdap kegiatan investasi yang telah dilakukan,†tuturnya. (ayu)
Padang Ekspres 10 September 2013
Foto: Emin Hitay bersama Gubernur Sumbar Irwan Prayitno