Dharmasraya, Padek—Menteri PertaÂnian Suswono mengimbau petani tidak membiarkan lahan telantar, tapi menÂcipÂtakan tanaman produksi yang memÂbuat ketersediaan pangan Indonesia kuat. Sebab, pertahanan utama negara adalah ketersediaan pangan.
“Jika pangan kuat, negara kuat. Pangan merupakan hak asasi rakyat. KaÂrena itu, mari kita jaga ketersediaan paÂngan kita untuk Indonesia lebih baik,†ajak Suswono pada acara panen perÂdana cetak sawah baru di Kotobaru Dharmasraya, kemarin (20/2).
Hadir dalam kesempatan itu, GuÂberÂnur Sumbar Irwan Prayitno, BuÂpati Dharmasraya Adi Gunawan, Dirjen Sarana dan Prasana Pertanian, Kadis Pertanian Djoni, Kepala Badan Ketahan Pangan Effendi, Forkopinda DharmasÂraya serta beberapa kepala SKPD, keÂlomÂpok tani di Dhamasraya.
Mentan juga menyampaikan, tahun 2010-2013 telah dibuat 322.170 hektare ceÂtÂak sawah baru dengan rata-rata proÂduksi 1 juta ton per tahun. Sumbar meÂnyumbangkan cetak sawah baru 5.377 hektare. Kabupaten Dharmasraya teÂlah mencetak 2.000 hektare sawah baÂru, dan untuk tahun 2014 DharÂmasÂraya menÂdapat 200 hektare program cetak sawah baru.
“Kita akan membantu seÂbanyak-banyaknya program cetak sawah baru, jika lahan ini tetap dipertahankan dan tidak dialihfungsikan, karena Indonesia perlu meningkatkan proÂduksi pangan dalam meÂmeÂnuhi kebutuhan dalam negeri dan berpikir bagaimana Indonesia menjadi lumbung pangan dunia nantinya,†jelasnya.
Mentan mengatakan, tahun 2025-2030 penduduk Indonesia mencapai lebih dari 300 juta jiwa. Karena itu program diverÂsifikasi pangan perlu dilaÂkukan masyarakat untuk mengurangi konÂsumsi beras, guna meÂwuÂjudÂkan ketahanan pangan yang berkelanjutan. “Cobalah sekali-sekali paginya makan ubi rebus, siangnya ubi singkong, maÂlamÂnya makan jagung,†imÂbaunya.
Menurut dia, selama ini jika belum ketemu nasi, masyarakat merasa belum makan, walauÂpun telah makan roti 3 potong, atau rebus ubi. Padahal, jika teÂrus bergantung ke beras, maÂka bangÂsa ini akan sulit meÂwÂujudÂkan ketahanan pangan berkeÂlanÂjutan.
Gubernur Sumbar Irwan PraÂyitno berharap tahun 2014 DharÂmasraya mampu menÂcapai produksi padi 70.058 ton, meningkat signifikan diatas 20 persen.
“Peningkatan produksi padi Dharmasraya diharapkan terjaÂdi melalui peningkatan luas tanam dan luas panen maupun peÂningkatan produktivitas,†jelasnya.
Irwan juga memaparkan taÂhun 2014 tersedia alokasi daÂna APBN Kementan dalam keÂgiatan SL-PTT padi sebanyak 240 unit pada luasan 6.000 hekÂtare dengan anggaran Rp 2,2 miÂliar. Kemudian, program ceÂtak sawah baru seluas 200 hekÂtare dengan dana Rp 2,1 miliar, kegiatan optimalisasi lahan seluas 200 hektare dengan dana Rp 420 juta.
Pembanguan irigasi baru 1.300 hektare dengan dana Rp 1,3 miliar dan pengembangan System of Rice Intensification (SRI) pada 50 kelompok tani paÂdÂa luasan 1.000 ha dengan Rp 1,05 miliar dan total keseluÂruÂhan Rp 7,07 miliar. “Sebagian beÂsar dana ini disalurkan dalam benÂtuk bantuan sosial,†ungÂkapÂnya. (ita)
Padang Ekspres 21 Februari 2014