«

»

Marhaban Ya Ramadan

24 April 2020

Alhamdulillah, kita kembali bisa melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadan. Bulan yang di dalamnya terdapat rahmat dan ampunan. Allah Swt mewajibkan puasa kepada orang-orang yang beriman, seperti yang difirmankan dalam Alquran surat Al-Baqarah ayat 183 yang artinya, “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”.

Bulan puasa dijadikan Allah Swt untuk memberikan ganjaran langsung kepada hambaNya. Rasulullah Saw bersabda tentang sebuah hadis qudsi yang artinya, “Setiap amalan manusia adalah untuknya kecuali puasa, sebab ia hanyalah untukKu dan Akulah yang akan memberikan ganjaran padanya secara langsung”. (HR Bukhari dalam sahihnya: 7/226 dari hadis Abu Hurairah r.a).

Jadi, selain merupakan kewajiban bagi orang beriman, puasa adalah sarana bagi muslim untuk mendapatkan ganjaran terbaik dari Allah Swt. Jika kita sadar dengan hal ini, maka insya Allah kita akan berlomba-lomba untuk mendapatkan ganjaran langsung dari Allah Swt.

Salah satu caranya adalah dengan memperbanyak ibadah dan amalan sunah. Seperti salat duha, salat tahajud, membaca Alquran, bersedekah, memberi makan dan minuman kepada orang untuk berbuka puasa.

Ibadah puasa menghendaki kita untuk menahan haus dan lapar, menahan amarah, menahan syahwat seksual, sejak Subuh hingga Maghrib. Jika kegiatan menahan ini bisa dilakukan dengan baik, akan banyak manfaatnya.

Berbagai manfaat puasa sudah banyak disampaikan oleh para ahli. Baik ahli kesehatan, ahli sosial, dan lainnya. Misalnya, ahli kesehatan menyampaikan bahwa puasa menjadikan badan semakin sehat karena racun tubuh dikeluarkan ketika puasa, menurunkan kadar gula darah, menurunkan tekanan darah, menurunkan berat badan, mengurangi risiko penyakit jantung dan menyehatkan jantung, mengurangi risiko kanker, dan lainnya.

Bagi ahli sosial, puasa menjadikan seseorang terbentuk empatinya, memunculkan rasa kebersamaan, dan menyediakan ruang untuk berbuat baik kepada sesama.

Saat ini kita puasa di tengah pandemi korona. Maka kita pun harus menahan diri untuk tidak keluar rumah, selain menahan haus dan lapar serta amarah. Di samping itu, kita pun harus menahan ego agar bersedia memakai masker jika keluar rumah, rajin mencuci tangan agar virus hilang.

Dengan tetap diam di rumah, ada hal positif yang bisa kita dapatkan, yaitu bisa memperbanyak ibadah. Jika di tahun sebelumnya kita harus bekerja atau mencari nafkah ketika menjalani puasa, maka di tahun ini kita berdiam di rumah. Kesempatan untuk beribadah di rumah semakin besar.

Selain itu, dengan diam di rumah di saat puasa, juga melakukan kebaikan kepada orang lain. Atau bisa disebut sebagai sedekah. Karena artinya, kita tidak berpotensi menularkan atau tertular virus. Sehingga diamnya kita di rumah telah menyelamatkan banyak orang.

Dan dengan tetap di rumah, selain bisa memaksimalkan ibadah juga bisa terus mendoakan agar wabah covid-19 bisa segera berakhir. Berdoa di bulan puasa akan lebih didengar oleh Allah Swt. Doa orang yang sedang berpuasa, dalam kondisi lemah menahan haus, lapar dan amarah, insya Allah akan dikabulkan oleh Allah Swt.

Semoga keikhlasan kita berpuasa, beramal ibadah, menahan diri tetap di rumah di tengah pandemi korona menjadikan kita semakin kuat, sabar, semakin bergantung kepada Allah Swt, dan diberikan jalan keluar dari kondisi saat ini. Marhaban ya Ramadan. ***

Irwan Prayitno
Gubernur Sumbar

Padang Ekspres 24 April 2020