«

»

Petakan Penduduk Zona Merah

5 Juni 2013

Anak, Perempuan dan Lansia Kelompok Rentan

Padangpariaman, Padek—Gubernur Sumbar, Irwan Pra­yitno mendesak bupati/wali kota se-Sumbar agar segera mendata dan merelokasi pen­duduk yang berada di zona merah. Ini terkait langkah pengurangan risiko bencana (PRB) mengingat Sumbar ra­wan bencana. 

“Menolak bencana, tidak mungkin kita lakukan karena itu kehendak Allah. Namun, untuk  pengurangan risiko bencana, bisa kita lakukan,” terang Gubernur Sumbar, Ir­wan Prayitno saat pembukaan Konferensi Nasional Penge­lolaan Risiko Bencana Berba­siskan Komunitas di Nagari Batukalang, Padangpariaman.

Konferensi yang digelar Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia (MPBI) ini, akan berlangsung hingga 5 Juni mendatang. Turut hadir Bupati Padangpariaman, Ali Mukhni, Deputi I BNPB, Su­geng Tri Utomo, Ketua Presidium MPBI Tanty Surya Thamrin, sejumlah kepala SKPD dan tokoh masyarakat.

Upaya pengurangan risiko bencana dibutuhkan, karena dapat mengurangi jumlah kor­ban bila terjadi bencana. “Saat terjadi bencana, masyarakat sudah tahu dan refleks mela­kukan penyelamatan diri. Pe­ngurangan risiko bencana tidak bisa selesai oleh peme­rintah saja. Dibutuhkan peran LSM/NGO dan organisasi  ma­sy­a­rakat lainnya untuk melatih masyarakat,” tutur Irwan.

Irwan menambahkan, da­lam  menghadapi risiko be­n­cana seperti tsunami, salah satu upaya yang paling tepat, membangun shelter. Ini dise­babkan di sejumlah kawasan pesisir barat tidak memiliki bukit yang dapat dijadikan sebagai tempat evakuasi. Se­hing­ga tidak memungkinkan masyarakat lari dengan jarak puluhan kilometer untuk sam­pai di zona aman.

Pengurangan risiko ben­cana lainnya seperti banjir, tanah longsor atau kebakaran, dapat dilakukan dengan mere­lokasi masyarakat ke daerah aman. Bupati Padang­paria­man, Ali Mukhni mengatakan Pa­dangpariaman bisa dija­di­kan laboratorium kebencanaan.

“Padangpariaman bagai­kan etalase bencana di Sum­bar. Hampir seluruh bencana telah terjadi di sini. Seperti gempa bumi, banjir, tanah longsor, angin puting beliung, abrasi pantai, kebakakaran serta berpotensi tsunami,” terangnya.

Saat ini, Padangpariaman membangun daerah per­con­tohan penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana Da­erah oleh JICA dan BNPB. “Jepang saja yang negara maju dan sudah lama melatih dan mempersiapkan masya­rakat­nya menghadapi bencana, saat kejadian tsunami kemarin masih belum bisa menye­la­matkan seluruh penduduknya. Hanya pengurangan risiko bencana yang dapat dilakukan Jepang, sehingga korban tidak terlalu banyak,” ulas Bupati Ali Mukhni.

Deputi I BNPB, Sugeng Tri Utomo mengatakan, konfe­ren­si nasional merupakan forum tukar pikiran sejumlah ko­mu­nitas terhadap pengu­rangan risiko bencana di tanah air.

Di tempat yang sama, Ke­tua Presidium MPBI, Tanty Surya Thamrin menyebutkan, kelompok perempuan, anak, anak berkebutuhan khusus dan lansia adalah kelompok rentan terkena bencana. “Ka­renanya, komunitas ini harus banyak kita ajak dalam upaya pengurangan risiko bencana ini,” ulas Tanty.

Padang Ekspres, 4 Juni 2013

Leave a Reply

Your email address will not be published.

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>