Ketika membuka Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke-37 tingkat Kabupaten Pesisir Selatan (5/11/14), saya menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada seluruh pihak terkait yang telah mampu mengangkatkan acara syiar Islam ini. Acara ini merupakan salah satu upaya untuk mencerdaskan dan mendekatkan masyarakat kepada Al Quran.
MTQ di Indonesia sudah ada sejak tahun 1940an. Kemudian dilembagakan pada tahun 1968. MTQ pada awalnya adalah lomba membaca Al Quran dengan dilagukan. Kemudian muncul lomba cerdas cermat, kaligrafi, pidato dan lainnya.
MTQ tingkat Nasional telah melahirkan qari dan qari’ah yang dikenal tidak hanya di Indonesia, namun juga di tingkat yang lebih luas. Saya berharap, MTQ yang diselenggarakan berbagai daerah di Sumbar juga mampu melahirkan qari dan qari’ah berkualitas, dan secara bertahap bisa mengikuti MTQ di tingkat yang lebih tinggi.
Falsafah hidup masyarakat Sumbar, adat basandi syarak syarak basandi kitabullah, sangat mendukung lahirnya bibit unggul yang difasilitasi oleh kegiatan MTQ ini. Untuk itu, diperlukan manajemen yang rapi dan bisa mengikuti perkembangan zaman untuk melahirkan para bibit unggul tersebut.
Selain sebagai sarana syiar Islam dan memunculkan bibit unggul dalam setiap MTQ, yang tak kalah pentingnya adalah semangat untuk selalu mendekatkan diri kepada Al Quran dalam hidup bermasyarakat.
Perkembangan teknologi dan informasi dan tiadanya sekat telah mempengaruhi masyarakat dalam menjalani kehidupan mereka. Jika di masa dulu selepas shalat Maghrib orang membaca Al Quran, maka pada saat ini kegiatan seperti itu sudah lepas satu persatu. Ada yang memilih menonton televisi dibanding membaca Al Quran. Bahkan tidak hanya membaca Al Quran, shalat pun banyak yang tidak di awal waktu karena pengaruh hiburan yang berasal dari perkembangan teknologi dan informasi.
Jika masyarakat menyadari, berinteraksi dengan Al Quran sesungguhnya adalah salah satu obat dari kesulitan yang sedang dihadapi, bahkan bisa menjadi sumber solusi dalam memecahkan berbagai masalah kehidupan.
Dalam surat Yunus ayat 57 Allah SWT berfirman, “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang berimanâ€. Sedangkan di surat Al Isra ayat 82 Allah befirman, “Dan Kami turunkan Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.†Selain itu, masih banyak manfaat yang bisa didapat dari kegiatan membaca Al Quran.
Pemerintah telah meluncurkan program nasional, yaitu gerakan magrib mengaji, yang merupakan ajakan positif kepada masyarakat untuk berinteraksi Al Quran dan juga bagian dari mengamalkan nilai-nilai Islam yang ada dalam Al Quran. Ketika banyak motivator menyebut bahwa bahagia itu sederhana, maka insya Allah bahagia itupun bisa diraih dari berinteraksi dengan Al Quran, salah satunya adalah dengan rutin membacanya.
Kita tentunya berharap bahwa rangkaian kegiatan MTQ yang dilaksanakan rutin di berbagai daerah selain memunculkan bibit unggul juga bisa memotivasi masyarakat untuk berinteraksi dengan Al Quran dan kemudian menerapkan nilai-nilai Qurani dalam kehidupan mereka.
Insya Allah dampak sosial berinteraksi dengan Al Quran adalah akan meningkatkan kualitas hidup di masyarakat, di antaranya berkurangnya tingkat kriminalitas dan tekanan hidup.
Irwan Prayitno
Gubernur Sumbar
Padang Ekspres 17 November 2014