PADANG, HALUAN — PresÂtasi Sumbar memang luar biasa. Belum genap sepekan, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno kembali mendapat penghargaan untuk Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) dari Presiden RI.
Penghargaan ini merupakan apresiasi dari pemerintah pusat yang diberikan untuk gubernur, bupati dan walikota yang berÂhasil meningkatkan produksi padi diatas 5 persen.
Sebelumnya, pada puncak peringatan Hari Koperasi ke 65 di Palangkaya, Gubernur SumÂbar Irwan Prayitno memperoleh penghargaan Satya Lencana Pembangunan atas prestasinya mendorong perkembangan kopeÂrasi dan UKM di daerah ini.
Kepala Dinas Pertanian TanaÂman Pangan Sumbar DjoÂni kepada Haluan Rabu (18/7), di Padang menjelaskan, selain orang nomor satu di Sumbar ini, pengÂhargaan serupa juga diraih 7 bupati dan 3 walikota di Sumbar masing-masing Bupati Pasaman Barat Baharuddin R, Bupati Limapuluh Kota Alis Marajo, Bupati Tanah Datar M Shadiq Pasadigoe, Bupati Solok Syamsu Rahim, Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria, Bupati Sijunjung Yuswir Arifin, Bupati Dharmasraya Adi Gunawan, Walikota Payakumbuh Josrizal Zain, Walikota Padang Panjang Suir Syam dan Walikota Sawahlunto Amran Nur.
“Kali ini, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno diundang ke Jakarta untuk memperoleh penghargaan Peningkatan Produksi Beras NasioÂnal (P2BN) bersama 10 bupati/walikota lainnya di Sumbar. Kita berhasil meningkatkan produksi padi diatas 5 persen,†terang Djoni.
Peningkatan produksi pangan khususnya padi akan terus dilakÂsanakan dalam upaya mencapai kemandirian pangan dan menjamin ketahanan pangan masyarakat. Selain itu juga untuk menuju swasembada pangan dan swasemÂbada berkelanjutan untuk memeÂnuhi surplus 10 juta ton beras tahun 2014 secara nasional.
Sumbar sebagai salah satu dari 12 provinsi penyangga beras nasioÂnal, ikut berperan ambil bagian untuk mencapai target surplus 10 juta ton beras tahun 2014. Berbagai pun telah upaya dilakukan, yang didahului dengan penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) antara Menteri Pertanian RI dengan Gubernur Sumbar tentang PeningÂkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) tanggal 19 September 2011, di kantor Kementerian Pertanian.
Komitmen ini dilanjutkan pula dengan menjalin kesepakatan antara Gubernur Sumbar dengan para Bupati/Walikota untuk menduÂkung P2BN pada Rakor Bupati/Walikota di Bukittinggi bulan November 2011 lalu.
Dan hasilnya, produksi padi Sumatera Barat pada 2011 mencaÂpai 2.279.602 ton Gabah Kering Giling (GKG), dengan luas tanam 461.709 ha dan produktivitas rata-rata 49,37 ku/ha (Angka Tetap 2011, BPS). Sedangkan sasaran produksi tahun 2012 ini ditetapkan sebesar 2.397.597 ton GKG, dan terus meningkat setiap tahun hingga 2014.
“Untuk mendukung surplus 10 juta ton beras tahun 2014 ini, kita berupaya meningkatkan produkÂtivitas KGK, perluasan areal dan pengelolaan lahan, penurunan konsumsi beras dan penyempurnaan managemen,†kata Djoni.
Sedangkan kegiatan yang dilaksanakan diantaranya memÂberikan Bantuan Langsung Benih Unggung (BLBU) kepada petani, begitu pula dukungan pupuk berÂsubsidi, rehabilitasi Jaringan Tingkat Usaha Tani (JITUT) dan Jaringan Irigasi Desa (JIDES), optimalisasi pemanfaatan lahan, cetak sawah baru, pembuatan embung, pengadaan traktor, kincir air/pompa, Ppengadaan Unit PengoÂlah Pupuk Organik (UPPO), pemÂbuatan jalan pertanian, rehabÂilitasi Penggilingan Padi Kecil (PPK) serta Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UJA). (h/vie)
Haluan 19 Juli 2012