«

»

Tingkatkan Cetak Sawah Baru

21 Februari 2014

Dharmasraya, Padek—Menteri Perta­nian Suswono mengimbau petani tidak membiarkan lahan telantar, tapi men­cip­takan tanaman produksi yang mem­buat ketersediaan pangan Indonesia kuat. Sebab, pertahanan utama negara adalah ketersediaan pangan.

 

“Jika pangan kuat, negara kuat. Pangan merupakan hak asasi rakyat. Ka­rena itu, mari kita jaga ketersediaan pa­ngan kita untuk Indonesia lebih baik,” ajak Suswono pada acara panen per­dana cetak sawah baru di Kotobaru Dharmasraya, kemarin (20/2).

 

Hadir dalam kesempatan itu, Gu­ber­nur Sumbar Irwan Prayitno, Bu­pati Dharmasraya Adi Gunawan, Dirjen Sarana dan Prasana Pertanian, Kadis Pertanian Djoni, Kepala Badan Ketahan Pangan Effendi, Forkopinda Dharmas­raya serta beberapa kepala SKPD, ke­lom­pok tani di Dhamasraya.

 

Mentan juga menyampaikan, tahun 2010-2013 telah dibuat 322.170 hektare ce­t­ak sawah baru dengan rata-rata pro­duksi 1 juta ton per tahun. Sumbar me­nyumbangkan cetak sawah baru 5.377 hektare. Kabupaten Dharmasraya te­lah mencetak 2.000 hektare sawah ba­ru, dan untuk tahun 2014 Dhar­mas­raya men­dapat 200 hektare program cetak sawah baru.

 

“Kita akan membantu se­banyak-banyaknya program cetak sawah baru, jika lahan ini tetap dipertahankan dan tidak dialihfungsikan, karena Indonesia perlu meningkatkan pro­duksi pangan dalam me­me­nuhi kebutuhan dalam negeri dan berpikir bagaimana Indonesia menjadi lumbung pangan dunia nantinya,” jelasnya.

 

Mentan mengatakan, tahun 2025-2030 penduduk Indonesia mencapai lebih dari 300 juta jiwa. Karena itu program diver­sifikasi pangan perlu dila­kukan masyarakat untuk mengurangi kon­sumsi beras, guna me­wu­jud­kan ketahanan pangan yang berkelanjutan. “Cobalah sekali-sekali paginya makan ubi rebus, siangnya ubi singkong, ma­lam­nya makan jagung,” im­baunya.

 

Menurut dia, selama ini jika belum ketemu nasi, masyarakat merasa belum makan, walau­pun telah makan roti 3 potong, atau rebus ubi. Padahal, jika te­rus bergantung ke beras, ma­ka bang­sa ini akan sulit me­w­ujud­kan ketahanan pangan berke­lan­jutan.

 

Gubernur Sumbar Irwan Pra­yitno berharap tahun 2014 Dhar­masraya mampu men­capai produksi padi 70.058 ton, meningkat signifikan diatas 20 persen.

 

“Peningkatan produksi padi Dharmasraya diharapkan terja­di melalui peningkatan luas tanam dan luas panen maupun pe­ningkatan produktivitas,” jelasnya.

 

Irwan juga memaparkan ta­hun 2014 tersedia alokasi da­na APBN Kementan dalam ke­giatan SL-PTT padi sebanyak 240 unit pada luasan 6.000 hek­tare dengan anggaran Rp 2,2 mi­liar. Kemudian, program ce­tak sawah baru seluas 200 hek­tare dengan dana Rp 2,1 miliar, kegiatan optimalisasi lahan seluas 200 hektare dengan dana Rp 420 juta.

 

Pembanguan irigasi baru 1.300 hektare dengan dana Rp 1,3 miliar dan pengembangan System of Rice Intensification (SRI) pada 50 kelompok tani pa­d­a luasan 1.000 ha dengan Rp 1,05 miliar dan total keselu­ru­han Rp 7,07 miliar. “Sebagian be­sar dana ini disalurkan dalam ben­tuk bantuan sosial,” ung­kap­nya. (ita)

Padang Ekspres 21 Februari 2014