«

»

Geothermal Bersahabat dengan Lingkungan

2 Juli 2012

SOLSEL, HALUAN — Energi panas bumi merupakan energi yang bersahabat dengan lingkungan. Pengelolaannya membutuhkan lingkungan yang tetap hijau agar cadangan energi tetap terjaga.

Field Representative PT Supreme Energy Muara Labuh Bujang Joan Datuk Panyalai mengatakan, untuk menjaga cadangan energi panas bumi membutuhkan penghijauan lingkungan.

“Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (Geothermal) dapat menghasilkan energi lebih baik, dan mampu bertahan sampai ratusan tahun asal didukung oleh lingkungan yang tetap hijau,” ujarnya ketika dikunjungi Halu­an, Selasa (26/6).

Energi panas bumi membu­tuhkan tumbuh-tumbuhan di sekitar lokasi untuk tetap terja­ganya serapan air. Serapan air ini memelihara kadar air tanah tidak berkurang dan cadangan panasnya tetap stabil.

“Kawasan geothermal lebih cenderung di tempat yang masih alami dan pepohonannya masih banyak dan terjaga dengan baik. Ini salah satu faktor yang men­jadikan pengelolaan panas bumi bersahabat dan ramah ling­kungan,” ucapnya.

Bujang Joan mengajak masya­rakat setempat agar tetap menjaga kelestarian hutan di sekitar geothermal. Selain untuk memelihara lingkungan hidup flora dan fauna, serta dapat memelihara cadangan air bersih masyarakat. Bukan hanya itu, proyek yang menelan nilai inves­tasi Rp6 triliun lebih itu juga dapat menghasilkan dengan maksimal.

Modal pengelolaan geother­mal sangat besar dan memakan waktu lama, inilah alasan inves­tor masih enggan untuk mena­namkan modal. Inilah alasan potensi panas bumi sulit dike­lolah, termasuk di Sumatera Barat. Kajian lingkungan, pembebasan lahan rumit, dan tingkat kesulitan transportasi untuk mencapai daerahnya.

Dia menegaskan, pengeboran sumur eksplorasi geothermal di Pekonina akan tetap dilak­sanakan sesuai rencana semula, pada Agustus mendatang. Hasil eksplorasi di dua titik itu, akan dijadikan ukuran untuk menge­tahui potensi yang dimiliki dan seberapa besar dapat meng­hasilkan energi listrik.

Pada kunjungan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno ke lokasi camp panas bumi, Rabu, (27/6) mengatakan bahwa penting memberikan dukungan terhadap kelancaran pengelolaan potensi panas bumi di Solok Selatan. Dengan adanya pem­bangkit listrik tenaga panas bumi itu, diharapkannya kabupaten Solok Selatan dan provinsi Sumatera Barat umumnya, tidak ada lagi kekurangan energi listrik. (h/col)

Haluan 2 Juli 2012