Padang, 29 September 2016
PEMBUKA
Pengantar
Karantau
Karantau madang di hulu
Babuah babungo balun
Marantau bujang dahulu
Di kampuang paguno balun
Pantun, jadi pedoman
Perih terasa disayat sembilu
Membuat layangan bertali benang
Itulah pantun orang dahulu
Jadi pedoman sama orang Minang
Bapak/Ibu diundang
Gurih rasanya goreng udang
Kolesterol tinggi usahlah risau
Bapak dan ibu sengaja di undang
Untuk memahami pentingnya perantau
Hidup merantau
Dimana mana ado rang Minang
Di dalam ataupun di luar negri
Mereka merantau, hidup pun tertantang
Mencari hidup agar mandiri
ISI
Bumi dipijak, langit dijunjung
Sebelum ditanam elok dibajak
Kini bersawah di ujung tanjung
Dimana bumi dipijak
Disana langit di junjung
Awak  merantau, anak di agah-agah
Rencana cuti agak sepekan
Pulang kampung ke air bangih
Sayang ke kampung elok tinggakan
Sayang ke anak dipatangih
Banyak merantau
Membeli barang ternyata kantau
Rencana semula jadi tak rampung
Makanya orang Minang banyak di rantau
Terasa susah hidup di kampung
Rumah kosong, ke rantau
Membakar ikan ternyata gosong
Apinya besar memakai arang
Banyak rumah di tinggal kosong
Pemiliknya banyak di rantau orang
]Harus catat rumah kosong
Tamu datang elok disonsong
Walau penjagaan cukup ketat
Walau banyak rumah yang kosong
Siapa pemiliknya harus tercatat
Catat alamat perantau
Kain kasa kainnya jarang
Pakaian dipakai tidak berkelas
Merantau jauh ke negeri orang
Harus dicatat alamat yang jelas
Wajahnya berkilat terlihat berminyak
Tapi bukan karena zat kimia
Orang Minang rantaunya banyak
Catat semua walau di ujung dunia
Sungguh tajam ujungnya pisau
Mengupas mangga duduk di beranda
Jangan abai dengan perantau
Catat semua dimanapun berada
Catat di pemerintah nagari
Tidaklah mudah menangkap capung
Sering hinggap di pohon berduri
Sekali berapa pulang ke kampung
Ada catatan di pemerintahan nagari
Data perantau
Jauh datang dari lintau
Membawa mobil bersama istri
Begitu pentingnya data perantau
Bisa di kordinir untuk membangun negeri
Bantu kampung halaman
Dulu rawa sekarang taman
Ramai dikunjungi di akhir bulan
Berapa dibantu kampung halaman
Juga untuk handai taulan
 Catat bantuan
Terdampar di negeri tidak bertuan
Hutan belantara tak ada hunian
Elok dicatat semua bantuan
Biar tahu tingkat kepedulian
Suruh pulang sekali setahun
Sudah tinggi rumput ilalang
Terlihat rumah ketinggalan zaman
Sekali setahun suruhlah pulang
Biar ramai kampung halaman
Pulang, Nagari maju
Rang minang ingat kampung
Begitu kebiasaan yang berlaku
Rang rantau pulang, kerjapun rampung
Nagari pun insya Allah akan maju
PENUTUP
Tingkatkan peran perantau
Elok pelihara si pohon bakau
Banyak yang hilang di tebang pencuri
Mari tingkatkan peran perantau
Ikut partisipasi membangun negeri
Sekian
Pergi merantau, haruslah gigih
Cukup sekian dan terima kasih