Ribuan Hunian Korban Gempa Mentawai Dibangun
Padang, Padek—PeÂmeÂrinÂtah Provinsi Sumatera BaÂrat segera memulai pembangunan 2.072 unit hunian tetap untuk korban gempa Mentawai pada 25 Oktober 2010.
Kepastian itu setelah keluarnya izin peÂmanfaatan hutan dari KeÂmenterian Kehutanan ReÂpuÂblik Indonesia. Bulan September ini, pembangunan fisik huntap akan direalisasikan.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menyebutkan, izin pemanfaatan hutan tersebut diterima tanggal 2 September lalu. Dengan begitu, tak ada alasan lagi untuk menunda pekerjaan tersebut.
Pemprov Sumbar dan PemÂkab Mentawai akan berÂsinergi mempercepat proses kegiatan rehabiltasi reÂkoÂnÂstruksi Mentawai. Gubernur optimistis pembangunan huÂnÂtap tuntas hingga tahun ini.
Mentawai mendapatkan alokasi dana Rp 1, 1 trliun untuk kegiatan rehab-rekon Mentawai. Pada tahun 2012 ini, pemerintah pusat mengÂgelontarkan anggaran Rp 500 miliar dan pada tahun beriÂkutÂnya sebesar Rp 600 miliar.
Kepala Badan PeÂnangÂguÂlangan Bencana Daerah (BPÂBD) Sumbar, Yazid Fadhli menyebutkan, proses pemÂbentukan kelompok maÂsyaÂrakat (pokmas) dan fasilitator telah selesai. Fasilitator juga telah melakukan verifikasi terhadap data korban gempa yang telah di SKkan Bupati Mentawai.
Jumlah huntap yang akan dibangun sebanyak 2.072 unit. Untuk tahap awal, dialoÂkaÂsiÂkan dana sebesar Rp 287 miÂliar. “Dalam pemÂbaÂnguÂnanÂnya, kaÂmi akan meÂliÂbatkan masyarakat dan peÂmerintah setempat agar punya rasa meÂmiliki untuk meÂraÂwatnya,†ujarnya.
BNPB telah mengucurkan dana rehabilitasi dan reÂkonÂstruksi Mentawai Rp 486 miÂliar. RinÂciannya, Rp 287 miÂliar untuk huntap lingkungan hidup dan sanitasi. Rp 200 miliar lagi untuk sektor ekoÂnomi, sosial budaya dan lainÂnya.
Huntap akan dibuat dalam bentuk rumah kayu dan semiÂpermanen, sesuai permintaan masyarakat. “Untuk struktur bangunannya kami telah meÂngakomodir keinginan maÂsyarakat,†tuturnya.
Tinjau Lokasi Shelter
Di sisi lain, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNÂPB) dijadwalkan akan meÂlakÂsanakan kunjungan selama tiga hari di Sumbar. KunÂjungan akan dimulai hari ini dengan mengunjungi dan berÂdialog dengan warga Padang terkait rencana pembangunan shelter di Padang.
BNPB dan Pemprov SumÂbar akan mematangkan renÂcana pembangunan shelter di tujuh daerah pesisir pantai. Yaitu, Padang, PadangÂpariaÂman, Pariaman, Agam, Pesisir Selatan, Pasaman Barat dan Kepulauan Mentawai.
BNPB akan meninjau langÂsung lokasi rencana pendirian shelter yang telah diajukan oleh pemerintah kota dan kabupaten di daerah pesisir pantai Sumbar. Dengan adaÂnya kepastian lokasi tersebut, pembangunan shelter pada 2013 mendatang bisa dimulai.
“Rencananya, besok (hari ini, red) Kepala BNPB Syamsul Ma’arif meninjau lokasi shelter di Sumbar. Kita berharap usuÂlan rencana pembangunan 300 shelter dapat diakomodir. Informasi yang kami terima, usulan pembangunan 300 shelter itu sudah dimasukkan ke DPR,†ujar Gubernur SumÂbar Irwan Prayitno kepada PaÂdang Ekspres kemarin (5/9).
Kepala BPBD Sumbar YaÂzid Fadhli menambahkan, hari ini Kepala BNPB akan meÂninjau lokasi pembangunan shelter di Padang dan Pesisir Selatan. Pada 7 September akan melakukan tinjauan ke Padangpariaman dan PaÂriaÂman sedangkan tangÂgal 8 September akan melaÂkukan tinÂjauan ke Pasaman Barat. SeÂdangÂkan tinjauan ke KaÂbupaÂten Mentawai untuk meninjau kesiapan pemÂbaÂnguÂnan shelter akan diatur wakÂtunya pada waktu berbeda.
“Di daerah-daerah itu, nanÂti kepala BNPB dengan tokoh masyarakat dan tokoh adat akan berdiolog dengan renÂcana pemÂbangunan shelter tersebut. JaÂngan sampai nanti setelah shelter dibangun justru terjadi maÂsalah baru. MaÂkanya, seÂbelum shelter itu dibangun, dipastikan dulu lahan pendirian shelter terÂsebut,†tegasnya.
Total shelter yang akan diÂbangun 211 unit. Itu belum termasuk rencana pemÂbaÂnguÂnan shelter sekolah dan rumah ibadah (Selengkapnya lihat grafis) “Jenis shelter yang akan dibangun berupa shelter alam, bukit buatan, jaringan shelter persimpangan jalan, rangka baja, struktur/beton. Untuk pembangunan shelter butuh Rp 841,6 miliar,†ujarÂnya.
Sedangkan rencana jalur evakuasi yang dibutuhkan untuk enam daerah pesisir pantai pulau Sumatera adalah 267 km. Total ruas jalan secara  keseluruhannya 172 ruas jalan dan menghabiskan anggaran sebesar Rp 367,5 miliar. (*)
Padang Ekspres 6 September 2012
Foto: Humasprov