Jakarta, Padek—Gubernur Sumbar Irwan Prayitno membuka kesempatan selebar-lebarnya masuknya investasi sektor kelautan dan perikanan di Sumbar.
Bahkan, berbagai regulasi dan kebijakan daerah untuk memudahkan proses investasi sudah disiapkan.
Demikian diutarakan Irwan Prayitno dalam acara Temu Bisnis Investor Kelautan dan Perikanan di Sumbar, di Hotel Balairung, Jakarta, Jumat (5/7). Temu bisnis itu diikuti puluhan pengusaha kelautan dan perikanan, serta Dirjen Penangkapan dan Pemasaran Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Saut P Hutagalung.
Selain pembenahan internal, lanjut Irwan, seluruh kabupaten dan kota juga diminta pro-aktif mendatangi calon investor nasional dan mengajak mereka untuk ke Sumbar. ”Kita tidak pasif. Kita datangi banyak pihak agar ini bisa jadi daya tarik berinvestasi di Sumbar,” ungkap politisi Partai PKS itu.
Dia jelaskan, belum maksimalnya penggarapan potensi kelautan dan perikanan di Sumbar tentu ada penyebabnya, baik dari segi keterbatasan infrastruktur, regulasi belum memberikan kenyamanan, serta belum kondusifnya masyarakat dalam berinteraksi dengan investor.
”Kami selaku kepala daerah sudah berupaya membenahi semua kekuaran tersebut. Kalau nantinya di lapangan masih ditemukan berbagai kendala, silakan sampaikan ke kami apa adanya dan pasti kami akomodasi untuk perbaikan,” harap dia.
Intinya, segala persoalan akan didampingi untuk menyelesaikannya. Harapannya, semoga semua berjalan baik dan potensi kelautan luar biasa di Sumbar ini bisa sebesar-besarnya untuk menyejahterakan masyarakat dan membawa manfaat bagi bangsa ini.
Di tempat sama, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sumbar Yosmeri menjelaskan, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI sudah menetapkan Sumbar sebagai provinsi sentra Tuna Indonesia dan mendorong terlaksananya industrialisasi perikanan.
”Tahun 2012 produksi ikan dari Sumbar tercatat 197,460,20 ton dari sumber potensi sebanyak 565 ribu ton terdiri dari tuna, tongkol, cikalang, pelagis kecil, kerapa lobster dan teripang, di luar ikan budidaya antara lain ikan mas, gurame, lele, patin nila,” ujar Yosmeri.
Salah satu daerah kini sudah berlangsung proses industrialisasi kelautan dan perikanan adalah Kabupaten Pesisir Selatan dan kini menjadi daerah binaan budidaya kerapu Kementerian Kelautan dan Perikanan. ”Saat ini sejumlah investor nasional sudah beroperasi di Pesisir Selatan,” imbuh Yosmeri. (fas)
padangekspres.co.id