Anak, Perempuan dan Lansia Kelompok Rentan
Padangpariaman, Padek—Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno mendesak bupati/wali kota se-Sumbar agar segera mendata dan merelokasi penduduk yang berada di zona merah. Ini terkait langkah pengurangan risiko bencana (PRB) mengingat Sumbar rawan bencana.
“Menolak bencana, tidak mungkin kita lakukan karena itu kehendak Allah. Namun, untuk pengurangan risiko bencana, bisa kita lakukan,” terang Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno saat pembukaan Konferensi Nasional Pengelolaan Risiko Bencana Berbasiskan Komunitas di Nagari Batukalang, Padangpariaman.
Konferensi yang digelar Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia (MPBI) ini, akan berlangsung hingga 5 Juni mendatang. Turut hadir Bupati Padangpariaman, Ali Mukhni, Deputi I BNPB, Sugeng Tri Utomo, Ketua Presidium MPBI Tanty Surya Thamrin, sejumlah kepala SKPD dan tokoh masyarakat.
Upaya pengurangan risiko bencana dibutuhkan, karena dapat mengurangi jumlah korban bila terjadi bencana. “Saat terjadi bencana, masyarakat sudah tahu dan refleks melakukan penyelamatan diri. Pengurangan risiko bencana tidak bisa selesai oleh pemerintah saja. Dibutuhkan peran LSM/NGO dan organisasi masyarakat lainnya untuk melatih masyarakat,” tutur Irwan.
Irwan menambahkan, dalam menghadapi risiko bencana seperti tsunami, salah satu upaya yang paling tepat, membangun shelter. Ini disebabkan di sejumlah kawasan pesisir barat tidak memiliki bukit yang dapat dijadikan sebagai tempat evakuasi. Sehingga tidak memungkinkan masyarakat lari dengan jarak puluhan kilometer untuk sampai di zona aman.
Pengurangan risiko bencana lainnya seperti banjir, tanah longsor atau kebakaran, dapat dilakukan dengan merelokasi masyarakat ke daerah aman. Bupati Padangpariaman, Ali Mukhni mengatakan Padangpariaman bisa dijadikan laboratorium kebencanaan.
“Padangpariaman bagaikan etalase bencana di Sumbar. Hampir seluruh bencana telah terjadi di sini. Seperti gempa bumi, banjir, tanah longsor, angin puting beliung, abrasi pantai, kebakakaran serta berpotensi tsunami,” terangnya.
Saat ini, Padangpariaman membangun daerah percontohan penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana Daerah oleh JICA dan BNPB. “Jepang saja yang negara maju dan sudah lama melatih dan mempersiapkan masyarakatnya menghadapi bencana, saat kejadian tsunami kemarin masih belum bisa menyelamatkan seluruh penduduknya. Hanya pengurangan risiko bencana yang dapat dilakukan Jepang, sehingga korban tidak terlalu banyak,” ulas Bupati Ali Mukhni.
Deputi I BNPB, Sugeng Tri Utomo mengatakan, konferensi nasional merupakan forum tukar pikiran sejumlah komunitas terhadap pengurangan risiko bencana di tanah air.
Di tempat yang sama, Ketua Presidium MPBI, Tanty Surya Thamrin menyebutkan, kelompok perempuan, anak, anak berkebutuhan khusus dan lansia adalah kelompok rentan terkena bencana. “Karenanya, komunitas ini harus banyak kita ajak dalam upaya pengurangan risiko bencana ini,” ulas Tanty.
Padang Ekspres, 4 Juni 2013