«

»

Hidup Sederhana Itu Baik

13 Agustus 2015

PADANG – Acap sekali lewat tengah malam seorang pria menyetir mobil berselinder 1300 cc berwarna hitam, keluar dari Jl Sudirman dan masuk ke kiri lewat Jl Abdul Muis. Di tape mobil sedang diputar lagu-lagu Nasyid.

Lelaki itu bernama Irwan Prayitno, ia berkendara ditemani seorang stafnya tanpa ajudan dan lainnya. “Ah, dulu juga berkendara sendiri, lalu apa bedanya kalau jadi gubernur. Kan malam hari biasa saja, agar sopir bisa istirahat untuk tugas dinas besok hari,” kata Irwan ketika satu hari ditanya soal ia menyetir sendiri tengah malam itu.

Dari cerita yang diperoleh, Irwan kemudian malancin dengan kecepatan sedang ke arah Kalumbuk. Di Kalumbuk ada seorang penjual sate langganannya. Di situlah Irwan, gubernur Sumatera Barat yang tidak terlalu risau dengan protokoler itu duduk menikmati sate malam hari.

Yang empunya warung sate karena sudah tahu siapa pelanggannya, ya biasa saja. Ia pun kadang ikut ngobrol dengan Irwan. Biasalah, Irwan pun menanyakan banyak hal dan keluhan yang dirasakan masyarakat sekitar.

Dalam banyak kejadian, para pejabat yang tidak setingkat gubernur pun kadang untuk hal seperti itu pasti sudah memanggil sopir, memanggil ajudan dan ada serombongan besar datang ke satu tempat. Seakan hak protokoler yang melekat itu harus digunakan sepenuhnya, tanpa ada yang tersisa.

Irwan menyadari juga ada yang kurang suka dengan dirinya kalau ia mengabaikan protokoler. Meskipun fasilitas di Bandara Minangkabau misalnya, seorang gubernur disediakan ruangan tunggu VIP. Tapi acap kali Irwan malah nyelonong saja ke ruang tunggu publik dan ikut antri masuk menuju ruang tunggu. “Sama saja, lagi pula kalau hanya saya sendiri ngapain pula duduk di ruang tunggu VIP itu. Lebih baiklah lah di ruang tunggu publik, bisa berinteraksi dengan masyarakat,” kata dia ketika ditanya ihwal menggunakan fasilitas di Bandara itu.

Bagi Irwan, keprotokoleran adalah sebuah kehormatan yang diberikan negara untuk pejabat negara, lantas kalau tidak sering dinikmati fasilitas itu bukankah itu tidak merupakan pelanggaran? Ia lebih melihat pada segi praktis dan kesederhanaan saja. Berbeda dengan kondisi dimana ada tamu negara atau dirinya bersama beberapa pejabat yang lain dalam satu rombongan, mungkin saja kalau masuk ke ruang tunggu publik akan merepotkan orang banyak. Karena itu ia gunakan fasilitas VIP.

Jadi kalau ia acara terlihat duduk di kabin pesawat tidak di kelas bisnis, itu bukan sok bermiskin-miskin, tapi Irwan melihat segi kesederhanaan saja. Menurut Irwan, toh akhirnya nanti kalau semua penumpang selamat sampai di tujuan, akan sama-sama turun di tangga juga dan sampainnya pada jam yang sama pula. “Iya, saya tahu aturannya adalah at cost. Tapi biarlah saya ambil posisi di kelas ekonomi saja. Tidak ada yang salah kan?” katanya.

Irwan tidak menyalah-nyalahkan pula pejabat yang memilih at cost untuk perjalanan udaranya. Menurut dia, itu hak masing-masing. Memilih at cost tidak salah, tidak memilih at cost dan memilih yang lebih bawah dari at cost itu juga tidak salah. “Jadi jangan dipersoalkan benar, yang tidak boleh itu kalau kita mengambil yang bukan hak kita,” ujar suami Ny. Nevi ini.

Jangan merepotkan orang, bahkan menurut Irwan Prayitno, staf sendiri pun jangan pernah direpotkan oleh pemimpin. Itu sebabnya pernah terjadi satu ketika karena semua sopir sedang tugas keluar, sedang Irwan punya keperluan pula keluar, maka ia mengemudikan sendiri mobil ke tempat tujuannya.

Sederhana dalam penampilan, sederhana dalam bersikap kadang membuat orang ragu-ragu: apakah ini Gubernur Sumatera Barat? Irwan sendiri kadang acap bertemu dengan orang yang mengamati dirinya cukup lama, baru kemudian menyalaminya: “Oohh…pak Gubernur ya?” begitu orang itu menyapa dengan kekagetannya lantaran tak menyangka bertemu dengan dirinya dalam ruang tunggu publik sebuah bandara dan orang itu ternyata urang awak yang juga hendak melakukan perjalanan ke Padang via Jakarta.***

Metro Andalas, 13 Agustus 2015

Leave a Reply

Your email address will not be published.

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>