«

»

IP, Seorang Konsultan dan Entrepreneur

20 Agustus 2015

PADANG, HALUAN – Orang mungkin lebih mengenal Irwan Prayitno sebagai Gubernur Sumbar ketimbang sebagai konsultan dan enterpreneur. Ternyata sebelum menyandang jabatan gubernur, Irwan Prayinto sibuk sebagai seorang konsultan.

Profesi konsultan ini dimulainya semenjak 1992 silam. Banyak sudah yang memakai jasanya sebagai konsultan. “Untuk konsultan itu saya geluti semenjak 1992 lalu. Itu saya sempurnakan setelah kembali dari Malaysia,” terangnya.

Diceritakan IP bahwa selama menggeluti profesi konsultan banyak sudah yang memakai jasanya. Seperti Dirut PT. Semen Padang, Benny Wendry dan seangkatannya. “Itu sudah lama juga, untuk direktur dan pejabat di Sumbar itu saya yang menjadi konsultannya,” ujar IP.

Profesi konsultan itu kata IP tidak lagi maksimal dilakoninya saat ia dipercaya menjadi anggota DPR RI dari Partai Keadilan Sejahtera dengan daerah pemilihan Sumbar I.
Irwan Prayitno merupakan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia 2 periode (2004–2009 dan 2009-2014) dari Partai Keadilan Sejahtera dengan daerah pemilihan Sumatera Barat I.

Pada Tanggal 15 Agustus 2010, dilantik menjadi Gubernur Sumbar periode 2010-2015 oleh Menteri Dalam Negeri , Gamawan Fauzi di Gedung Darurat DPRD Provinsi Sumbar.
“Saat ini saya memang tidak lagi menggeluti profesi ini, namun alat yang saya gunakan sebagai alat tes, hingga saat ini masih dipakai oleh konsultan lainnya. Jadi saya tinggal memetik hasil dari situ,” ujarnya.

IP juga tidak menampik kalau gaji sebagai konsultan lebih besar dari gaji gubernur. Hanya saja tuntutan menjadi gubernur gaji bukan lagi sebuah ukuran, karena kesejahteraan masyarakat Sumbar menjadi prioritas utama IP.

Selain konsultan, IP juga seorang interpreneur ulung. Banyak usaha yang dirintis IP seperti usaha properti, ruko dan restoran. Usaha ini dijalankan bersama istri tercinta Nevi Zuairina.
Jiwa interpreneur IP sudah muncul semenjak ia berada di bangku kuliah. Pria kelahiran Jogjakarta, 20 Desember 1963 ini terus mengasah jiwa interpreneurnya hingga saat ini.

“Saya juga aktif sebagai pengusaha, hanya saja semenjak menjabat gubernur saya tidak terlibat lagi. Hanya istri yang tetap aktif mengelola usaha ini. Itu pun hanya mengambil hasil saja dari apa yang telah dirintis,” pungkasnya.

IP juga mengimbau kepada generasi muda untuk aktif dalam dunia interpreneur. Menurutnya, menadi usahawan disamping menggeluti profesi lain, bisa menjadi jenjang menuju kesuksesan kelak.

“Jadikan ini bekal untuk menuju sukses, karena dengan interpeneur selain sebagai sarana pengembangan diri yang positif, interpreneur juga sebagai usaha menabung untuk masa depan dan hari tua,” tukasnya. (h/mg-isr)

Haluan, 20 Agustus 2015