«

»

Proyek Rp39 Triliun Ditawarkan dalam RIF 2017

17 Oktober 2017

Kesempatan Sumbar Promosikan Wisata pada Investor

PADANG – SINGGALANG

Guna mengangkat pariwisata Sumbar dimata dunia, Sumbar harus memanfaatkan Regional Investment Forum (RIF) untuk promosi. Karena investor yang hadir pada RIF pada umumnya bergerak dibidang pariwisata dari 13 negara.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Pusat, Thomas Lembong mengungkapkan, RIF momentum untuk menggaet investor ke Sumbar, karena potensi pariwisata daerah ini sangat besar. Apalagi Sumbar sedang gencarnya dalam mempromosikan wisata.

Dipilihnya Gunung Padang dan KWT Mandeh menurutnya akan menarik investor dari regional dan internasional pada potensi pariwisata Sumbar. RIF berlangsung pada 15 sampai 17 Oktober 2017 di Padang. “Kita pilih pariwisata, karena dari sektor lain, pariwisata yang paling cepat berkembang. Jika dibangun hotel dan resort lebih cepat dibandingkan dengan sektor lainnya. Maka pariwisata yang kita lebih angkat,” tandasnya.

Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan, dengan Sumbar yang terus berkembang dalam insfrastruktur, apalagi jalan tol akan dibangun akan menambah daya tarik wisatawan datang ke daerah ini. Objek wisata yang terus berbenah dari tahun ke tahun akan menjadi daya tarik investor untuk berinvestasi di provinsi ini.

Menurutnya, pariwisata terbukti mampu menyumbang devisa nomor dua setelah crude palm oil (CPO). Bahkan, pariwisata mengalahkan migas dan batu bara. Potensi pariwisata Indonesia tidak bisa dianggap enteng. Bahkan, potensi devisa dari sektor pariwisata diperkirakan mencapai Rp260 triliun.

Arief menilai, investasi sangat diperlukan dalam sector pariwisata. Sebab, hal itu tidak sekadar menunjukkan kepercayaan dunia usaha terhadap pertumbuhan yang dicapai sektor usaha. Namun, juga menjadi game changer di tengah persaingan negara-negara dalam menarik wisatawan.

Dari data BKPM, kontribusi sektor pariwisata terus menunjukkan tren kenaikan yang positif. Periode tahun 2013, tercatat mencapai USD 602 juta atau berkontribusi sebesar 1,45 persen dari total investasi nasional. Pada semester I 2017 mencapai USD 929 juta atau 3,67 persen dari total investasi nasional. Artinya, angka kontribusi yang dicapai bila dibandingkan dengan total investasi nasional kenaikan mencapai 1,5 kali lipat.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dalam kesempatan itu, berharap para investor yang ada dalam kegiatan RIF dapat berinvestasi di Sumbar, karena daerah ini memiliki destinasi wisata yang memukau dengan alamnya yang sangat indah. “Potensi wisata di Sumbar banyak dan perlu dikembangkan, sehingga sentuhan investor sangat diperlukan untuk pengembangannya,” pungkasnya.

Menurutnya Sumbar cukup siap dengan kunjungan wisata. Seperti, pertumbuhan hotel, hingga tahun 2016 jumlah hotel di Sumbar yang berbintang 58 hotel, non bintang 316 hotel, totalnya 374 hotel. Ini masih sepertiga dari jumlah hotel Nusa Tenggara Barat yang mencapai 900-an atau bali yang mencapai 2000 hotel.

Irwan juga mengemukakan, jumlah wisatawan asing yang masuk ke Sumbar tahun lalu hanya 46 ribu wisatawan turun dari tahun sebelumnya yang mencapai 48 ribu wisatawan, sehingga, adanya RIF jumlah hotel maupun wisatawan asing ke Sumbar dapat meningkat.

Pada RIF 2017, BKPM dan BKPM dan Kementerian Pariwisata menawarkan proyek senilai Rp39 triliun pada tiga destinasi pariwisata prioritas. Tiga pariwisata prioritas, yakni Danau Toba, Borobudur, dan Tanjung Kelayang.

Sebetulnya, ada delapan destinasi di Indonesia yang ditawarkan dalam RIF 2017. Enam diantaranya merupakan destinasi prioritas. Dua diantaranya berada di Sumbar, masing-masing, Kawasan Wisata Terpadu Gunung Padang dan Kawasan Wisata Bahari Pantai Mandeh di Kabupaten Pesisir Selatan. Dari enam destinasi prioritas ini, tiga destinasi yang ditawarkan Rp39 triliun itu telah memiliki proyekproyek ready to offer (siap untuk ditawarkan).

Sedangkan, lima destinasi lainnya juga tak kalah menarik dari tiga destinasi yang siap ditawarkan tersebut. Misalnya saja Padang yang memiliki destinasi tak kalah cantik dan  indah dengan lokasi lainnya di Indonesia.

Singgalang, 17 Oktober 2017