Pada 31 Juli 2016 lalu saya berkesempatan memberikan sambutan di acara Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Aisyiyah Sumbar yang diadakan di Auditorium Gubernuran Padang. Saya memberikan apresiasi kepada Pengurus Aisyiyah yang mengagas Gerakan Aisyiyah Cinta Anak yang merupakan program Aisyiyah secara nasional. Gerakan cinta anak ini juga selaras dengan program pemerintah  yang peduli terhadap anak.
Mencintai anak insya Allah akan berdampak kepada mencintai keluarga sehingga muncul ketahanan keluarga. Ketahanan keluarga ini akan berdampak positif kepada ketahanan masyarakat, bangsa dan negara. Terutama dalam menyiapkan dan membentuk generasi masa depan dan dalam menghadapi arus informasi yang masuk secara bebas hingga ke dalam rumah-rumah keluarga Indonesia.
Saya berharap gerakan cinta anak yang digagas oleh Aisyiyah ini akan menyebar kepada banyak masyarakat terutama para orangtua sehingga mereka semakin menyadari pentingnya mencintai anak-anak mereka sepenuh hati.
Pemerintah memang memiliki tanggung jawab terhadap hak-hak anak sesuai yang digariskan oleh Undang-Undang seperti pendidikan dasar yang dianggarkan oleh APBN. Selain itu, lintas kementerian juga memiliki program-program yang memberi perhatian kepada anak-anak seperti Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Pemerintah Provinsi juga turut berpartisipasi mengikuti program yang sudah digariskan pemerintah pusat tersebut.
Lembaga-lembaga pendidikan pun, terutama pendidikan dasar dan pendidikan anak usia dini, baik intansi pemerintah dan swasta, telah menjalankan program-program mereka dalam rangka mencintai anak.
Namun, seberapapun perhatian kepada anak dari pemerintah maupun swasta, orangtua tetap menjadi faktor penentu. Kebijakan dan program pemerintah serta pejabat terkait akan berganti-ganti, maka orangtualah yang menjadi kunci utama keberhasilan dalam memberikan perhatian kepada anak. Orangtua tidak bisa mengandalkan pihak ketiga dalam mengurus anak mereka.
Ini selaras dengan sabda Rasulullah SAW, “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka kedua orangtuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani atau Majusi†(HR. Bukhari Muslim). Hadits ini dengan jelas memberitahukan bahwa orangtualah yang bertanggung jawab penuh terhadap anaknya. Maka orangtua yang baik, akan mencintai anaknya.
Selain itu, Allah SWT berfirman dalam Al Quran Surat At Tahrim ayat 6 yang artinya, “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu.†Maka sudah sepantasnyalah orangtua memperhatikan keluarga mereka agar tidak terjerumus ke neraka. Oleh sebab itu, orangtua bertanggung jawab penuh terhadap keluarganya, terutama anak-anaknya agar tidak menjerumuskan mereka kepada kehidupan yang salah. Karena anak akan menjadi pemimpin bangsa di berbagai level, sehingga ketika orangtua salah dalam membesarkan anak akan berpengaruh kepada diri orangtua sendiri dan juga masyarakat. Apalagi jika orangtua lebih mempercayakan pengasuhan anak mereka kepada pihak ketiga dibanding diri mereka sendiri.
Orangtua yang mencintai anaknya insya Allah akan mendapatkan kebaikan dari perhatian mereka kepada anaknya. Anak mereka akan tumbuh lebih baik karena mendapatkan kasih sayang yang berlimpah sehingga meraih kesuksesan dalam hidupnya. Bahkan setelah orangtua meninggal dunia, kesalehan anak-anaknya akan menjadi pahala yang terus mengalir.
Rasulullah SAW bersabda, “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau doa anak yang saleh†(HR. Muslim no. 1631).
Pemerintah memang tidak bisa berdiri sendiri dalam menjalankan program-programnya. Peran berbagai komponen masyarakat, termasuk ormas sangat membantu pemerintah dalam mewujudkan program tersebut. Karena ormas memiliki anggota hingga ke akar rumput (grass root) sehingga pengaruhnya bisa lebih meluas.
Semoga dengan gerakan cinta anak yang digagas Aisyiyah ini, semakin banyak masyarakat yang termotivasi untuk peduli dengan anak-anak mereka sehingga makin banyak anak yang berkesempatan meraih sukses di masa depan akibat kecintaan orangtua kepada mereka. ***
Irwan Prayitno
Gubernur Sumbar
Singgalang, 9 Agustus 2016