Kesuksesan seorang pemimpin, pastilah tercermin dari keluarganya. Agaknya ungkapan itu pantas dilekatkan pada sosok Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno. Keberhasilannya memimpin Sumbar sejak lima tahun terakhir, juga tercermin dari kepiawaiannya dalam memenej keluarganya bersama Nevi Zuairina Irwan Prayitno, sang istri. Keduanya bahu-membahu memberikan yang terbaik kepada anak-anaknya.
Pagi itu, aktivitas penerimaan siswa baru SMAN 1 Padang, tiba-tiba dikejutkan dengah kehadiran orang nomor satu di Sumbar. Guru, karyawan, siswa dan lainnya, termasuk orangtua siswa yang hadir waktu itu, terkejut bukan kepalang. Terlebih lagi, kedatangan rang Kuranji Padang itu tanpa pemberitahuan sebelumnya. Bahkan, pihak sekolah mengaku tak pernah melayangkan undangan untuk menghadirkan bapak 10 anak itu.
Namun setelah diselidik, barulah diketahui bahwa kedatangan pria kelahiran 20 Desember 1963 itu, tak lain untuk mendaftarkan anak ketujuhnya Shohwatul Islah (sekarang kelas II, red), ke salah satu sekolah terbaik di Sumbar itu. Seakan tak mau diistimewakan, Irwan pun mengikuti segala proses pendaftaran seperti orangtua lainnya.
Biarpun begitu, kehadiran tamu spesial tanpa pengawalan itu, tetap saja membuat buncah aktivitas di SMA 1 Padang saat itu. Beberapa guru, karyawan, orangtua serta siswa, berlarian mendekati Irwan, sekadar bersalaman, selfie atau lainnya. Seakan tak mau membuat masyarakatnya kecewa, Irwan pun melayani setiap permintaan yang diutarakan kepadanya.
Beberapa orangtua yang ditemui koran ini, terkagum-kagum melihat Irwan langsung mendaftarkan anaknya. Memang tak ada yang aneh, namun yang membuat orang takjub, orang nomor satu di Sumbar itu turun langsung mendaftarkan anaknya. Tak seperti orangtua lainnya, cenderung lebih suka melepaskan tanggung jawab pendidikan anaknya pada guru atau pihak lainnya.
“Bagi saya, sesibuk apa pun saya, namanya keluarga tetap menjadi nomor satu. Termasuk, memperhatikan pendidikan bagi anak-anak. Kendati saya di sini, namun saya tahu sedang apa dan bagaimana aktivitas anak-anak saya sekarang ini,†ujar alumni SMA 3 Padang itu yang juga mantan ketua Komisi X DPR.
Irwan menuturkan bahwa pendidikan bagi anak-anak merupakan hal penting dalam menentukan masa depan anak. Itulah sebabnya, dia selalu memberikan masukan dan saran pilihan pendidikan yang terbaik buat anak-anaknya. “Untuk pendidikan anak-anak, saya selalu memberikan masukan pilihan ilmu dan pendidikan yang sesuai potensi anak,†jelas Irwan.
Pria berkaca mata ini juga mengaku dalam berkomunikasi, dirinya selalu rutin menanyakan bagaimana perkembangan sekolah anak-anaknya. Tugas itu rutin dilakukannya bergantian bersama istri tercintanya. Bahkan tidak jarang, Irwan rela mendatangi sekolah tempat anaknya menuntut ilmu. Menanyakan kepada guru-gurunya, bagaimana perkembangan anak-anaknya di sekolah. “Saya pernah ke sekolah langsung menanyakan bagaimana anak-anak saya di sekolah,†ujarnya.
Tidak hanya pendidikan formal, Irwan juga selalu memperhatikan pendidikan agama anak-anaknya. Nilai-nilai agama ditanamkan melalui pendidikan dasar dengan menyekolahkan anak-anaknya ke pesantren dan sekolah agama. Irwan juga selalu rutin menanyakan kepada anak-anaknya apa sudah shalat atau belum. Juga, mengajak keluarganya selalu rutin berjamaah shalat Maghrib dan Subuh. Selain itu, juga rutin itikaf bersama keluarga di akhir Ramadhan.
Khusus itikaf ini, memang sudah dibiasa Irwan setiap 10 hari akhir Ramadhan. Seluruh anak-anaknya, termasuk menantu dan cucunya, sudah terbiasa ikut itikaf di mushala di Kompleks Gubernuran. Bahkan, Irwan yang biasanya memiliki jadwal padat waktu itu, tetap menghadiri itikaf tersebut.
Salah seorang rekan Irwan, Rinaldi mengamini kebiasaan Irwan ini. “Biarpun beliau banyak mengisi kegiatan di 10 hari terakhir Ramadhan, beliau tetap ikut itikaf bersama keluarga besarnya. Kebersamaan dan kehangatan sangat terlihat dalam keluarga ini,†sebut Rinaldi.
Lebih mengherankan Rinaldi, selama beraktivitas bersama Irwan, dia tak pernah melihat anak-anak Irwan bertengkar. “Saya kan hampir setiap hari bersama beliau, tak pernah saya dengar anaknya bertengkar. Mungkin inilah keberkahan yang diberikan tuhan kepada beliau,†ujar Rinaldi yang tak habis pikir kenapa itu terjadi.
Berkat keikhlasannya dan kerja keras mendidik anak, Irwan bersama istrinya, berhasil membuat anak-anaknya mendapat pendidikan terbaik. Anak-anaknya mampu kuliah di perguruan tinggi negeri terbaik di Indonesia dan luar negeri. Anak pertama Irwan Prayitno, Jundi Fadhlillah yang telah menikah Aisyah Ramadhani, berhasil menamatkan kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Andalas Jurusan Manajemen dan Southern New Hampshire University, Amerika Serikat.
Berikutnya, anak kedua Irwan Prayitno, Waviatul Ahdi yang menikah dengan Irfan Aulia Saiful menamatkan kuliah di FKG Universitas Indonesia (UI). Kemudian, Dhiya’u Syahidah yang menikah dengan Fallery, menamatkan kuliah di SBM ITB dan Westminster University. Anwar Jundi, kuliah di Fakultas Perikanan dan lmu Kelautan Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, IPB dan Atika saat ini kuliah di FE UI, Ibrahim (kuliah di Jurusan Teknik Kimia UI).
Sementara, Shohwatul Islah, sekolah di SMA 1 Padang, Farhana (SMA 1 Padang, Laili Tanzila (SDIT Adzkia) dan si bungsu Taqiya Mafaza (SDIT Adzkia). Bagaimana bisa seorang Irwan Prayitno bersama Istri Nevi Zuairina berhasil memberikan pendidikan yang terbaik buat anak-anaknya.
Tak hanya pendidikan, Irwan juga berusaha semaksimal mungkin membuat anak-anaknya nyaman. Bahkan untuk urusan pulsa saja, Irwan setiap waktu menyuplainya. Kondisi ini sudah berlangsung sejak lama. “Ketika pulsa mereka habis, pastilah mereka mengasih tahu kepada saya,†ujar Irwan yang setiap waktu memantau aktivitas anak-anaknya. (*)
Padang Ekspres, 6 Agustus 2015