«

»

Istri yang Tangguh

20 Agustus 2015

Selama lima tahun, Nevi Zuairina berperan membantu berbagai program meningkatkan kesejahteraan perempuan di Sumbar. Itu digelutinya di sela-sela kewajiban mengurus anak-anak dan suaminya, Irwan Prayitno, yang menjadi Gubernur Sumbar sejak 15 Agustus 2010 hingga 15 Agustus 2015, dan menjalani beberapa bisnis di Jakarta.

Muharman-Padang

Istri yang tangguh, memang. Menemani perjalanan Irwan Prayitno saat menjadi Gubernur Sumbar, Nevi Zuairina tak pelak harus berperan memimpin berbagai organisasi perempuan.

Ketangguhan istri membuat rumah tangga yang dijalani Irwan Prayitno sejak 30 tahun lalu, bertahan hingga sekarang. Tak hanya menjadi ketua beberapa organisasi perempuan di Sumbar, namun Nevi juga menjalankan beberapa bisnis. Di antaranya, bisnis properti, rumah makan, rumah kos, dan lainnya.

Irwan Prayitno menyebutkan, pada saat telah sibuk dengan berbagai kegiatan di Padang, ada beberapa bisnis yang ditutup. Namun saat ini, dari bisnis yang digeluti sang istri, dalam sebulan menghasilkan lebih seratus juta sebulan.

“Alhamdulillah, bisnis yang dijalaninya menghasilkan lebih dari seratus juta rupiah per bulan, bahkan zakat yang dikeluarkan dari bisnisnya itu Rp250 juta per tahunnya,” sebut Irwan Prayitno, kemarin.

Menurutnya, bukan main ketangguhan istrinya itu, selain menjalankan tugasnya sebagai istri dalam membantu mengurus keluarga, tapi juga menjadi ketua berbagai organisasi, termasuk menjabat ketua organisasi di bidang perempuan di Sumbar.

“Itu semuanya dijalankan dengan baik, subhanallah. Ia begitu ulet dalam mengurus anak kami sepuluh, dan enam di antaranya dapat kuliah di perguruan tinggi negeri, seperti di UI, ITB, dan IPB,” ungkap pendiri Yayasan Pendidikan Adzkia tersebut.

Nevi Zuairina menyebut, selama lima tahun, ia menjabat Ketua PKK, Ketua Dekranasda, Ketua Forum PAUD, Ketua Silaturahmi Majelis Taklim, Ketua Yayasan Kanker Indonesia, Ketua Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan), Ketua Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial (LKKS),  Ketua Pusat Pemberdayaan Terpadu Terhadap Perempuan dan Anak (P2TP2A ).

 

“Semua organisasi itu tentunya perannya sangat srategis dalam mendukung program yang dilakukan gubernur,” ujarnya yang ditemui di rumahnya di Lubuk Kilangan.

Ia menjelaskan, organisasi PKK dapat menyentuh kaum perempuan dan ibu rumah tangga. Begitu juga dengan Dekranasda, berperan memajukan kerajinan tangan kaum ibu untuk menambah pendapatan keluarga.

“Begitu juga dengan LKKS, ini menyiapkan program yang menyentuh kepada memberikan bantuan rumah layak huni, dan modal kerja bagi kaum perempuan. Termasuk juga Forikan bagaimana perempuan nelayan tak hanya menghasilkan ikan, tapi bagaimana mereka dapat mengkonsumsi ikan,” terangnya.

Saat ini, hanya Ketua PKK  dan Ketua Forum PAUD yang harus dilepaskannya, yang lain masih tetap dipegang. Meskipun  banyaknya kegiatan yang dilakukan itu, tapi itu bukanlah menjadi beban baginya, semuanya dijalani dengan ikhlas dan penuh tanggung jawab. Begitu juga dengan mengurus kebutuhan harian suaminya, seperti dalam hal pakaian dan makanan.

“Bapak itu mandiri, jadi saya tidak begitu banyak direpotkan. Soal pakaian, jika  saya sedang di rumah saya yang menyiapkan semuanya. Namun jika saya pergi karena ada kegiatan organisasi, bapak tinggal ngambil sendiri, soalnya pakaian itu telah tersusun rapi sesuai dengan kegiatan apa yang bapak laksanakan,” paparnya.

Begitu juga mengenai makanan, kalau makan siang dan sore jika saat suaminya itu di rumah semua makanan kesukaan Irwan Prayitno telah dihidangkannya. Untuk pagi, biasanya suaminya itu telah mengurangi makan nasi, hanya minum susu dan makan pisang saja, dan senin kamis selalu puasa sunat.

“Kalau makanan yang bapak suka itu, di antaranya asam padeh daging dan ikan, dendeng, rendang, dan tahu goreng apalagi,” ujarnya lagi.

Kesehariannya, Nevi pada saat ke Jakarta untuk melaksanakan kegiatan pribadi ia terbiasa sendiri tanpa ajudan. Termasuk saat suaminya menjadi anggota DPR RI dan menjadi Gubernur Sumbar. Jadi pada saat sekarang suaminya tak lagi menjabat Gubernur, tentunya itu bukanlah masalah baginya, sebab kesederhanaan telah menjadi ciri khas dari keluarga ini.

“Saya sudah biasa kemana-mana sendiri, saat mengurus usaha properti, rumah makan, dan rumah kos. Yang penting sehat jasmani, jadi bisa mengerjakan apa-apa,” pungkas Nevi di rumah minimalis berukuran 250 meter persegi berlantai dua, yang dibeli sejak Februari 2015. (***)