«

»

12 Negara Bahas Ketahanan Pangan Dan Investasi Pertanian

4 September 2012

Meningkatkan ketahanan pangan dan investasi dalam bidang pertanian, 48 peserta dari 12 negara yang terdiri dari 5 Negara anggota Gulf Cooperation Council (GGC) yaitu Bahrain, Sudi Arabia, Oman, Qatar dan kuawit serta 7 Negara anggota ASEAN Cambodia, Indonesia, Laos, PDR, Malaysia,Philipines, Singapore dan Thailand hadir dalam pertemuan Asean-GCC Working Group Meeting On Food Security And Agricultural Investment ke-dua di Grand Hotel Inna Muara 4 hingga 6 September.

Pertemuan berkat kerjasama antara ASEAN dan GGC ini akan membahas soal strategi dalam mencapai ketahanan pangan dan investasi dalam bidang pertanian serta memberikan dasar untuk kemitraan agar lebih dekat dan hubungan dengan GGC lebih baik lagi. Sebelumnya pertemuan yang sama diselenggarakan di Doha Qatar yang merupakan tahap pertama Eksplorasi kesiapan kerjasama, Kali ini diharapkan akan menjadi moment penting dan langkah awal penyusunan program kerjasama yang akan segera diimplementasikan.

Dikatakan Irwan Prayitno, Gubernur Sumbar dalam Sambutannya, Provinsi Sumatera Barat termasuk salah satu daerah dengan surplus beras disamping memiliki beberapa potensi dan peluang Investasi bidang pertanian lainnya yang bisa ditawarkan seperti perikanan Tuna, produk pertanian seperti beras, sayur, dan buah serta produk perkebunan CPO yang menghasilkan Kakao, Gambir, Kayu manis, Kelapa, Karet, Nilam, dan Kopi.

“Diharapkan dengan adanya pertemuan ini bukan hanya memperlihatkan serta mempromosikan potensi yang kita miliki namun juga dapat menghasilkan kesepakatan bersama yang mana akan memperkuat hubungan bilateral dan multilateral antar negara-negara Asean dan GGC,”ujar Irwan Prayitno, Selasa, (4/9).

Sementara itu Sekjen Kementan RI, Hari Priyono, menjelaskan adanya pertemuan 12 Negara ini tak lain untuk menjawab tantangan dunia terkait dengan perubahan iklim, energi, ketahanan pangan, produksi dan produktivitas yang mana telah mempengaruhi kawasan Asean dan GGC, meningkatnya populasi Asean dan GGC yang akan mencapai 700 jiwa dalam waktu dekat telah mengakibatkan peningkatan keperluan pemenuhan pangan,pasokan energi serta perluasan lapangan pekerjaan,”hal ini lah yang menyebabkan isu ketahanan pangan menjadi prioritas utama dalam pertemuan kali ini dalam kerjasama Asean,”tegasnya.

Ditambahkan Hari Priyono, ada tiga bidang penting yang saat ini menjadi fokus kerjasama ASEAN diantaranya bidang ketahanan pangan, Investasi Pertanian dan Undang-undang serta kerangka Peraturan untuk Investasi pada pengembangan pertanian dan ketahanan pangan, khususnya dalam mendukung Implementasi ASEAN Integrate Food Security Framework (AIFS) dan rencana aksi strategi ketahanan pangan yang telah dimiliki ASEAN untuk mencapai tujuannya.

Diharapkan dengan adanya pertemuan ini dapat melahirkan strategi baru dalam menyikapi persoalan ketahanan pangan dan sekaligus mempererat hubungan ASEAN dan GGC agar lebih baik mengingat sumber daya yang dimiliki menjadi landasan dalam kerja sama dua kawasan ini. (*)

padangtoday.com 4 September 2012

Foto: Humasprov