«

»

Menyanyi atau Main Band, Semuanya jadi Sarana Dakwah

10 Agustus 2015

SAMBIL memetik gitar, pria berkacamata itu terlihat enjoy melantunkan lagu bergenre religius. Sesekali tatapan matanya tertuju pada sosok perempuan berkerudung biru di sampingnya. Senyum mengembang, tak mau lepas di wajah perempuan berjilbab itu.

Ya, itulah cuplikan video klip “Kau Istriku” yang diciptakan sekaligus dinyanyikan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno melibatkan istrinya, Hj Nevi. Lagu “Kau Istriku” memang khusus diciptakan Irwan buat sang istri, sebagai luapan kerinduannya terhadap sang istri yang tengah umrah ke Mekkah pertengahan tahun 2013 lalu.

Di awal-awal kemunculan klip lagu itu, sempat mencuri perhatian masyarakat Sumbar. Kendati begitu sederhana, namun di situlah orang tahu bahwa orang nomor satu di Sumbar itu memiliki jiwa seni. Bukan sekadar menyanyikan lagu orang lain, namun lagu ciptaan sendiri.

“Klip lagu itu memang tak digarap secara serius. Serba mendadak. Idenya muncul selepas santap sahur Ramadhan 2013 lalu,” papar pria yang sudah menulis 40-an judul buku itu.

Awalnya, klip video yang direkam menggunakan video kamera digital biasa itu, hanya untuk konsumsi terbatas. Namun atas berbagai pertimbangan, klip lagu itu di-upload ke Youtube. Hanya melalui informasi mulut ke mulut, lagu itu banyak diklik berbagai kalangan. Sejak di-upload, tercatat sudah 22.157 orang mengklik lagu itu.

“Ini (lagu Kau Istriku, red) adalah penghargaan pada istri saya, dan begitu pula hendaknya bagi para suami. Selama ini lagu-lagu dari segi cinta, janda dan selingkuhan lebih banyak. Makanya, saya khusus menciptakan lagu untuk istri saya,” kata Irwan.

Lagu “Kau Istriku” bukanlah lagu pertama dan terakhir yang diciptakan bapak 10 orang anak itu. Ternyata, Irwan sudah banyak menciptakan lagu. Tercatat, sudah buah album dihasilkan putra Kuranji Padang itu. Selain album “Kau Istriku”, baru-baru ini Irwan juga me-launching album “Cinta Sesama”.

Peluncuran album lagu-lagu religi karya cipta Irwan Prayitno tersebut, dilaksanakan di Theater Terbuka Taman Budaya Padang, Sabtu (27/6). Lagu religi ini mengandung pesan mendalam. Yakni, setiap manusia harus bisa saling mencintai sesama manusia.

Karya ini lahir, menurut Irwan, berawal dari keinginannya untuk memanfaatkan media seni musik sebagai media dakwah dalam memberikan informasi dan mengajak masyarakat untuk hidup lebih baik secara Islami. Selain itu, juga memberikan inspirasi dan motivasi bagi kalangan generasi muda untuk maju dan kreatif dalam mengembangkan potensi diri.

Ada 10 lagu dalam album religi tersebut, yakni “Santuni Fakir Miskin”, “Takdir Illahi”, “Kawan Sejati”, “Memuliakan Anak”, “Sayangi Anak Yatim”, “Kau Istriku”. Lalu, “Ayahku”, “Kepada-Mu”, “Anakku Penyejuk Hatiku”, dan terakhir berjudul “Allah Ta’alla”.

Sebetulnya, tak ada darah seni mengalir dalam diri pria kelahiran 20 Desember 1963 ini, baik dari sang bapak maupun ibunya. “Saya menyukai musik sejak tahun 2012. Setelah menjadi gubernur. Karena, setiap acara gubernur sering diminta untuk nyanyi . Akhirnya, saya pun belajar nyanyi dan juga belajar main drum,” tutur penyuka olahraga ekstrem itu.

Sudah menjadi karakternya, profesor satu ini tak mau setengah-setengah menggeluti sesuatu. Bila sesuatu sudah diputuskannya, sosok Irwan bersungguh-sungguh mencapai keinginannya itu. “Sampai pukul 00.00 pun, pastilah akan saya pelajari. Alhamdulillah, akhirnya bisa,” kata Irwan menjelaskan perjuangannya sampai bisa bermain musik dan melagu.

Rinaldi, salah seorang sahabat dekat Irwan, mengakui seperti itulah (bersungguh-sungguh, red) seorang Irwan. “Beliau tak akan pernah berhenti, bila keinginannya belum tercapai. Begitu juga dalam belajar nyanyi atau main drum. Selepas seluruh pekerjaannya selesai, dia terus belajar sampai berhasil,” aku Rinaldi.

Nah, berkat kerja kerasnya belajar menyanyi dan bermain musik, kini Irwan bertambah percaya diri. Bahkan, pada penutupan Teknologi Tepat Guna di GOR H Agus Salim 2014 lalu, Irwan berkolaborasi dengan grup band Gigi menyanyikan lagu “Akhirnya”. Lalu, pada sebuah orkestra di Institut Seni Indonesia Padangpanjang (ISI).

Namun soal hobi menyanyi atau main band ini, bukanlah ditujukan Irwan sebagai ajang gagah-gagahan atau mencari popularitas. Lebih daripada itu, Irwan ingin memanfaatkannya guna menjadi sarana berdakwah. Itulah sebabnya, masyarakat bisa memperolehnya secara cuma-cuma.

Padang Ekspres, 10 Agustus 2015