«

»

Gubernur: Sijunjung dan Sawahlunto Siap Mendukung Pembangunan KA Trans Sumatera

31 Januari 2015

Padang – Pemprov. Sumatera Barat akan siapkan segala sesuatu dalam persiapan pembangunan dan pengembangan jaringan jalur Kereta Api di Sumatera Barat khususnya saat ini koridor 6 dan 8  yang menghubungkan Dumai- Pekanbaru- Sijunjung- Sawahlunto, dan Padang- Padang Panjang- Solok- Sawahlunto – Muaro.  Persoalan yang cukup besar untuk dibahas dan diperhatikan mengenai jalur di lokasi Kabupaten Sijunjung, sementara Sawahlunto dalam kondisi siap dalam pengembangan tersebut.

Hal ini disampaikan Gubernur Irwan Prayitno dalam Rapat Pembangunan dan Pengembangan Jaringan Jalur Kereta Api Trans Sumatera, di ruang rapat Gubernuran, Padang, Jum’at siang (30/1).  Hadir dalam rapat tersebut Kepala Dinas Perhubungan Ir. Amran, MM, kepala Biro Pemerintahan, Mardi, SH, Asisten Pembangunan Kab. Sijunjung, Wakil Walikota Sawahlunto dan pimpinan PT . Kereta Api cabang Sumatera Barat.

Lebih  lanjut Irwan Prayitno menyampaikan, rapat kali ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan MoU Pemprov Sumbar dengan Kementerian Perhubungan, Selasa lalu. Dalam rapat ini kita melihat program yang masuk dalam Trans Sumatera Barat pada panjang koridor 6  ini sekitar 254,09 km sementara untuk koridor 8 251,01 km.  Untuk tahun 2015 kita fokus pada koridor 6 dahulu, kita maksimalkan penuntasannya sesuai dengan tugas kewenangan baik oleh provinsi dan kabupaten Sijunjung dan Kota Sawahlunto .

Kita sudah perintahkan Kadis Perhubungan untuk secepatnya (satu-dua minggu ini) menghitung dan berkoordinasi dengan pihak terkait, sebagai bahan usulan dan pedoman oleh Kementerian Perhubungan RI yang akan segera dimasukan dalam APBN-P tahun ini.

Kita patut bangga Pemkab Sijunjung dan Pemko Sawahlunto telah menyatakan diri siap, dalam mensosialisasikan program ini agar berjalan baik di Sumatera Barat. Karena program ini hampir secara keseluruhan dibiayai oleh APBN, ujarnya.

Utusan Kepala Dirve PT Kereta Api dalam kesempatan itu menyampaikan, ada bebera ruas jalan kereta api yang dibangun pada masa penjajahan Belanda, telah dibongkar seperti di beberapa titik di Sawahlunto- Muaro dan beberapa titik di Kayu Tanam. Yang kita ketahui dipergunakan untuk kebutuhan pembuatan senjata di zaman perang Jepang di Indonesia.

Kemudian kita juga mengetahui jalur jalan kereta api yang ada saat ini hanya dapat pada kecepatan rendah, sehingga perlu juga dipikirkan jika terjadi kebutuhan yang lebih kuat lagi perlu langkah-langkah perbaikan dan pengembangan jalur ini . Agar pembanguna jalur koridor 6 ini dapat sejalan dengan pembangunan jalur Dumai- Pekanbaru-Muaro agar ada koordinasi yang jelas sehingga pembangunan jalur ini dapat sejalan.

Menyikapi kondisi daerah Sumatera yang memiliki tanah yang labil, rawan bencana, diharapkan juga melihat tata letak struktur tanah, dengan tidak dekat sungai dan daerah rawan longsor serta juga kekuatan memperhatikan kekuatan gempa, ajaknya. [humasprov]