“Manjada Wa Jadda”. Kalimat berbahasa Arab itu mengandung makna “Barang Siapa Bersungguh-sungguh, Maka Pasti akan Dapat”. Kalimat tersebut tidak akan pernah dilupakan Irwan Prayitno dalam menjalani kehidupannya mulai dari kecil hingga sekarang ini. Betapa tidak, kalimat itu merupakan pesan langsung dari Almarhumah Ibundanya Sudarni Sayuti, saat dirinya masih kecil.
SWARI ARFAN—Padang
“Almarhumah waktu saya kecil berpesan, apo se nan di karajoan harus basungguah-sungguah. Kato Nabi jo di dalam Al Quran, kalau basungguah-sungguah, pasti dapek hasilnyo,” ungkap Irwan Prayitno, mengenang pesan Almarhumah Ibundanya Sudarni Sayuti, kepada POSMETRO, Selasa (11/8).
Pesan tersebut, diakui Irwan Prayitno membentuk karakter dalam dirinya dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari. Diakui Irwan Prayitno, cukup banyak hasil yang didapatnya, kalau melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh.
Irwan Prayitno mencontohkan dari pengalamannya yang sangat sederhana. Saat dirinya ingin berdakwah melalui seni. Dirinya bisa membuat album lagu religi, bernyanyi dan main drumd. Berkat kesungguhan, dirinya bias mewujudkan mimpi itu.
Begitu juga saat dirinya ingin menerobos daerah terisolir di Sumbar dengan menggunakan motor. Berkat kesungguhan dirinya bisa melacak motor trail menempuh medan berat di daerah terisolir. Begitu juga dirinya ingin menguasai beladiri. Alhamdulillah dirinya bisa bela diri karate. “Dari keinginan yang kecil jika dengan kesungguhan, maka pasti akan didapat hasilnya,” terang Irwan Prayitno.
Di dunia pendidikan. Begitu banyak hasil yang didapat dari kesungguhannya. Irwan Prayitno mencontohkan, saat dirinya ingin menyelesaikan pendidikan hingga S3. Alhamdulillah, berkat kesungguhan, dirinya dapat mewujudkan keinginannya itu.
Bahkan, dirinya berhasil menamatkan S3 di Universiti Putra Malaysia (UPM) dengan waktu lebih cepat dari masa normal, dan nilainya di atas rata-rata. Gelar PhD Pendidikan Bidang Training Management, berhasil diraihnya dengan prediket Cumlaude dan IPK 3,97.
Begitu juga keinginannya untuk mendirikan lembaga pendidikan. Berkat kesungguhan dirinya berhasil mengembangkan Yayasan Pendidikan Adzkia menjadi besar seperti saat ini.
Keberhasilan Irwan Prayitno juga merambah di dunia politik. Dirinya menjadi anggota DPR-RI. Dirinya menjadi lima tahun sejak 2010 menjadi Gubernur Sumbar. Semua keberhasilan dalam hidup yang dilaluinya menurut pengakuan Irwan Prayitno tidak terlepas dari kesungguh-sungguhan.
Bagaimana dengan kesungguhan Irwan Prayitno mengurus rakyatnya masyarakat Sumbar. Diakui Irwan Prayitno, sebagai Gubernur Sumbar, dirinya membuktikan kesungguhan menjaga amanah rakyat, dengan rela mengorbankan seluruh waktunya untuk bekerja untuk masyarakat.
Dirinya banyak melakukan hal-hal yang di luar batas kemampuan fisiknya. Seperti, mengadakan rapat tidak hanya siang hari. Tetapi juga setiap malam mulai pukul 20.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB.
Rapat yang dilakukan malam hari ini, bertujuan untuk mengevaluasi seluruh program dan kegiatan pembangunan yang dilakukan. Rapat, menurutnya juga dilakukan pada Sabtu dan Minggu. Bahkan dirinya, dalam satu hari siang dan malam juga harus pulang balik ke Jakarta, untuk menjemput program pemerintah pusat agar dapat direalisasikan di Sumbar.
Kesungguhan Irwan Prayitno dalam mengurus masyarakat Sumbar juga dibuktikan dengan menginstruksikan seluruh jajaran SKPD di lingkungan Pemprov Sumbar agar mengaktifkan handphonenya, tujuh hari 24 jam.
Perintah ini dilakukannya, karena Irwan Prayitno ingin, apapun informasi keluhan, pengaduan yang diperolehnya melalui masyarakat terkait pembangunan dan pelayanan publik, baik siang dan malam, langsung ditindaklanjuti oleh SKPD terkait secepatnya.
Tidak hanya itu, Irwan Prayitno juga komitmen jangan ada surat-surat tertumpuk di meja kerjanya. Apapun urusan surat-menyurat dan administrasi yang membutuhkan persetujuan dan tandatangannya, hanya boleh terletak di mejanya, cukup dalam waktu semalam saja.
Bagi Irwan Prayitno tidak ada istilah hari libur. Dalam satu hari saja, dirinya menghabiskan waktu bahkan sampai 15 kegiatan. Dirinya, juga rutin berkunjung ke kabupaten kota, ke nagari-nagari menelusuri daerah-daerah pelosok. Melihat langsung kondisi pembangunan di tengah masyarakatnya.
Data yang berhasil dihimpun POSMETRO, dalam satu tahun saja Irwan Prayitno sebanyak 150 kali mengunjungi kabupaten kota. Selama lima tahun menjabat sebagai Gubernur Sumbar dirinya telah berhasil mengunjungi seluruh nagari di Sumbar. Apa yang dilakukan Irwan Prayitno, diakuinya karena ingin bersungguh-sungguh melaksanakan amanah yang diberikan masyarakat kepadanya.
Kesungguhan Irwan Prayitno dalam bekerja sebagai Gubernur Sumbar ternyata membuahkan hasil dalam lima tahun ini. Hal ini dibuktikan dengan keberhasilan Pemprov Sumbar meriah 200 penghargaan dan prestasi nasional dan internasional. Selain itu, dalam pengelolaan keuangan daerah, Pemprov Sumbar yang dulunya hanya meraih opini disclaimer sekarang berhasil meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
Irwan Prayitno sukses dalam melaksanakan program-programnya meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan. Contohnya, Irwan Prayitno mencetus program Gerakan Pensejahteraan Petani. (GPP). Tujuan dilaksanakannya program ini, meningkatkan jam kerja efektif petani. Dari yang biasanya hanya bekerja 3,5 jam per hari menjadi 8 jam per hari dengan minimal tiga jenis usaha.
Sasaran pemberdayaan 37.200 rumah tangga petani (RTP) dengan melibatkan 1.860 kelompok tani dan 930 nagari/kelurahan/desa ( seluruh nagari). Program ini cukup berhasil dilaksanakan. Data Bappeda Sumbar mencatat, realisasi sampai tahun 2014 adalah 248 nagari, 496 kelompok tani dan 9.992 RTP.
Selain GPP, Irwan Prayitno juga mencetus program Pensejahteraan Ekonomi Masyarakat Pesisir (GEPEMP). Program ini bertujuan meningkatkan usaha kelautan perikanan dan pengembangan mata pencaharian alternatif di luar bidang kelautan dan perikanan. Sasaran GEPEMP pemberdayaan 5.680 KK masyarakat pesisir/nelayan miskin yang tersebar pada tujuh kabupaten kota, 42 kecamatan dan 89 nagari/desa/ kelurahan.
Program ini juga sukses dilaksanakan dan berdampak terhadap peningkatan ekonomi nelayan. Realisasi GEPEMP sampai 2014 berhasil menyentuh sebanyak 4.405 KK di tujuh kabupaten kota. Tujuh kabupaten kota itu meliputi Kota Padang, Kabupaten Pesisir Selatan, Agam, Mentawai, Pasaman Barat, Padangpariaman, Pariaman.
Kemudian juga ada program Gerakan Pensejahteraan UMKM (GPUMKM). Program ini bertujuan meningkatkan kemampuan pelaku UMKM dalam pengelolaan usaha akses ke lembaga keuangan, pemasaran dan peningkatan peranan koperasi. Sasarannya adalah peningkatan kemampuan kelompok pelaku UMKM. Realisasi KUR Rp4,1 triliun untuk 226 ribu nasabah (penduduk Sumbar 4,9 juta dan BUMD Jamkrida).
Program lainnya, yakni program Gerakan Pensejahteraan Fakir Miskin (GPFAKIN). Program ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan fakir miskin untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sasaran GPFAKIN melalui kegiatan program bantuan usaha ekonomi produktif (KUBE), program PNPM Mandiri (pedesaan/perkotaan), Penyaluran hibah bansos bagi keluarga miskin, bantuan beasiswa miskin, jaminan kesehatan masyarakat, jaminan kesehatan daerah, pengadaan beras raskin dan bantuan untuk panti asuhan swasta.
Contoh kesungguhan Irwan Prayitno tersebut dalam bekerja, akhirnya diikuti oleh jajaran SKPD di lingkungan Pemprov Sumbar. Kepala Dinas Sosial Abdul Gafar mengakui, dirinya menyadari Irwan Prayitno sebagai Gubernur Sumbar memberikan pelajaran yang berarti bagi dirinya, tentang apa artinya sebuah kesungguhan dalam mengurus masyarakat. Abdul Gafar mencontohkan, setiap meninjau daerah terisolir, dirinya bersama SKPD lainnya wajib hadir bersama gubernur. Melalui hasil peninjauan di lapangan tersebut, gubernur menurutnya langsung menindaklanjuti kepada seluruh SKPD yang hadir, dengan menggelar rapat koordinasi dan evaluasi.
Rapat tersebut bertujuan untuk melaksanakan berbagai program dan kegiatan yang dibutuhkan untuk pembangunan di daerah yang dikunjunginya itu. “Tidak hanya sekedar rapat. Hasilnya terus dievaluasi per hari bahkan per minggu. Bagi SKPD yang tidak bekerja dan programnya tidak jalan bahkan diberi peringatan keras,” terang Abdul Gafar.
Dari program dan kegiatan yang telah dilaksanakan tersebut, juga hasilnya dievaluasi oleh Irwan Prayitno. Abdul Gafar mengungkapkan, kesungguhan yang dilakukan dalam bekerja juga membuahkan hasil. Abdul Gafar mencontohkan, dengan program lintas SKPD yang dilakukan, ternyata berdampak angka kemiskinan berkurang setiap tahun. Jika dulunya angka kemiskinan di Sumbar mencapai 10,7 persen, sekarang hanya menjadi 6,96 persen.
Hal senada juga diungkapkan Kepala Dinas PSDA Sumbar Ali Musri. Diakuinya, dalam bekerja dirinya sering diikutkan gubernur ke daerah-daerah pelosok. Dirinya langsung diminta langsung oleh gubernur untuk segera menindaklanjuti temuan di lapangan. Ali Musri mencontohkan, saat ada temuan irigasi yang ruysak dan butuh diperbaiki. Dirinya langsung mendapat perintah untuk segera memperbaiki.
Apa yang diperintahkan oleh gubernur kepada dirinya diakui Ali Musri, terus dievaluasi, siang dan malam. Bahkan tak jarang dirinya kerap mendapat sms malam hari, untuk memerintahkan dirinya agar segera menindaklanjuti informasi apapun keluhan dari masyarakat.
Ali Musri menilai, nilai yang bisa diperoleh dari kesungguhan yang dilakukan seorang Irwan prayitno adalah, keikhlasan. “Gubernur Irwan Prayitno tidak pernah menilai apa yang dilakukannya sebuah beban. Dia benar-benar ikhlas,” terang Ali Musri. (*)
Posmetro Padang, 12 Agustus 2015