Tokoh dan Wartawan Berprestasi Dapat Penghargaan
Padang, Padek—Persatuan WarÂtawan Indonesia (PWI) Sumbar memÂberikan penghargaan pada enam toÂkoh Sumbar dan enam wartawan berÂprestasi baik di tingkat lokal, regional maupun nasional, di Hotel Inna Muara, tadi malam (17/7).
Enam tokoh peduli pers yang mendapatkan pengharÂgaan itu adalah Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Dirut PT Semen Padang Munadi Arifin, Dirut Bank Nagari SurÂyadi Asmi, Wali Kota PaÂdang Fauzi Bahar, Bupati Pasaman Benny Utama, dan Bupati SoÂlok Syamsu Rahim.
Untuk wartawan berÂpresÂtasi, diterima Koordinator LiÂputan Padang Ekspres Sanny Ardhy atas prestasinya meraih Rida Award 2012 dan sejumÂlah perlombaan karya jurÂnalistik lainnya.
Tokoh peraih penghargaan suÂdÂah melewati tahapan selekÂsi. Beberapa kriteria peniÂlaian anÂtara lain, perhatian penuh paÂda wartawan dan Persatuan WarÂtawan Indonesia (PWI) sebagai organisasi wartawan. Lalu, ikut mendorong terciptaÂnya praktik jurnalisme sehat dan bersih, serta ikut menÂcipÂtakan wartawan yang proÂfesional.
Pada kesempatan itu, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengÂharapkan wartawan seÂmakin objektif dan proÂfesional daÂlam bertugas. Dia mengaÂtakan, selama ini terjadi dileÂma antara kebebasan pers dengan kebijakan pembangunan. Pers sangat mempengaruhi pemÂbangunan. Jika pers menÂdoÂrong pembangunan, maka seÂsuatu yang kecil bisa menÂjadi besar. Sebaliknya, apabila pemÂberitaan pers tidak menÂdoÂrong pembangunan, maka seÂbuah proyek besar untuk keÂmaslahatan masyarakat, bisa menjadi batal.
“Untuk itu, kita berharap warÂtawan membuat berita yang sifatnya mendorong pemÂbangunan. Kita juga berÂharap pada PWI, Dewan Pers dan seÂmua pihak bisa menÂdapatkan forÂmula bagaiÂmana kebebasan pers tidak berbenturan dengan kebijakan pembangunan,†papar Irwan.
Dia tidak menafikan bahÂwa selama ini di Sumbar baÂnyak warÂtawan nakal, yang hanya meÂÂmanfaatkan profesi warÂtaÂwÂan untuk kepentingan priÂbaÂdi. Walaupun begitu, dia berÂprinÂsip tidak pernah meÂngÂinÂtervensi pemberitaan media.
“Saya tidak pernah meÂngacuhkan wartawan nakal yang melakukan pendekatan deÂÂngan penekanan-peneÂkaÂnan. Namun, saya sangat mengÂÂhargai wartawan proÂfeÂsioÂnal. Untuk itu, saya meÂnguÂcapÂkan selamat pada warÂtaÂwan yang telah memperoleh serÂtifikat kompetensi wartaÂwan,†ujar putra Kuranji ini.
Sedangkan Wali Kota PaÂdang Fauzi Bahar yang diperÂcaya mewakili penerima pengÂhargaan, menyampaikan bahÂwa pemberitaan media sangat memÂÂbantu proses pemÂbÂaÂngunan Padang pascaÂgempa. Selain itu, pemberitaan pers juga sangat membantu proÂmosi pariwisata daerah.
Banyak Penumpang Gelap
Pada kesempatan itu juga hadir Ketua Komisi Hukum dan Perundang-undangan DeÂwan Pers, Wina Armada SuÂkardi. Dia memaparkan tenÂtang standar kompetensi warÂtawan.
Menurutnya, di balik kebeÂbasan pers sejak era reforÂmasi, banyak penumpang gelap dan raÂcun yang merusak kebeÂbasan pers. Yaitu, banyakÂnya orang yang mengaku pers, naÂmun tidak membuat berita, bahkan kerjanya memeras.
“Jika hal ini dibiarkan terus meÂnerus, akan merusak kebeÂbasan pers dan masyarakat seÂbagai pemegang mandat keÂbebasan pers akan meÂnÂcabut mandatnya, dan tidak percaya lagi pada pers,†paparnya.
Akibatnya, menurut Wina, masÂyarakat pers yang proÂfesional menjadi resah. AkhirÂnya, setelah melalui pemÂbahaÂsan panjang, maka diamÂbil kesimpulan bahwa wartawan adalah profesi terbuka, namun harus memiliki standar komÂpetensi.
Saat ini, kata Wina, setiap wartawan harus mengikuti ujian kompetensi wartawan. Ke depan, hanya wartawan berÂÂkompeten yang dapat perÂlinÂdungan hukum. Dewan Pers seÂdang menyusun bagaiÂmana caÂranya agar media yang meÂmiÂliki wartawan berkÂomÂpeÂtensi boleh dipasang iklan oleh instansi-instansi.
Wina juga menyebutkan, saat ini Dewan Pers Indonesia adaÂlah Dewan Pers nomor dua terÂbaik di dunia. Sehingga, banyak negara lain mengaÂdakan studi banding dan belaÂjar ke Indonesia.
Sebelumnya, Ketua PWI Sumbar Basril Basyar meneÂkankan, PWI sangat hati-hati memberikan penghargaan. “Kita tak latah memberikan pengÂhargaan, karena akan beÂrisiko terhadap organisasi mauÂpun yang menerima pengÂhargaan tersebut. Khusus unÂtuk kemitraan tokoh yang peduli terhadap pers, kita memberikan kriteria dan peÂnilaian yang sangat ketat. Kepedulian itu bukan sesaat, tetapi konsisten dan terukur,†ujarnya.
Fotografer Padek Juara
Pada acara tersebut, juga diÂseÂrahkan hadiah untuk peÂmeÂnang karya jurnalistik unÂtuk peliputan iven Dragon Boat Internasional yang dilakÂsanakan oleh Pemko Padang.
Sy Ridwan, fotografer PaÂdang Ekspres keluar sebaÂgai juara pertama karya foto jurÂnaÂlistik. Sedangkan untuk karÂya tulis media cetak dan onÂline dimenangkan Benny Okva, dari Posmetro Padang (PaÂdang Ekspres Group).
Selain untuk karya foto jurÂnalistik dan karya tulis media cetak dan online. PengÂharÂgaan juga diberikan untuk karÂya jurnalistik untuk radio dan televisi. (ad)
Padang Ekspres 18 Juli 2012