«

»

Gunakan Motor Trabas, Tembus Daerah Terisolir

7 Agustus 2015

Bagi sebagian orang melakoni olahraga ekstrem semisal trabas, jelas bukanlah sebuah pilihan yang menarik. Di samping harus bernyali besar, namun juga harus siap-siap dihadapkan pada risiko besar. Namun tak begitu bagi seorang Irwan Prayitno, gubernur Sumbar. Baginya olahraga satu ini bukanlah sekadar hobi, namun menjadi sarana menjangkau daerah pinggiran yang sulit ditembus kendaraan roda empat.

Berpakaian bak seorang pebalap motocross, rombongan tim Sumbar I dan Motrap plus tim trabas Solok mulai memanaskan mesinnya di halaman Kantor Camat Tigonagari, Kecamatan Solok. Hanya dalam hitungan menit, rombongan yang dipimpin Irwan Prayitno ini pun mulai menyusuri jalan guna menerobos Nagari Garabakdata, satu-satunya nagari terisolir di Kabupaten Solok.
Awalnya (dua jam pertama, red) rombongan begitu menikmati pemandangan alam yang tersaji di hadapan. Namun, memasuki bagian dalam kawasan tersebut kondisi ruas jalan semakin berat. Jalan berlumpur dan kubangan terpampang di hadapan. Belum lagi tantangan licinnya jalan, dan samping kiri-kanannya terhampar jurang menganga. Kondisi ini kian memacu andrenalin rombongan.
Bahkan, mobil patrol polisi milik Polres Solok yang bertugas mengawal Wakil Bupati Solok Desra Ediwan yang turut mengawal rombongan, terjebak lumpur. Upaya mengeluarkan mobil menggunakan winch, tak berhasil. Winch putus. Namun, berkat kerja sama melibatkan rombongan pengawal lainnya, akhirnya mobil berhasil dikeluarkan.

Ya, begitulah tantangan yang harus dilewati Irwan dan rombongan guna mendatangi nagari berpenduduk 963 Kepala Keluarga (KK) atau 2.556 jiwa itu. Tak ada penerangan listrik atau pun sinyal handphone. Bahkan, kuda beban masih menjadi sarana angkutan primadona masyarakat setempat membawa hasil pertanian atau pun barang belanjaan.

Setelah menempuh perjalanan sekitar empat jam, barulah Irwan dan rombongan sampai di lokasi. Sambutan penuh keharuan dan keramahan masyarakat terhadap orang nomor satu di Sumbar itu, membuat Irwan dan rombongan ikut terenyuh. Masyarakat setempat berharap kedatangan rang Kuranji Padang bersama pejabat satuan kerja perangkat daerah (SKPD), bisa membawa perubahan terhadap kampungnya.

Setelah menghimpun aspirasi masyarakat, Irwan pun menyerahkan bantuan kepada masyarakat setempat, termasuk berjanji memperbaiki jalan menuju nagari tersebut. “Kita tak ingin masyarakat Garabakdata merasa terpinggirkan dan terisolasi lagi,” ujar Irwan. Dia pun berjanji merealisasikan harapan masyarakat setempat.

Bagi Irwan menggunakan motor trabas bukanlah untuk sekadar gagah-gagahan. Namun banyak hal yang didapatnya bila menggunakan motor trabas ini. “Ambo maraso do trabas iko ambo bisa manyapo dan manjapuik aspirasi masyarakaik langsung ka tampeknyo. Ambo pun bisa marasoan denyut pembangun dan keinginan langsung dari masyarakaik,” kata suami Nevi Zuarina itu.
Itulah sebabnya, sudah berulang kali Irwan blusukan menggunakan motor trabas ini. Sebut saja menelusuri Kapur IX Limapuluh Kota, Sungai Lolo Pasaman, Nagari Ampiang Parak, Jorong Gadang Pesisir Selatan, termasuk melintasi kawasan pinggiran di Solok Selatan.

Bagi Irwan, ada kepuasan tersendiri yang dirasakannya ketika bertemu langsung dengan masyarakatnya. Terlebih, masyarakat yang belum tersentuh pembangunan. “Kita bisa mengetahui bahwa masih banyak daerah di Sumbar belum memiliki jalan yang baik. Ini terlihat pada daerah terisolir,” ujarnya.

Sebetulnya, menunggangi motor trabas merupakan hobi Irwan sejak SMA dulu. Dia biasa berlatih di belakang rumahnya orangtuanya di Taratakpaneh Kuranji Padang. “Dulu di belakangan rumah itu ada tanah lapang milik keluarga, di sanalah saya memulai menekuni motor trabas ini sampai sekarang,” ujar bapak 10 anak ini.

Nah kepiawaiannya menunggangi motor trabas ini, kini dia manfaatkannya menjadi sarana mendatangi masyarakat di daerah terisolir. Kendati menguras tenaga ekstra plus keberanian dan keahlian, namun tak membuat nyali Irwan ciut. Malahan, dia semakin tertantangan untuk mengunjungi seluruh daerah terisolir di Sumbar.

Yang membuat banyak orang takjub, energi Irwan seakan tak habis-habisnya. Ambil contoh ketika menembus Garabakdata. Kendati memakan waktu delapan jam pulang-pergi, tapi semangatnya seakan tak pernah redup. “Entah apa yang membuat beliau seperti itu. Yang pasti, beliau selalu bersemangat dan seakan tak pernah sakitnya,” ujar wartawan Padang Ekspres Revdi Iwan Syahputra yang turut mendampingi Irwan ke Garabakdata.

Irwan boleh dikata sosok spesial yang berbeda dari kebiasaan pemimpin daerah lainnya. Sosok penuh dedikasi dan dihormati warga Sumbar ini. Menelusuri jalan terjal, tikungan tajam, dan penurunan sempit, sudah menjadi hal biasa baginya. Padahal, bahaya bisa mengancam dirinya kapan saja. Namun itulah Irwan, pemimpin yang ingin selalu dekat dengan masyarakatnya. (*)

Padang Ekspres, 7 Agustus 2015