«

»

Masjid

28 November 2012

Saya sendiri sudah lama berniat dan mengumumkan akan juga berkantor di Masjid Raya Sumbar.

Oleh Irwan Prayitno
Gubernur Sumbar

Sebuah pertanyaan menarik dan menggelitik fikiran saya dilontarkan oleh mantan Wakil Presiden RI HM. Yusuf Kalla saat melantik Pengurus Dewan Masjid Indonesia (DMI) Sumatera Barat di auditorium gubernuran pekan lalu.  Pertanyaannya  adalah kenapa mall ramai setiap hari, sementara masjid sepi, atau kalau ramai paling di waktu-waktu tertentu saja?

Jawabannya sederhana saja, mall menawarkan jasa one stop service, satu tempat menawarkan berbagai fungsi dan kebutuhan. Survei membuktikan bahwa hanya 20 persen saja pengunjung mall datang khusus untuk belanja. Selebihnya mereka datang untuk kepentingan lain, seperti bertemu seseorang/relasi , makan dan ngopi atau sekedar rekreasi dan cuci mata (window shoping). Suasana mall juga diciptakan sedemikian rupa sehingga nyaman, menyenangkan dan bersih, sehingga pengunjungnya ramai, betah di sana dan akhirnya belanja juga.

Idealnya mesjid juga memakai konsep demikian, tidak hanya untuk satu kebutuhan saja, tapi juga multi fungsi (one stop service) dan juga perlu diciptakan suasana  senyaman mungkin.  Jika di tempat lain, orang melakukan perjanjian atau perundingan bisnis di mall, seharusnya hal serupa juga bisa dilakukan di masjid. Jika selama ini masyarakat melakukan seminar dan diskusi di hotel, bukan tidak mungkin juga bisa dilakukan di masjid. Begitu juga dengan acara lain, seperti pernikahan, syukuran dan sebagainya,  bisa dilakukan di masjid. Mesjid tidak hanya berfungsi tunggal sebagai tempat shalat, tetapi juga untuk kemaslahatan umat.

Di sejumlah tempat fungsi-fungsi tersebut telah diterapkan, sebagian kecil penduduk telah menjadikan masjid sebagai tempat acara pernikahan sehingga nuansa keagamaannya lebih terasa. Di sejumlah tempat, masjid juga telah dilengkapi dengan pustaka, tempat berdiskusi, bermusyawarah untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada di masyarakat. Di sejumlah tempat, selain memiliki TPA dan MDA, masjid juga memiliki tempat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Dengan demikian anak terbiasa dengan suasana masjid sejak usia dini.

Namun fungsi-fungsi tersebut belum optimal, masih dilakukan oleh sebagian kecil masyarakat saja. Kegiatan ini masih bisa ditingkatkan lagi, sebagai salah satu cara memakmurkan masjid.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut tentu saja fasilitas masjid perlu dilengkapi, manajemen masjid juga perlu dibenahi. Kebersihan juga menjadi hal yang sangat penting, karena dalam Islam sendiri jelas-jelas diajarkan bahwa kebersihan adalah sebagan dari iman. Tentu saja masalah kebersihan bukan tanggungjawab pengurus masjid saja, tetapi tanggung bersama.

Satu hal lagi yang penting diperhatikan menurut Pak Yusuf Kalla (JK) adalah masjid bisa memberikan dampak ekonomis terhadap lingkungan sekitarnya. Masjid bisa menjadi makmur, bersih dan lengkap fasilitasnya karena didukung oleh masyarakat sekitarnya yang mempunyai kehidupan ekonomi yang cukup kuat pula. Masjid jika memiliki lembaga keuangan yang baik, tentu bisa membantu meningkatkan taraf ekonomi masyarakat sekitarnya. Pak JK telah mengajak sejumlah Bank Syariah untuk mendirikan kantornya di masjid. Sejumlah bank menyatakan setuju dan InsyaAllah dalam waktu dekat sejumlah Bank Syariah akan berkantor di masjid.

 Saya sepakat dengan pendapat Pak JK, fungsi mesjid memang harus dikembangkan dan dimaksimalkan. Apa yang dimaksud dengan Islamic Center harus bisa diwujudkan. Masjid harus dijadikan pusat kegiatan umat Islam, baik untuk kegiatan keagaman, sosial kemasyarakatan maupun kegiatan ekonomi. Saya sendiri sudah lama berniat dan mengumumkan akan juga berkantor di Masjid Raya Sumbar. Pendekatan keagamaan, baik dalam pemerintahan, kebudayaan maupun ekonomi kemasyarakatan adalah pilihan terbaik yang telah terbukti keampuhannya.

Mari kita makmurkan masjid kita dan kita benahi manajemennya, kedekatan masyarakat  dengan masjid (surau) telah menjadi jati diri masyarakat Minangkabau sejak dulu.

Singgalang 28 November 2012

1 comment

No ping yet

  1. Jum'atil Fajar says:

    Ditunggu nih kabarnya kalau Pak Gubernur mau berkantor di Masjid Raya Sumbar. Mungkin bisa menjadi teladan bagi yang lain dalam rangka memakmurkan masjid.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>