Setiap organisasi akan rusak jika orang-orang yang duduk bukan berdasarkan kompentensi keahlian yang dibutuhkan organisasi.
Padang – Aparatur mesti mulai berpikir “Out of the Boxâ€, berpikir di luar ketentuan dalam mencari sesuatu yang memudahkan penyelesaian sebuah tugas untuk mewujudkan hasil yang lebih baik dari yang sebelum-sebelumnya.Â
Kunci sukses itu adalah berbuat, berinovasi melakukan tugas itu dengan serius, sungguh-sungguh dan berpikiran maju ke depan sesuai dengan perkembangan kebutuhan zaman. Oleh karena itu berlakulah sebagai birokrat secara baik dan amanah.
Ini dikatakan Gubernur Irwan Prayitno dalam sambutannya pada acara pembukaan PIM III angkatan I tahun 2012 dengan Pola Kontribusi di Aula Badan Diklat Provinsi Padang Besi, Rabu siang (26/9). Hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Badan Diklat Sumbar dan para pengajar.
Lebih jauh Gubernur Irwan Prayitno menyampaikan, pendidikan kepemimpinan III ini salah satu upaya meningkatkan kompetensi seseorang dalam menjalankan amanah jabatan setara eselon III, oleh karena itu bersungguh-sungguhlah dalam mempedalam pengetahuan kepemimpinan ini secara baik. Raihlah penjejangan karir itu secara sempurna hingga eselon I a, dalam masa tugas dengan dedikasi yang baik dan professional.
Setiap organisasi akan rusak jika orang-orang yang duduk bukan berdasarkan kompentensi keahlian yang dibutuhkan organisasi, melainkan karena faktor kedekatan atau titipan balas jasa semata. Dan ini tentu akan berakibat dalam penyelenggaraan pemerintah daerah, produktifitas kinerja dan kemajuan pelaksanaan proses pembangunan itu sendiri. Selain itu juga akan mengganggu sistem dan mekanisme organisasi dalam menjalankan pelayanan ataupun peningkatan kinerja.
Organisasi – organisasi yang ada ini bukan organisasi jadi-jadian yang ada untuk sesaat saja, melainkan organisasi ini akan terus tumbuh berkembang lebih baik, sesuai dengan kebutuhan dan situasi kondisi yang terjadi setiap waktunya, ungkapnya.
Irwan Prayitno juga menyampaikan, saat ini sering dilihat kejanggalan-kejanggalan, ada yang berkerja tidak sesuai dengan topuksi, lalai dan tidak disiplin yang berpengaruh pada kinerja organisasi. Layanan kepada masyarakat dilakukan dengan sikap apatis, jika bisa diperlama, kenapa tidak diperlama.
Ini semua adalah sesuatu hal yang bodoh, merugikan bagi banyak orang dan berdampak negatif. Seseorang tidak melakukan amanah jabatan dan pekerjaan sesuai tuntutan tugas maupun kewenangan yang diberikan. Kita perlu mengubah paradigma itu 180 derajat, sudah saatnya PNS melakukan terobosan dan inovasi baru dalam setiap persoalan yang terjadi, harapnya. [humasprov]