Tingginya tingkat perceraian di Sumatera Barat, merupakan akibat dari ketidaktahuan suami istri akan sakralnya pernikahan. Apalagi dengan tingginya kasus selingkuh, membuat banyak warga Sumbar menjadi terkena gangguan saraf.
Berdasarkan fakta ini, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengusulkan adanya sertifikat nikah, bagi remaja yang ingin membina rumah tangga. Sertifikat ini wajib dilampirkan, pertanda yang bersangkutan telah memahami seluk beluk rumah tangga.
“Untuk mendapatkan sertifikat, mereka harus menjalani serangkaian pembekalan ilmu berumah tangga. Baik tentang doa penganten, menjaga keharmonisan suami istri, nafkah, dan lain sebagainya,†katanya seusai membuka acara musyawarah wilayah Badan Penasihatan, Pembinaan, dan pelestarian Perkawinan (BP4) di Aula Gubernur Sumbar, Sabtu (16/4).
Ia mengatakan, agar semua remaja mau mengambil sertifikat, maka akan dibuatkan Perda yang sifatnya bisa mewajibkan. Tanpa sertifikat tersebut, pernikahan bersangkutan bisa saja ditangguhkan.
“Mereka bisa mengikuti pelatihan dan pembekalan nikah setamat SMA, atau saat masih duduk di bangku kuliah,†ujarnya.
Niat baik ini semata-mata untuk menekan terjadinya perceraian dan perselingkuhan. Jika kedua pasangan mengerti akan sakralnya rumah tangga, maka mereka bisa langgeng sampai ajal memisahkan.
Sementara Kakanwil Kemenag Sumbar Salman K. Memed mengatakan, satu fakta yang mengejutkan jika banyak orang stres karena perselingkuhan. Itu pertanda perselingkuhan memiliki risiko tinggi, sehingga tak boleh dilakukan oleh siapapun. “Kita berharap BP4 bisa menekan angka perceraian dan perselingkuhan,†ujarnya.
Menurutnya, peran BP4 sangat diperlukan, karena berkat mediasi mereka, banyak keluarga yang berhasil diselamatkan dari kehancuran. Ia berharap muswil nantinya mendapatkan kepengurusan yang lebih baik lagi.
Sedangkan Ketua Panitia H.Assaad mengatakan, untuk pemilihan ketua nantinya dengan sistem formatur. Ada tujuh anggota formatur yang akan menentukan jalan BP4 di masa datang. “Semoga yang terpilih nantinya bisa membawa BP4 menjadi lebih cemerlang,†harapnya.
Sementara nama-nama yang sudah muncul hampir semuanya berasal dari mantan Kepala Bidang (Kabid) di Kanwil Kemenag Sumbar. Antaranya Assaad, Syamsul Bahri, Hariadi, Yetrizal Khatib, dan lainnya. Pengurus terpilih nantinya akan memimpin dari 2016-2020. Â (106)
Singgalang, 18 April 2016