«

»

Objek Wisata Banyak tak Terurus

5 Juni 2012

Padang, Padek—Terkait ba­nyak­nya objek wisata yang dija­dikan tempat berbuat mak­siat, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno me­ngim­bau kepada Bupati dan Wali Kota untuk meningkatkan kesadaran ma­syarakat tentang pariwisata dan melakukan penegakan hukum untuk men­jaga destinasi wisata agar jangan sampai tercemar oleh perbuatan maksiat.

Dalam pesan singkat yang dikirim kepada Padang Ek­spres, kemarin (4/6) Irwan menyampaikan bahwa des­ti­nasi wisata berada di bawah tanggungjawab pemerintah kabupaten dan kota. Sehingga, pemerintah provinsi tidak bisa untuk melakukan tindakan langsung memperbaiki objek wisata tersebut.

Walaupun begitu, untuk meminimalisir banyaknya tem­­­pat wisata yang dijadikan tempat maksiat, pihaknya telah mengirimkan surat eda­ran pada bupati dan walikota untuk menjaga destinasi wi­sata dari perbuatan maksiat.

Sementara, pengamat pari­wi­sata Sumbar Yulnofrins Napilus yang dihubungi ter­pisah juga menyampaikan hal yang sama. Adanya objek wi­sata yang dijadikan tempat maksiat menurutnya terjadi karena objek pariwisata itu tidak ddiurus oleh pemerintah dan pihak terkait lainnya.

Menurutnya, jika objek wisata diurus, misalnya me­nyediakan toilet yang bersih, tempat makan, penginapan yang sehat, tempat belanja souvenir yang harganya pasti, maka yang akan datang adalah orang-orang yang berkeluarga dan orang yang berniat ber­buat maksiat akan malu untuk berbuat hal demikian.

Selain itu, perbuatan mak­siat dilakukan orang di objek wisata disebabkan oleh tidak adanya pengawasan dari pihak terkait. Sehingga, ketika ada pihak yang mendirikan fasi­litas yang bisa dipergunakan untuk berbuat maksiat tidak ada yang mencegah.

Menurutnya, jika penga­wasan dilakukan, saat ada satu bangunan yang mengganggu pandangan dan bisa dijadikan tempat maksiat, maka harus segera ditertibkan. “Jangan ditunggu menjamur dan susah ditertibkan,” tegasnya.

“Perilaku di objek wisata tergantung orang yang datang, karena tidak ada pengawasan. Kemauan pemerintah daerah sangat ditanya untuk masalah ini. Saya merasa mereka belum menyadari betapa prospek pariwisata itu sangat bagus,” kata pria berkacamata ini. (a)

Padang Ekspres 5 Juni 2012