Padang, Padek—Masyarakat Airtawar Barat sekitarnya tampak lega, menyusul rampungnya pembangunan Masjid Raya Al Azhar di Universitas Negeri Padang (UNP). Selain senang memiliki tempat ibadah yang representatif, masjid ini juga bisa dijadikan shelter tsunami karena dekat dengan pantai.
“Secara keseluruhan, ada tujuh baÂngunan perkuliahan, termasuk masjid yang dirancang ramah gempa dan bisa sebagai shelter tsunami,†kata Rektor UNP, Z Mawardi Efendi ketika meresmikan Masjid Raya Al Azhar, UNP, kemarin (15/6).
Ada beberapa fakultas seÂperti Fakultas Ekonomi, Ilmu Pendidikan, dan Pascasarjana bisa digunakan masyarakat sebagai shelter tsunami. BegiÂtupun sejumlah fakultas lainÂnya yang dibangun pasÂcaÂgempa tahun 2009, telah diÂkonÂtruksi tahan gempa dan bisa sebagai shelter.
“Siapa saja boleh berÂlinÂdung di bangunan UNP. Dari peÂngaÂlaman beberapa waktu lalu, meÂmang banyak maÂsyaÂrakat seÂkiÂtar memanfaatkan bangunan ini sebagai shelter,†ujarnya.
Masjid Raya Al Azhar UNP dibangun tiga lantai dan diranÂcang tahan gempa. Dana yang tersedot dalam pembangunan ini mencapai Rp 11 miliar. Masjid ini direncanakan untuk tempat mengaji (TPA/MDA) di lantai dua dan peÂngemÂbangan Pusat Studi Islam di lantai tiga. Masjid ini bisa menampung hingga 3 ribu jamaah.
Pusat Studi Islam bukan saja diisi mahasiswa, kegiatan masyarakat umum pun bisa dilakukan di masjid ini.
Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno yang ikut menghadiri peresmian masjid ini menÂjeÂlasÂkan, konsep pembangunan dan pengembangan rumah ibadah sekaligus shelter menÂdukung program pemerintah dalam mitigasi bencana. BegiÂtuÂpun dalam hal pengemÂbaÂngan Pusat Studi Islam. (ek)
Padang Ekspres 16 Juni 2012