«

»

Sibuk Tugas Pemerintahan, Abai Kampanyekan Diri

13 Agustus 2015

Padang, Singgalang
Sekitar Maret 2015, pagi itu rombongan Gubernur Irwan Prayitno menuju Kabupaten Solok, rombongan diikuti sejumlah kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Hari itu Irwan diagendakan untuk meresmikan empat jembatan sekaligus.

Rombongan berjalan dengan iring-iringan yang dikomandoi satu mobil voreijer. Setiba di Solok, Irwan hadir sebelum masyarakat banyak menunggu. Bahkan, Irwan sudah ada di lokasi acara sebelum acara benar-benar di mulai.

Angin darek menyapu Nagari Koto Baru, Solok dengan lembut. Tenda yang disediakan panitia mulai dipenuhi masyarakat untuk menyaksikan peresmian empat jembatan. Kehadiran masyarakat itu bentuk rasa syukur akses ke daerah mereka yang selama ini sulit ditempuh kendaraan menjadi lancar.

Proses acara dimulai, satu-satu persatu tahapan dilaksanakan. Mulai dari panitia hingga kesempatan bagi Irwan Praytino diberikan. semua mata tertuju pada dirinya, karena sebuah kesempatan langka juga bagi masyarakat mendengar langsung paparannya.

Namun, ketika salah satu tokoh masyarakat diberikan kesempatan untuk menyampaikan keinginannya, sempat menyerempet di luar agenda panitia. Disampaikannya, masyarakat memintanya untuk maju kembali menjadi calon Gubernur Sumbar. Harapan masyarakat itu juga diamini oleh sejumlah masyarakat yang hadir. Anehnya, sikap tokoh masyarakat itu tidak begitu direspon oleh Irwan Prayitno yang duduk di kursi paling depan.

Kemudian, giliran Irwan menyampaikan apa saja tujuan pembangunan di Sumbar. Bagaimana dirinya selaku Gubernur sumbar mengupayakan pembangunan merata, serta memperjuangkan anggaran ke Pemerintah Pusat untuk infrastruktur di Sumbar.

Semuanya disampaikan Irwan, disampaikannya, sekuat apapun perjuangan pemerintah untuk mewujudkan pembangunan, jika tidak didukung masyarakat pembangunan akan sulit diujudkan. Untuk itu Irwan berharap segala pembangunan harus mendapatkan dukungan masyarakat.

“Saya berharap masyarakat juga ikut mendukung semua tahapan pembangunan di Sumbar,”kata Irwan.

Setelah meresmikan jembatan, Irwan justru tak menyinggung sedikitpun tentang harapan masyarakat untuk maju tadi. Irwan juga tak tertarik sedikitpun membahas rencana maju atau tidak pada pilgub Hingga pidatonya ditutup tak satu katapun keluar dari mulutnya tentang pilkada.

Mendapati kondisi seperti itu, kemudian tokoh masyarakat tadi mendekati Irwan usai acara. Kemudian menanyakan langsung pada Irwan, kenapa dirinya tidak merespon didepan umum terkait pilihan dan harapan masyarakat.

Setelah empat mata, Irwan menjelaskan dirinya tidak akan mencapur adukan antara agenda pilkada dengan kegiatan pemerintah. Untuk itu dia berharap masyarakat jangan salah tanggap dengan keaktifannya hadir di masyarakat.

“Saya hadir sebagai Gubernur Sumbar untuk masyarakat, bukan untuk tujuan pilkada atau dukung mendukung. Karena saya harus membedakan antara suksesi dengan agenda pemerintah,” ujarnya.

Meski begitu, Irwan memaklumi keinginan masyarakat Solok terhadap dirinya. Sehingga kejadian itu dianggap sebagai keingintahuan yang tinggi masyarakat terhadap Pilkada. “Masyarakat juga tidak salah, itu artinya masyarakat aktif dengan keingintahuan pilkada,” ujarnya.

Kejadian serupa tak sekali dua kali terjadi, begitu juga dengan ke Kabpaten Sijunjung, saat menyerahkan bibit bantuan dari Dinas Pertanian dan Hortikultura bagi masyaraka Sijunjung, Irwan juga mendapatkan suasa yang sama. Irwan tetap, dia tidak meresponnya. Kemudian di Pesisir Selatan, ada teriakan dari panggung meminta Irwan maju lagi. Namun putra asli Kuranji Kota Padang ini kembali tidak meresponnya.

Irwan memang konsisten dengan kapasitas kehadiran dirinya. Jika dia hadir sebagai Gubernur Sumbar, maka dia akan bicara sebagai gubernur. Begitu juga hadir sebagai pembicara pada diskusi atau penceramah di masjid dan mushalla. Dalam kesempatan itu Irwan tak akan bicara pilkada, atau dukung-mendukung.

Bahkan, karena seringnya mendapatkan kata dukung-mendukung dari masyarakat saat menghadiri kegiatan di kabupaten/kota Irwan memberikan pesan pada protokoler, agar nanti ketika acara dimulai tidak ada kata-kata tentang dukung-mendukung. “Memang bapak pernah pesan ke kami, jika ada acara di kabupaten/kota jangan sampai masyarakat bicara calon-calon, karena acara itu adalah kegiatan pemerintah, bukan kampanye,”sebutnya salah seorang petugas ptotoker kantor Gubernur Sumbar pada Singgalang.

Menjelang penetapan calon gubernur dan wakil Gubernur Sumbar periode 2015-2020 suasa politik di Sumbar sudah memanas sebelum waktunya. Hiruk pikuk politik, pada pelaksanaan pemilihan kepala daerah 2015, para calon kepala daerah tengah sibuk menggalang kekuatan berbagai kelompok masyarakat untuk mensosialisasikan diri dan meraih dukungan.

Namun, tidak demikian halnya dengan Irwan Prayitno. Sebagai Gubernur Sumbar, di sisa-sisa pengabdian jelang masa jabatannya habis, Irwan Prayitno justru semakin sibuk mengurus rakyatnya, masyarakat Sumbar.

Hingga tiga hari akan mengakhiri masa jabatannya, Irwan Prayitno masih tetap rutin semangat untuk menghadiri berbagai program dan kegiatan pembangunan di daerah. Seminar dan rapat dengan SKPD dan pemerintah pusat membahas evaluasi berbagai program pembangunan, meninjau hasil pembangunan di lapangan, dilakukan Irwan Prayitno tanpa kenal lelah. 104/007

Singgalang, 13 Agustus 2015