«

»

OJK dan Pangan

29 Maret 2017

Pada 24 Maret 2017 bertempat di Lembah Harau Kab. 50 Kota, saya menghadiri acara yang digagas oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan) Pusat yang dinamai “Aksi Pangan”, singkatan dari Akselerasi, Sinergi, Inklusi Pangan. Acara ini rencananya dihadiri oleh Presiden RI Bpk Joko Widodo. Namun karena beliau berhalangan maka diwakili oleh Menteri Koordinator Perekonomian Bpk. Darmin Nasution.

Acara ini juga turut dihadiri oleh Ketua Dewan Komisioner OJK Bpk. Muliaman D.  Hadad, Anggota Dewan Komisioner OJK Ibu Nurhaida, Anggota DPR RI Bpk. Refrizal, Bupati 50 Kota Bpk. Irfendi Arbi, pejabat Kementerian Pertanian, Perdagangan, dan Agraria, dan para pimpinan lembaga keuangan (bank dan asuransi) di bawah naungan OJK.

Saya memberikan apresiasi kepada OJK yang turut mendukung program pemerintah di bidang ketahanan pangan agar ketersediaan pangan bisa tetap dijaga, terutama 11 komoditas utama pangan. Ketahanan pangan ini juga bagian dari Nawa Cita atau program prioritas Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla yang masuk dalam RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah) Nasional. Dan masuk pula di dalam RPJM Sumbar.

Ketahanan pangan adalah hal yang sangat penting. Untuk itu kepedulian OJK insya Allah akan memberikan kontribusi positif kepada petani sehingga turut menjaga ketersediaan pangan. Seperti kita ketahui bersama, selama ini petani umumnya di posisi marginal atau sulit mendapatkan akses ke perbankan untuk permodalan mereka. Padahal mereka sangat membutuhkan peningkatan modal dan alat-alat pertanian yang bisa meningkatkan produktivitas mereka sehingga bisa meningkatkan hasil panen dan sekaligus meningkatkan pendapatan. Dengan masuknya perbankan ke sektor pertanian maka secara perlahan dan bertahap akan mengubah kehidupan petani lebih baik lagi.

Selain masalah permodalan, masuknya OJK ke sektor pertanian juga dalam rangka memberikan penjaminan kepada petani. Petani yang tidak memiliki jaminan ketika mengajukan pembiayaan akan dibantu. Memang di satu sisi sudah ada KUR (kredit usaha rakyat)  khusus pertanian yang tidak memerlukan jaminan untuk nilai tertentu. Namun OJK pun akan memberikan bantuan penjaminan jika petani mengajukan tidak melalui KUR atau pinjaman yang cukup besar.

Tidak cukup sampai di situ saja, OJK pun akan membantu petani dari hulu hingga ke hilir. Di hulu, petani akan dibantu masalah pengembangan diri (capacity building), penyiapan lahan, pemilihan benih, mekanisasi pertanian dan lainnya sehingga mampu meningkatkan produktivitas dan hasil panen pun turut meningkat. Dan di hilir petani dibantu dengan dipertemukan pengusaha atau pihak yang akan membeli hasil pertanian. Petani dibantu pemasaran dan penjualan produknya sehingga makin terjamin pendapatannya. Sehingga mampu mengembalikan pinjaman mereka ke bank dan semakin meningkatkan daya aksesnya ke bank.

Sesuai dengan nama programnya, akselerasi, maka OJK memang menginginkan terjadinya akselerasi kehidupan para petani sehingga produktivitaspun turut mengalami akselerasi. Sinergi, OJK ingin perbankan, pemerintah, petani dan pengusaha melakukan sinergi agar petani semakin meningkat kesejahteraannya dan juga berkontribusi signifikan kepada ketahanan pangan. Inklusi, OJK ingin petani juga bagian dari inlusi keuangan yang tidak saja menabung tetapi juga mendapatkan pembiayaan dan menjadikan bank bagian tak terpisahkan dalam kehidupannya.

Dengan program Aksi Pangan tersebut, maka secara perlahan dan bertahap OJK telah berperan dalam peningkatan kesejahteraan petani, sekaligus peningkatan ketahanan pangan. OJK melalui Aksi Pangan telah memberikan sistem terpadu kepada petani sehingga petani bisa mendapatkan hasil dan kehidupan yang lebih baik lagi. Pembinaan, pendidikan, dan pendampingan kepada petani yang digagas oleh OJK juga memperlihatkan bahwa petani tidak dilepas begitu saja karena OJK memiliki target yang jelas. Untuk menjalankan program Aksi Pangan ini, OJK akan menggaet seluruh pemangku kepentingan agar program ini sukses.

Saya mengharapkan agar para petani semaksimal mungkin memanfaatkan peluang ini. Karena ini merupakan peluang yang sangat baik bagi petani untuk meningkatkan kesejahteraan mereka, meningkatkan kapasitas mereka, meningkatkan akses permodalan mereka, dan juga bekerja sama  atau sinergi dengan pihak-pihak yang bisa memberikan kebaikan bagi petani.

Semoga dukungan yang baik dari OJK ini bisa diterima dengan baik oleh masyarakat yang ujungnya adalah meningkatnya kesejahteraan masyarakat. Tak lupa, berbagai peluang meningkatkan pendapatan ini juga harus disyukuri, karena semakin disyukuri insya Allah akan bertambah lagi yang didapat.  *⁠**

Irwan Prayitno
Gubernur Sumbar

Padang Ekspres, 29 Maret 2017