«

»

Sumbar Dorong Investasi Kelautan, Irwan: Regulasi Perizinan Sudah Siap

7 Juli 2013

Jakarta, Padek—Gubernur Sum­bar Irwan Prayitno membuka ke­sem­patan selebar-lebarnya masuk­nya investasi sektor kelautan dan perikanan di Sumbar.

Bahkan, berbagai regulasi dan kebijakan daerah untuk memu­dahkan proses investasi sudah disiap­kan.

 

Demikian diutarakan Irwan Pra­yitno dalam acara Temu Bisnis Investor Kelautan dan Perikanan di Sumbar, di Hotel Balairung, Jakarta, Jumat (5/7). Temu bisnis itu diikuti puluhan pengusaha kelautan dan perikanan, serta Dirjen Penangkapan dan Pema­saran Perikanan, Kementerian Ke­lau­tan dan Perikanan, Saut P Hutagalung.

 

Selain pembenahan internal, la­n­jut Irwan, seluruh kabupaten dan kota juga diminta pro-aktif men­datangi ca­lon investor nasional dan mengajak me­reka untuk ke Sumbar. ”Kita tidak pa­sif. Kita datangi ba­nyak pihak agar ini bisa jadi daya tarik berinvestasi di Sum­bar,” ungkap politisi Partai PKS itu.

 

Dia jelaskan, belum maksimalnya penggarapan potensi kelautan dan perikanan di Sumbar tentu ada penye­babnya, baik dari segi keterbatasan infrastruktur, regulasi belum mem­berikan kenya­manan, serta belum kondusifnya masyarakat dalam be­rin­teraksi dengan investor.

 

”Kami selaku kepala daerah sudah berupaya membenahi semua ke­kuaran tersebut. Kalau nantinya di lapangan masih ditemukan berbagai kendala, silakan sampaikan ke kami apa adanya dan pasti kami akomodasi untuk perbaikan,” harap dia.

 

Intinya, segala persoalan akan didampingi untuk menyelesaikannya. Harapannya, semoga semua berjalan baik dan potensi kelautan luar biasa di Sumbar ini bisa sebesar-besarnya untuk menyejahterakan masyarakat dan membawa manfaat bagi bangsa ini.

 

Di tempat sama, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sumbar Yosmeri menjelaskan, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI sudah menetapkan Sumbar sebagai provinsi sentra Tuna Indonesia dan men­dorong terlaksananya industrialisasi perikanan.

 

”Tahun 2012 produksi ikan dari Sumbar tercatat 197,460,20 ton dari sumber potensi sebanyak 565 ribu ton terdiri dari tuna, tongkol, cikalang, pelagis kecil, kerapa lobster dan teripang, di luar ikan budidaya antara lain ikan mas, gurame, lele, patin nila,” ujar Yosmeri.

 

Salah satu daerah kini sudah berlangsung proses industrialisasi kelautan dan perikanan adalah Kabu­paten Pesisir Selatan dan kini menjadi daerah binaan budidaya kerapu Ke­menterian Kelautan dan Perikanan. ”Saat ini sejumlah investor nasional sudah beroperasi di Pesisir Selatan,” imbuh Yosmeri. (fas)

 padangekspres.co.id

Leave a Reply

Your email address will not be published.

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>