PADANG -Â Kemandirian dan dan ketahanan tidak lagi bisa diulur-ulur dan dibiarkan berlarut. Semua harus dilakukan dengan aksi-aksi yang cepat dan nyata karena berkejaran dengan melesatnya kebutuhan pangan nasional maupun dunia.
Upaya mencapai ketahanan pangan harus dilakukan dengan kreatif mengolah sumberdaya pangan lokal. Persoalan pangan bisa memicu krisis sosial ekonomi dan politik sehingga ketersediaanya harus mendapat perhatian serius.
Demikian dikatakan Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Irwan Prayitno saat membuka acara Seminar Nasional “Optimalisasi Sumberdaya Lokal Melalui Diversifikasi Pangan Menuju Kemandirian Pangan dan Perbaikan Gizi Masyarakat Menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015″ di Padang, Senin (21/10/2013).
“Saya menyambut baik upaya intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian yang dilakukan pemerintah pusat khususnya Kementerian Pertanian “, ujar Irwan.
Lebih lanjut Irwan mengatakan, upaya pencetakan sawah baru yang mencapai ribuan hektar baru berhasil meningkatkan produksi beras di Sumbar. Selain itu penerapan teknologi yang tepat mampu mendongkrak produktivitas padi di Sumbar.
“Kami berhasil melampaui target yang diberikan pemerintah dengan produksi gabah kering giling (GKG) insya Allah mencapai lebih 2,7 juta ton pada tahun ini,” papar Irwan.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Staf Khusus Presiden RI Bidang Pangan, Harianto, Kepala Badan Litbang Pertanian, Haryono, dan Walikota Depok, Nur Mahmudi Ismail. Seminar diikuti oleh 200 orang pegiat pangan dari berbagai daerah. (LES)
tajuk.co 21 Oktober 2013