Padang, Padek—Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mewanti-wanti pelaku usaha tidak melakukan spekulasi dengan menumpuk bahan pangan. Bila kedapatan, Gubernur berjanji menindak tegas.
Â
Orang nomor satu di Sumbar itu juga meminta Dinas Perhubungan dan Badan Ketahanan Pangan bersinergi mengantisipasi gangguan transportasi distribusi pangan.
Â
“Untuk penguatan ketahanan pangan lokal serta persiapan hari besar keagamaan nasional, khususnya Ramadhan dan Idul Fitri, Pemprov telah melakukan berbagai kajian mengevaluasi kebutuhan, ketersediaan serta pemanfaatan/konsumsi pangan di Sumbar,†ujarnya kemarin.
Â
Kebutuhan pangan Ramadhan dan Idul Fitri di Sumbar diperkirakan akan meningkat, sehingga bisa memicu kenaikan harga. Mengantisipasi itu, perlu dilakukan sejumlah langkah strategis. Yakni, melakukan pemantauan keÂtersediaan, distribusi dan harga pangan di pasar-pasar, mengantisipasi gangguan transportasi distribusi pangan, mengadakan bazar pasar-pasar murah di daerah–daerah kantong kemiskinan, meningkatkan sosialisasi ke kabupaten/kota agar melakukan persiapan menghadapi hari besar keagamaan nasional.
Â
“Namun masyarakat tidak perlu panik karena stok kebutuhan pokok di Sumbar baik itu beras, daging, telur dan lain-lain aman. Cuma yang perlu diwaspadai inflasi barang kebutuhan pokok. Lonjakan harga inilah yang perlu diwaspadai sehingga kenaikannya tidak memberatkan masyarakat,†ujarnya.
Â
Asisten II Setprov Sumbar, Syafrial mengatakan, stok beras di gudang Bulog cukup untuk kebutuhan 6 bulan ke depan, 20.200 ton dan yang akan masuk 6.750 ton.
Â
Untuk stok premium di Pertamina sebanyak 37.600 kl, minyak tanah 16.475 kl dan solar 26.895 kl. Stok kebutuhan BBM itu cukup untuk memenuhi kebutuhan selama 20 hari, namun Pertamina masih memiliki stok yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Sumbar. (ayu)
Padang Ekspres 20 Juli 2012