«

»

Jumlah Pendonor Darah di Padang Belum Ideal

18 Januari 2018

• SAPTO ANDIKA CANDRA

PADANG — Kota Padang di Sumatra Barat masih kekurangan pendonor darah. Dan satu juta penduduk yang ada di Padang, jumlah pendonor darah masih di bawah 10 ribu orang. Bahkan dan angka tersebut, hanya l200 orang yang masuk daftar pendonor tetap, minimal 10 kali donor rutin.

Palang Merah Indonesia (PMI) menyebutkan, idealnya sebuah Negara harus memiliki pasokan darah dua persen dan jumlah penduduk. Jika diimplementasikan di Kota Padang, idealnya terdapat 20 ribu pendonor darah untuk satu juta jiwa.

Wakil Ketua PMI Sumatra Barat Surqadi Asmi mengungkapkan, kebutuhan darah di Sumbar selama setahun yakni sebanyak 50 ribu kantong darah. Dari jumlah kebutuhan tersebut, go

persennya masih bisa dipenuhi dan pendonor sukarela. Sementara 10 persen sisanya, PMI harus berupaya memenuhi pasokan dan keluarga pasien yang membutuhkan.

Suryadi berharap semakin banyak masyarakat yang tergerak menjadi pendonor darah sukarela sehingga pasokan darah selalu mencukupi kapan pun pasien membutuhkan. “Kota Padang ini masih sangat minim. Penduduk Padang ini sejuta jiwa loh. Seharusnya lebih banyak lagi masyarakat yang mendonor,” ujar Suryadi, Rabu (17/1).

PMI Sumbar menyiasati minimnya minat pendonor dengan melakukan sosialisasi ke instansi pemerintahan, kampus, dan terjun langsung ke perkampungan penduduk. Namun, menurutnya, sasaran kegiatan donor darah paling optimal adalah kalangan mahasiswa. Suryadi menilai, pola pikir untuk donor darah rutin harus ditanamkan sejak dini.

Sementara itu, Gubernur Irwan Pravimo mendukung langkah PMI untuk terus melakukan kampanye dan sosialisasi kepada masyarakat tentang donor darah.

Irwan tercatat sebagai salah satu pemegang penghargaan donor darah hingga 50 kali sepanjang hidupnya. Menurutnya, donor darah mempunyai sejumlah manfaat. Donor darah merupakan salah satu cara terbaik menjaga kebugaran jasmani dan rohani. “Bayangkan kita punya anak istri butuh darah. Keluarga membutuhkan darah dan terbaring di rumah sakit. Hadirnya darah merupakan bantuan luar biasa,” kata irwan.

Irwan menambahkan, pihaknya berniat memberikan tunjangan daerah bagi Aparatur Negeri Sipil (ASN) yang secara sukarela mendonorkan darahnya kepada PMI. Gagasan ini tak lain dimaksudkan untuk kebutuhan 50 ribu kantong darah setiap tahunnya.

Irwan menilai, program donor darah di lingkungan Pemprov Sumbar yang sudah berjalan setiap Rabu di awal bulan belum optimal.

Demi menarik lebih banyak lagi pendonor, Pemprov ingin memberikan ‘iming—iming’ yang lebih menggiurkan, berupa tunjangan daerah untuk para ASN. “Biar ramai, kalau dikasih pop mie saja mungkin ngak tertarik. Namun, kalau dikasih tunjangan daerah barang kali lebih tertarik,” ujar Irwan usai menerima penghargaan dan PMI sebagai pendonor sebanyak 50 kali, Rabu.

Republika, 18 Januari 2018

Leave a Reply

Your email address will not be published.

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>