Terakhir Gubernur juga mengingatkan bahwa Provinsi Sumatera Barat juga mempunyai program GPP. Dan untuk Kota Pariaman telah ada 12 tempat yang difokuskan.
Pariaman – Minggu (16/12), Gubernur Irwan Prayitno berkesempatan melakukan Pencanangan Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu Model Paket Lengkap dari dana kontingensi 2012 di Sungai Pasak, Kec. Pariaman Timur, Kota Pariaman. Dalam kesempatan tersebut Gubernur kembali menghimbau para petani untuk bisa mengubah pola pikirnya dalam hal bercocok tanam. Di mana sebelumnya selalu menggunakan cara-cara tradisional yang hanya bisa menghasilkan produksi padi dengan jumlah pas-pasan, sedapatnya beralih ke cara-cara yang lebih modern yang telah terbukti bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi padi.
SL-PTT (Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu) yang hadir sebagai pusat informasi pengelolaan tanaman, semestinya bisa dimanfaatkan lebih baik lagi oleh petani. Karena memang akan sangat berguna setiap informasi yang diberikan, mulai dari cara penanaman tanaman yang baik, pemberian pupuk, pemeliharaan, panen, hingga apa yang akan dilakukan setelah pemanenan, semua bisa dipelajari di SL-PTT, sambung Gubernur.
Gubernur mencontohkan penanaman padi sebatang dengan padi biasa, dari segi kualitasnya saja telah terbukti sangat baik. Di beberapa daerah di Sumatera Barat, seperti Agam, Tanah Datar, Pasaman Barat, di mana telah bisa menghasilkan produksi padi mencapai hingga 8 ton/hektar dari sebelumnya memakai tanaman padi biasa yang hanya bisa menghasilkan 4 ton/ hektar.
Ini berkat telah berubahnya pola pikir serta cara pandang para petani di daerah tersebut dalam bercocok tanam, seperti pemakaian pupuk yang beralih ke pupuk organik, penggunaan jerami yang sebelumnya dibakar, sekarang bisa kita jadikan pupuk utk padi kita, serta teknik-teknik baru yang bisa didapatkan para petani di SLPTT. Jadi saya harapkan para petani di sungai pasak ini juga dapat merubah pola pikir serta mindsetnya, dan mencontoh petani-petani di daerah lain yangg telah berhasil meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi padi mereka.
Pada kesempatan tersebut Walikota Pariaman Muchlis Rahman juga menyampaikan bahwa sebenarnya 60 persen masyarakat Pariaman masih bergerak dalam bidang pertanian. Terdata sebanyak 2.800 hektar sawah berada di Kota Pariaman ini. Dan untuk produksinya, sejak tahun 2009, alhamdulillah Kota Pariaman tiap tahunnya selalu surplus beras. Tahun 2009 kita capai surplus beras sebanyak 5 persen, dan ini selalu meningkat tiap tahunnya. Ini akan terus kita jaga grafik kenaikannya, sebagai bentuk dukungan kita untuk mencapai tujuan pemerintah surplus beras 10 juta ton tahun 2014 secara nasional.
Dalam acara yang juga dihadiri oleh Walikota Pariaman, Muchlis Rahman, Kadis Pertanian Prov.Sumbar, Ir. Djoni serta Kepala Biro Humas, Irwan tersebut, dialokasikan Dana Kontingensi SLPTT untuk 500 hektar sawah yang terbagi dalam 20 kelompok,dan masing-masing kelompok mendapatkan Rp. 57,4 juta. Mudah-mudahan dengan bantuan tersebut semangat para petani untuk dapat bekerja akan bertambah. Dan peruntukan dananya tersebut sesuai dengan kebutuhan untuk pertanian, seperti handtractor, yang bisa meringankan kerja petani sehingga bisa mempercepat panen tiap tahunnya.
Terakhir Gubernur juga mengingatkan bahwa Provinsi Sumatera Barat juga mempunyai program GPP. Dan untuk Kota Pariaman telah ada 12 tempat yang difokuskan. Tujuan dengan adanya GPP ini adalah tidak lain untuk mensejahterakan petani lebih baik lagi. Dengan mengajak para petani untuk berkegiatan di luar pertanian, seperti peternakan, perkebunan, budidaya ikan, dan tentunya jika ini bisa diseriuskan oleh petani tersebut akan bermuara kepada sejahteranya masyarakat petani itu sendiri. Tahun 2012 ini Program GPP telah diberikan kepada 124 nagari, 256 kelompok tani dan 2000an petani yang telah diberi bantuan. [humasprov]