PADANG-”Ketika jadi gubernur, saya sudah wakafkan diri untuk Sumatera Barat.”
Kata-kata itu diucapkan Irwan Prayitno lima tahun yang lalu. Rentang waktu tersebut, ia membuktikan ucapannya. Dua periode duduk di DPR-RI, menjadi Ketua Komisi, karir politik Irwan mengkilap di pentas nasional, bahkan internasional. Ia menjadi anak muda Minang yang disegani di jagad politik. Panggilan dari kampung halaman menjadikan Irwan gubernur. Ia pun meninggalkan semua jabatan dan aktivitas politiknya. Ia sibuk mengurus Sumatera Barat.
Di awal-awal jabatannya sebagai gubernur, Irwan dihadapi tantangan yang teramat berat. Tantangan itu disebabkan bencana gempa yang melanda Sumbar tahun 2009. Tak hanya menelan seribu lebih korban jiwa, gempa menghancurkan infrastruktur daerah, membuat ribuan orang kehilangan rumah. Irwan berpacu dengan waktu. Tanggap darurat berjalan dengan baik. Penanganan dampak bencana menjadi prioritasnya. “Kita mendahulan membangun rumah masyarakat yang hancur. Alhamdulillah, semua terlaksana dengan baik. Barulah sekarang kita memperbaiki kantor pemerintahan. Memperbaiki kantor gubernur, biarlah belakangan,” ujar Irwan menekankan komitmennya dalam membangun Sumbar.
Fasilitas yang terbatas karena bencana tak menghalangi tugas Irwan dalam mengurus masyarakat. Ia memilih berkantor di rumah dinas. Ketika escape bulding di kantor gubernur selesai dibangun, ia justru menyerahkan gedung yang representatif itu sebagai kantor para pegawai di sekretariat provinsi. Merekalah ujung tombak pelayanan masyarakat. Karena itu Irwan memberikan tempat kerja yang lebih baik kepada mereka, sementara ia memilih tetap berkantor di rumah dinas.
Hari-hari sebagai gubernur dihabiskan untuk mengurus masyarakat. Irwan dikenal sosok pekerja keras. Selain pekerja keras, Irwan adalah sosok yang efisien. Selesai satu pekerjaan, ia langsung beralih ke pekerjaan yang lain. Kadang, langkah sigap Irwan ini membuat para staf dan kepala-kepala SKPD yang menyertainya keteteran. Contoh sederhana, ketika menghadiri kegiatan di luar kota, sejumlah staf dan kepala SKPD yang mesti menyertai selalu meminta untuk tidak ikut iringan kendaraan Irwan. Mereka memilih datang lebih dahulu atau belakangan. Kalau ikut iringan kendaraan gubernur, bisa-bisa ketinggalan karena lajunya sangat kencang sekali.
Irwan punya alasan mengapa mesti melaju kencang. Ia mesti menyelesaikan banyak pekerjaan setiap hari. Apalagi, itu terkait dengan menghadiri kegiatan yang dihelat masyarakat, Irwan ingin datang lebih awal dan tak mengecewakan orang-orang yang telah menantinya. “Sehari itu bisa 15 kegiatan. Harus mengejar waktu, dari satu tempat mesti segera ke tempat lain,” ujar Irwan.
Setiap hari, ia memulai kerja ketika matahari belum muncul. Pekerjaannya mengurus masyarakat belum juga berhenti ketika mentari sudah duduk di peraduannya. Kesibukkan mengurus daerah itu memaksa Irwan mesti mengorbankan kebersamaan dengan keluarga. Tapi, Irwan sudah terbiasa pandai membagi waktu dan kebersamaan dengan keluarga. Perhatian terhadap anak-anaknya tak berkurang. Komunikasi dibangun dengan baik, sehingga ia selalu dekat dengan anak-anak. Kebersamaan itu membuat 10 anak-anaknya berhasil dalam karir, pendidikan dan menjadi anak-anak yang memiliki karakter kuat. Untuk urusan membangun karakter anak-anaknya, Irwan selalu menanamkan nilai-nilai keislaman.
Sebaik-baik manusia adalah yang memberikan manfaat kepada manusia lain. Prinsip itu yang mendorong Irwan bekerja tanpa lelah untuk masyarakat. “Lima tahun saya jadi gubernur, saya sibuk mengurus masyarakat. Tak ada mengurus yang lain, tak pernah mengurus partai,” ujar Irwan beberapa waktu lalu.
Banyak pekerjaan mengurus masyarakat yang dilakukan Irwan setiap hari, pekerjaan yang tanpa henti. Banyak pula kegiatan yang dihadirinya setiap hari, tak juga henti-henti. Sabtu atau Minggu, ia pun masih menghadiri berbagai kegiatan yang dilaksanakan masyarakat. Tak ada waktu libur baginya.
Irwan selalu menyampaikan berbagai kegiatannya setiap hari melalui media sosial yang dimilikinya. Apa saja kegiatannya permenit itu terlihat dengan jelas. “Siapa saja bisa melihat kegiatan saya di media sosial. Banyak kegiatan, banyak acara setiap hari. Coba lihat, berapa banyak kegiatan itu berhubungan dengan partai?” ujar Irwan dengan nada bertanya. 007
Singgalang, 20 Agustus 2015