«

»

“Saya Tak Berjanggut”

14 Agustus 2015

Irwan Prayitno Meluruskan Isu

PADANG-SINGGALANG
Dua hari menjelang masa jabatannya berakhir, Gubernur Irwan Prayitno membeberkan berbagai isu yang sengaja dibuat untuk mengepungnya. Mulai dari isu orang PKS di sekelilingnya, gila trabas ke trabas saja, bahkan ada yang menyebut ia Islam eksklu sif.

“Dibilang kalau saya jadi gubernur harus pelihara janggut (jeng got, red). Saya saja tidak berjanggut,” katanya di hadapan para wartawan dan sejumlah pejabat pemprov di Bukit Lampu, Bungus, saat memperkenalkan akan dibangun convention center di kawasan itu, Kamis (13/8).

“Sarawa indak lo senteang,” ulas wartawan dengan tawa berderai.

“Siapa pejabat yang dari PKS? Coba lihat! Bapak-bapak pejabat ini semua kan sudah bekerja sejak Gubernur Pak Zainal, Pak Gamawan, Pak Marlis. Tidak juga ada istilah like and dislike bagi saya,” kata Irwan di hadapan para pejabat itu.

Singgalang melihat di antara pejabat itu ada anak tokoh partai lain. “Jika disebut di sekeliling saya yang non PNS adalah PKS, siapa? Saya memang membawa satu staf dan itu saya gaji dengan uang pribadi, gubernur sebelumnya juga membawa staf kepercayaannya. Itu karena saya orang partai politik, sehingga tugas-tugas yang berhubungan dengan partai politik dikerjakan oleh staf itu, sehingga tidak bercampur dengan tugas kepemerintahan,” kata dia.

Isu dia mengaji ke mengaji saja, disebar pula, termasuk isu ‘Islam sesat’ segala. Irwan juga curhat soal trabas, itu mobil yang masuk semak keluar semak atau lembah. “Itupun saya diisukan,” kata dia.

Trabas itu kata Irwan pada Singgalang, gunanya untuk menemui rakyat di kawasan yang sulit dilalui kendaraan. Selain soal trabas, main band dan nyanyi juga digunjingkan. “Sudah selonggar ini saya, digunjingkan juga,” katanya terkekeh.

Gunjing soal PKS di sekeliling Irwan adalah hal yang paling sering disebut. Kepada Singgalang sebelumnya ia menyebut, tak ada orang PKS yang ia bawa. “Kalau Dirut BUMD yang disebut, sudah tidak orang PKS lagi dan mereka profesional di bidangnya. Di BUMD lain juga ada orang partai lain dan sampai sekarang masih aktif di partai dan saya tak mempermasalahkan,” katanya.

Menurut catatan Singgalang memang ada dua orang partai lain di BUMD. Menurut Irwan, jangan sorot hanya pada PKS saja dihadapkan, lihat pula bagian lain.

Pembangunan
Menurut pengakuannya, ia masuk ke Sumbar sehabis gempa. Pada Agustus 2010, ketika ia mulai jadi gubernur, belum ada dana rehab rekon bagi 280 unit rumah warga. Yang ada baru dana tanggap darurat.

“Begitu pasangan IP-MK dinyatakan menang oleh Mahkamah Konstitusi, saya langsung menemui kepala BNPB Pak Syamsul Maarif,” katanya.

Seketika itu disetujui dana rehab rekon Rp4,2 triliun. “Saya janjikan dua bulan selesai, memang selesai dibagikan kepada korban yang rumahnya direhab,” kata Irwan.

“Itu koran KJ ( Singgalang -Red) yang buat headline,” katanya sambil melihat pada Pemred Singgalang, Khairul Jasmi.

Irwan juga heran ada yang memberitakan, ia hanya akan jadi gubernur sekali. “Lama saya pikir, rupanya ada saat melantik pejabat di aula, saya bercerita soal betapa beratnya amanah, saya waktu itu tertegun, eee ditulis menangis oleh KJ, ” kata Irwan sambil tersenyum.

Ia juga meluruskan anggapan, jadi gubernur sekali saja. “Tak pernah bilang cukup sekali jadi gubernur, saya lupa media apa yang menulis, kalau ada rekamannya, perdengarkan pada saya,” kata dia.

Penghargaan
Karena cepat melakukan rehab rekon, BNPB memberikan penghargaan rehab rekon tercepat kepadanya. Dana yang masuk semuanya diberikan kepada rakyat, sementara kantor SKPD dibangun kemudian. “Kita bangun kantor Kejati, kantor Polda dan lain-lain. Sementara kantor-kantor SKPD masih berserakan, numpang sana-sini. Bahkan, kantor Dinas Peternakan di bedeng-bedeng. Kantor gubernur paling akhir karena saya harus mendahulukan rakyat,” katanya pula mengenang kejadian 2009.

Selain itu, APBD dari Rp1,7 triliun melonjak di atas Rp5 triliun.
Semua infstruktur dibangun.

“Saya janji pada Pak Gubernur sampai 2014,” kata Kepala Dinas PU Praswil Tarkim, Suprapto.

Selama itu pula diperbaiki semua jalan yang rusak akibat gempa dan akibat dipakai. “Sekarang sudah mulus semua, Padang-Solok-Dharmasraya, Padang-Painan, Padang Bukittinggi, Sincincin-Malalak, Bukittinggi-Payakumbuh dan seterusnya, beres,” kata dia.

Selama menjadi gubernur, kata Irwan ia meneruskan proyek-proyek besar yang belum selesai oleh pendahulunya. “Program saya sendiri saya abaikan,” kata dia.

Tapi program gubernur diam-diam dikerjakan juga oleh kedua SKPD PU. Antara lain stadion utama, jalan Padang-Solok, Duku-Sicincin yang sedang dikerjakan, pusat budaya Sumbar dan sebagainya.

Di kesempatan itu, Gubernur Irwan berpamitan kepada seluruh SKPD dan pers. Ia juga meminta maaf atas segala tindakan dan perbuatan yang kurang pada tempatnya. “Jika ada yang kurang mengenakkan, telepon tidak terjawab, SMS tidak terbalas akibat kesibukan, saya mohon maaf. Ketahuilah saya telah bekerja maksimal. Tidak ada istrahat. Maka setelah tanggal 15 nanti saya ingin menjadi orang normal, bisa istirahat dan bisa pula bantu istri di dapur,” katanya.

Singgalang, 14 Agustus 2015